PORTAL MAJALENGKA - Raden Kian Santang adalah putra dari Raja Besar Kerajaan Pajajaran Prabu Siliwangi.
Raden Kian Santang adalah adik dari Pangeran Walang Sungsang dan Nyimas Rara Santang, putra Nyimas Subang Larang yang dinikahi Prabu Siliwangi.
Salah satu putra Prabu Siliwangi yang memiliki kesaktian yang sangat luar biasa, Raden Kian Santang sangat susah untuk mencari lawan tandingnya.
Kisah kesaktian yang dimiliki Raden Kian Santang banyak di jadikan film ataupun Sinetron Televisi, yang menggambarkan tentang kehebatannya.
Bahkan dalam sinetron tentang Raden Kian Santang ini menjadi serial yang ditayangkan dalam banyak episode.
Sehingga Raden Kian Santang putra Prabu Siliwangi ini dikenal sebagai seorang pendekar yang sangat sakti mandraguna.
Baca Juga: MISTERI Tanjakan Jahim di Jalur Angker Majalengka-Ciamis, Ada Ular Besar Penghuni Hutan
Bahkan dikatakan dalam banyak kisah kalau Raden Kian Santang Putra Prabu Siliwangi ini tidak pernah melihat darahnya sendiri keluar.
Raden Kian Santang yang hidup pada pertengahan abad ke-15 ini dikatakan memiliki satu ajian yang sangat mematikan.
Ajian yang dimiliki Raden Kian Santang adalah Ajian Jolo Sutro, yaitu Ilmu kanuragan tingkat tinggi yang sangat ditakuti oleh bangsa siluman.
Karena kehebatan ajian Jolo Sutro tersebut bangsa siluman tidak berani mendekat apalagi akan mengganggu.
Ajian Jolo Sutro salah satu bekal bagi calon pendekar, yang dipelajari untuk bisa menaklukkan para makhluk halus yang menyerang dari dimensi alam gaib
Sehingga para pendekar akan tangguh dalam menghadapi lawan yang menyerang melalui alam gaib.
Ajian Jolo sutro merupakan jenis ilmu penakluk yang bersifat halus, di samping ilmu sejenisnya seperti ilmu Jala Segara dan Jala Tantra.
Ketiga ajian tersebut adalah senjata gaib berupa Jala terbuat dari energi alam murni yang sangat halus.
Siapapun lawan yang terkena Ajian Jolo Sutro pasti lemas dan lemah tak berdaya.
Ajian Jolo Sutro bisa untuk membunuh melumpuhkan atau hanya sekedar menjerat dan menjaring sasaran.
Dan salah satu ajian inilah yang menjadi ajian andalan Raden Kian Santang dalam menghadapi musuh-musuhnya.***