Gus Dur Kecil Suka Nonton Wayang sampai Subuh, Mbah Hasyim Asy'ari Tak Marah, Malah Lakukan Ini

6 Juli 2022, 06:29 WIB
Mantan Presiden RI-4 Gus Dur. Gus Dur Kecil Suka Nonton Wayang sampai Subuh, Mbah Hasyim Asy'ari Tak Marah, Malah Lakukan Ini /Screenshot Youtube Keramat Wali/

PORTAL MAJALENGKA - Gus Dur kecil gemar sekali nonton pertunjukan wayang bahkan sampai subuh.

Kegemaran Gus Dur dilakukan saat diasuh oleh kakeknya Mbah Hasyim Asy'ari atau KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdatul Ulama.

Gus Dur kecil gemar sekali nonton pertunjukan wayang bahkan sampai subuh.

Kegemaran Gus Dur dilakukan saat diasuh oleh kakeknya Mbah Hasyim Asy'ari atau KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdatul Ulama.

Apakah Mbah Hasyim Asy'ari marah? Alih-alih marah, sang kakek mengalihkan perhatian cucunya ke hal lain.

Baca Juga: Karomah Wali, Tengah Malam Mbah Moen Gedor Kamar Habib Zaky: Kamu Masih Tidak Ngaku?

Di sisi lain, perjuangan luar biasa dilakukan Gus Dur kecil dengan membantu ekonomi keluarga saat itu.

Kesibukan Gus Dur membantu ibunya mengurus kelima adiknya, sampai membuat Gus Dur, tidak naik kelas.

KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur semasa kecil adalah sosok bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakannya.

Baca Juga: Keramat Gus Dur Paling Lucu, Tawar Menawar Jatah Umur dengan Malaikat

Pendidikan karakter telah didapatkan Gus Dur semasa usia 5-8 tahun dari kakeknya KH Hasyim Asy’ari.

Kisah Gus Dur tidak naik kelas disampaikan Dr Lilik Ummi Kaltsum, di acara Haul Gus Dur, dikutip dari NU Online.

Dikisahkan, sejak kecil Gus Dur sering diasuh oleh kakeknya, KH Hasyim Asy'ari yang tak lain pendiri Nahdlatul Ulama.

Baca Juga: Hanya Karena Memungut Barang Ini, Santri Wali Allah Mbah Kholil Bangkalan Jadi Kiai Besar

Mbah Hasyim Asy'ari mendidik Gus Dur dengan mengajarkan materi-materi keagamaan seperti cara membaca Al-Qur'an yang baik dan benar, shalat, dan praktik ibadah lainnya.

Gus Dur juga diajarkan cara bersikap yang baik terhadap siapapun.

Di sisi lain, tanpa sepengetahuan Mbah Hasyim Asy'ari, sejak kecil Gus Dur senang sekali menonton pertunjukan wayang.

Tanpa izin ke Mbah Hasyim Asy'ari, Gus Dur ketika kecil suka nonton wayang, bahkan sampai subuh.

Kebiasaan Gus Dur itu tidak membuat marah kakeknya. Bahkan Mbah Hasyim Asy'ari mengalihkan perhatian Gus Dur untuk belajar bahasa asing kepada seorang pengusaha gula Belanda saat itu.

Sehingga, Gus Dur masa kecil sudah menguasai bahasa-bahasa asing seperti bahasa Belanda, Jerman, dan Inggris. Gus Dur juga mengenal musik-musik Barat seperti simfoni.

Semenjak wafat kakek dan ayahnya, Gus Dur menjadi sosok yang menjadi harapan bagi keluarganya untuk membantu mencari nafkah.

Sejak usia SD, Gus Dur membantu perekonomian dengan menjual beras.

Berjualan dari pagi dengan naik angkot sampai pulangnya naik truk. Di sela-sela berjualannya, Gus Dur juga menyempatkan untuk membaca buku.

Karena kesibukan dan perjuangannya, Gus Dur sampai tidak naik kelas. Selain berjualan, Gus Dur juga membantu ibunya untuk mengurus kelima adiknya.

Kesibukan dan tanggung jawabnya yang luar biasa inilah, Gus Dur sampai tidak naik kelas secara sekolah formal.***

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: NU Online

Tags

Terkini

Terpopuler