Kisah Mbah Shobib Wali Nyentrik dengan Gelar Sarjana Kuburan, Hobinya Bagi-bagi Uang

1 Juli 2022, 08:01 WIB
Mbah Shobib Wali Nyentrik dengan Gelar Sarjana Kuburan, Hobinya Bagi-bagi Uang /facebook/udin/

PORTAL MAJALENGKA - Kisah Wali Nyentrik bernama Mbah Shobib asal Jepara sering menggelari disi sebagai Sarjana Kuburan.

Wali satu ini kaya tapi dermawan sangat, hobinya bagi-bagi uang.

Sosok Mbah Shohib itu diutarakan KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus di Facebook pribadinya yang diunggah 30 Maret 2017.

Baca Juga: Sepi Angin hingga Rajek Wesi, 6 Ilmu Sakti Syekh Siti Jenar, Wali Masa Sunan Gunung Jati

Kiai nyentri dari Jepara ini memilik nama KH Shobiburrahman bin Anwar.

Tampilannya sangat sederhana, tapi kejernihan batinnya membuat siapa saja terkagum padanya.

Kisah ini diceritkan Gus Mus Berikut kisahnya:

Baca Juga: Ditolak Santri oleh Mbah Kholil Bangkalan, Mbah Hasyim Asy'ari Diusir dan Dilempar Batu, Kisah Para Wali

Aku sedang duduk sendiri di ruang tamu, setelah tamu-tamu pamit pulang, ketika datang seorang tua berpakaian petani, seperti baru saja mentas dari sawah.

Begitu sampai pintu rumah, dia buka tudung kepalanya dan dengan berjongkok dia mendatangiku. Aku buru-buru mendapatkannya dan 'mendudukkannya' di sebelahku.

Dengan sangat sopan, dia memperkenalkan dirinya.

Baca Juga: Kisah Wali dari Kalimantan, Wali Qutub Datang dari Alam Malaikat JABBARUT, Wali Pasca Sunan Gunung Jati

(MasyaAllah, aku kaget setengah mati. Inikah tokoh yang selama ini diceritakan orang dengan berbagai sebutan, seperti Kiai Khos, Kiai Nyentrik, 'Kiai jalanan', bahkan ada yang terang-terangan menyebutnya sebagai Wali? Kiai yang sering menolong orang dengan menyamar sebagai orang lain?).

Selain ingin bersilaturahmi, tamu istimewaku itu minta izin untuk memberi sekedar 'uang jajan' kepada anak-anak TK Masyithoh yang letaknya di sebelah rumah.

Dia minta tolong ibu guru TK menjelaskan kehadirannya, sebelum kemudian membagikan uang kepada anak-anak sambil mengatakan, "Mbah dimintakan ampun kepada Allah ya!"

Kemudian, setelah perkenalan aneh tersebut, tokoh yang suka menyebut dirinya Sarkub alias Sarjana Kuburan ini sering ke rumah dengan penampilan khas.

Tidak lagi seperti petani; tapi campuran antara citra kiai, pengusaha, dan rakyat jelata: mengenakan jas, peci hitam yang lancip, selalu naik mobil yang cukup mewah --paling sering naik jeep Mercedes Benz-- dan memakai sandal japit atau bahkan kadang nyeker, tanpa alas kaki.

Kebiasaan istimewa tokoh ini saat rawuh ke rumah: duduk hanya sebentar, lalu minta izin ke dapur; lalu membagi-bagi uang kepada siapa saja yang ada di dapur.

Lalu minta izin untuk memberi uang kepada ibuku (almarhumah nyai Ma'rufah Bisri), kepada mbakyuku (Nyai Muhsinah Cholil), dan ibunya anak-anak (almarhumah bu Siti Fatmah).

Kemudian bergegas kesana-kemari untuk memberikan uang tidak hanya kepada mereka yang dituju, tapi juga kepada siapa saja yang berpapasan; apakah itu anak-anak, santri, atau orang yang kebetulan lewat.

Maka hampir semua penduduk seputar gubug kita hafal kebiasaan istimewa ini

Aku perhatikan jasnya yang tampak kebesaran dan memiliki banyak saku itu, ternyata bukan sembarang jas.

Rupanya saku-saku jas itu penuh dengan uang dan masing-masing, berisi uang dengan nominal sendiri-sendiri: saku ini berisi ratusan ribu; saku itu, lima puluhan ribu; yang ini, dua puluhan ribu; yang itu, sepuluhan... Jadi setiap orang 'punya saku'nya sendiri di jas tokoh kita ini.

Pasti kebiasaan membagi-bagi uang itu tidak hanya di tempat kami saja. Sebelumnya aku sudah mendengar kebiasaan 'kiai-pengusaha' dermawan ini.

Dan ini hanyalah salah satu dari keistimewaan tokoh kiai yang mengaku pernah menjadi khadam atau pelayannya Mbah Kiai Romli Tamim Rejoso.

Kiai yang --seperti halnya Al-'arif biLlah Syeikh Bahlul dari Baghdad-- suka ziarah ke kuburan ini, 8 tahun yang lalu wafat setelah sehari sebelumnya ziarah ke makam Sunan Muria.

Hari ini akan diperingati haul tokoh kita ini, KH. Shobiburrahman bin Anwar yang masyhur dikenal dengan panggilan Mbah Shobib, di kediamannya Menganti Jepara. Lahul Fãtihah.

Demikian kisah Wali semoga bermanfaat. Wallahu Alam Bishowab.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Facebook

Tags

Terkini

Terpopuler