Kisah Ajaib, Sunan Giri Bayi Dihanyutkan ke Laut Selat Bali oleh Raja Blambangan, Dakwah Walisongo

12 Juni 2022, 07:01 WIB
Kisah Ajaib, Sunan Giri Bayi Dihanyutkan ke Laut Selat Bali oleh Raja Blambangan, Dakwah Walisongo /Tangkapan layar kanal YouTube Al Buton/

PORTAL MAJALENGKA - Kisah Walisongo Sunan Giri saat masih bayi dihanyutkan ke laut Selat Sunda oleh Raja Blambangan.

Sunan Giri adalah putra dari Syekh Maulana Ishaq dan Dewi Sekardadu yang lahir di Blambangan pada tahun 1442 M,

Sunan Giri kecil dipanggil dengan nama Raden Paku atau Joko Samudro.

Baca Juga: Amanat Menjaga Islam saat Malaikat Maut Menjemput Nyimas Subang Larang, Kisah Sunan Gunung Jati dan Walisongo

Sunan Giri juga punya julukan Raden Ainul Yaqin yang diberikan oleh Sunan Ampel.

Juga punya gelar Prabu Satmoto saat memerintah Kerajaan Giri Kedaton pada tahun 1487-1506 M.

Melihat silsilah dari ibu, Sunan Giri adalah keturunan dari Kerajaan Blambangan, cucu Menak Sembuyu.

Baca Juga: Inilah Ciri Orang Punya Ilmu Laduni Sunan Kalijaga, Walisongo Murid Sunan Gunung Jati

Dalam salah satu sumber menyebutkan jika pernikahan Maulana Ishaq dengan Dewi Sekardadu banyak pihak yang tidak menyukainya.

Saat Sunan Giri lahir, para patih memasukkan Raden Paku ke dalam peti kayu kemudian dihanyutkan ke laut Selat Bali.

Peti kayu berisi Sunan Giri tersebut akhirnya ditemukan oleh awak kapal bernama Sobir dan Sabar.

Baca Juga: TAJAM! Ditegur Sunan Muria, 2 Orang Jadi Kura-kura, Kisah Walisongo dan Sunan Gunung Jati

Lalu Sunan Giri dibawa ke Gresik dan diadopsi oleh saudagar perempuan pemilik kapal tersebut yaitu Nyai Gede Pinatih.

Nyai Gede Pinatih memberi nama Joko Samudro karena Sunan Giri ditemukan di lautan lepas atau samudra.

Sumber Babad Tanah Jawi dan Walisana mengisahkan seperti dikutip dari Buku Atlas Walisongo.

Diceritakan usaha dakwah yang dilakukan Maulana Ishak yang dikirim Sunan Ampel ke Blambangan mengalami kegagalan.

Sebab, Maulana Ishak alias Syaikh Wali Lanang diusir oleh mertuanya yang marah ketika diminta memeluk Islam dan meninggalkan agamanya yang lama.

Maulana Ishak pergi meninggalkan istrinya yang hamil tua.

Merana ditinggal suami, Retno Sabodi meninggal setelah melahirkan seorang anak laki-laki.

Dikisahkan, saat itu terjadi wabah besar melanda Blambangan.

Raja Blambangan menduga, wabah itu berhubungan dengan kelahiran bayi laki-laki putra Maulana Ishak.

Akhirnya, bayi laki-laki itu diletakkan di dalam peti dan dihanyutkan ke tengah laut dan kemudian peti itu tersangkut di kapal milik Nyai Pinatih yang sedang berlayar ke Bali.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Buku Atlas Walisongo

Tags

Terkini

Terpopuler