PORTAL MAJALENGKA - Gus Dur dikenal memiliki banyak keistimewaan dan diantara keistimewaan Gus Dur adalah mengetahui isi hati seseorang.
Hal ini juga yang dialami salah satu santri dari Jawa Timur seorang santri dari pondok pesantren Ploso Kediri.
Pernah suatu hari seorang santri asal pesantren Ploso Kediri datang ke ibukota Jakarta untuk suatu keperluan.
Baca Juga: Ditunggu Sunan Gunung Jati, Habib Toha Turun dari Langit Naik Sejadah dengan Masih Memakai Sandal
keperluan santri tersebut di Jakarta pun berjalan dengan baik, sayangnya ada masalah baru yang dialami oleh santri tersebut.
Santri tersebut kehabisan uang saku untuk kembali ke peloso Kediri, santri tersebut berpikir untuk menemui KH Said Aqil Sirodj.
Dan ingin menyampaikan persoalannya tersebut ,akan tetapi ketika sampai di sana ternyata KH. Said Aqil Sirodj sedang pergi keluar kota.
"Wah bisa gawat ini kalau sampai tidak bisa pulang pikir santri tersebut" dalam hatinya.
Baca Juga: MALAIKAT DARI JABBARUT Kabarkan Pada Wali Bahwa Ia Ahli Neraka, Sang Wali: Aku Tidak Takut Neraka
Santri tersebut terdiam sejenak berusaha untuk mencari solusi lain, bagaimana agar bisa pulang ke pesantren Ploso Kediri.
Tiba-tiba terbersit dalam pikirannya mengapa tidak bersilaturahmi ke tempat Gus Dur di rumah sebelah pikirnya.
Kata orang-orang Gus Dur kan wali Allah, coba sajalah diuji sekalian benar apa tidak kalau Gus Dur seorang wali.
Dekat dengan rumah Gus Dur santri tersebut segera memutar langkahnya menuju rumah Gus Dur yang jaraknya tidak sampai 1 jam dari rumah KH Said Aqil Sirodj.
Santri tersebut beruntung saat itu Gus Dur sedang berada di rumah dan santri tersebut segera antri untuk bisa bertemu dengan Gus Dur.
Gus Dur pada hari itu sedang banyak tamu yang ingin bertemu dengan Gus Dur.
Ketika sudah tiba gilirannya santri tersebut masuk lalu mencium tangan Gus Dur, sebagaimana etika seorang santri kepada kyainya.
Santri tersebut menyampaikan bahwa ia adalah santri dari Ploso Kediri hanya ingin bersilaturahmi sebelum pulang ke Kediri.
Baca Juga: Sang Nabi Menyamar Jadi Petani Temui Mbah Moen, Langsung Lapor ke Wali Senior
Tapi ia tidak menyampaikan sedang tak punya uang untuk pulang ke pesantren Kediri.
Gus Dur rupanya tahu masalah yang sedang dihadapi oleh santri tersebut, begitu pamit santri tersebut dikasih uang.
Uang yang cukup untuk membeli tiket kereta api kelas bisnis, santri tersebut sangat senang sekali menerima uang dari Gus Dur.
Hal ini aneh karena ketika pulang. iya hanya naik kereta kelas ekonomi dan uangnya masih banyak lebihnya.
Baca Juga: Ajaib, Wali Syekh Nurjati Bangun Masjid Sapu Angin Hanya Semalam, Kini di Usia 600 Tahun Tetap Kokoh
Pada waktu itu yang sowan kepada Gus Dur sangat banyak dan tidak ada yang diberi uang hanya santri tersebut.
Barulah ia percaya kalau Gus Dur itu adalah seorang wali Allah Itulah salah satu dari karomah Gus Dur seorang kekasih Allah SWT.***