Jejak Prabu Siliwangi di Leuweung Sancang Hindari Pertempuran dengan Raden Kian Santang Paman Sunan GunungJati

4 Juni 2022, 08:18 WIB
Jejak Prabu Siliwangi Saat ke Leuweung Sancang Hindari Pertempuran dengan Raden Kian Santang Paman Sunan Gunung Jati /YouTube

PORTAL MAJALENGKA - Jejak Prabu Siliwangi saat hindari pertempuran dengan anaknya sendiri Raden Kian Santang.

Prabu Siliwangi dikisahkan pergi ke Leuweung Sancang yang kini wilayah Garut, Jawa Barat.

Prabu Siliwangi memiliki anak dari istri Nyai Subang Larang yaitu Walang Sungsang, Dewi Rara Santang dan Raden Kian Santang.

Baca Juga: Keramat Sunan Gunung Jati, Perut Wanita yang Buncit Seketika Langsung Kempis

Dari Nyai Subang Larang lahir Sunan Gunung Jati seorang Walisongo yang mengajarkan Islam.

Uwa dan paman Sunan Gunung Jati, Raden Walang Sungsang dan Raden Kian Santang juga menyebarkan agama Islam. Termasuk kepada Raja Pajajaran Prabu Siliwangi.

Karena tidak ingin adanya pertumpahan darah, Prabu Siliwangi memilih meninggalkan kerjaan menuju Leuweung Sancang.

Baca Juga: Julukan Maung Bandung bagi Persib Bandung Tidak Lepas dari Prabu Siliwangi, Berikut Asal Usulnya

Di wilayah Garut Utara ada dua nama tempat yang diyakini pemberian Prabu Siliwangi dan menjadi jejaknya.

Dua tempat itu diberi nama oleh Prabu Siliwangi saat beliau melakukan perjalanan menuju Leuweung Sancang yang berada di Garut Selatan.

Kisah perjalanan Prabu Siliwangi yang memberikan nama dua tempat ini diceritakan KH Hasan Basri, tokoh ulama Garut.

Baca Juga: Sunan Gunung Jati Marah Besar Hingga Usir Sunan Kali Jaga! Gagalnya Sunan Kalijaga Menjadi Murid Sang Sunan

Berikut kisah yang disampaikan pemimpin Pondok Pesantren Keresek, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, tersebut:

Wilayah Garut Utara merupakan jalur perjalanan Prabu Siliwangi menuju Leuweung Sancang.

Perjalanan saat itu dilakukan Prabu Siliwangi untuk menghindari pertempuran dengan putranya, Kian Santang

Menurut cerita yang berkembang hingga sekarang, Prabu Siliwangi meninggalkan Pajajaran untuk menghindari pertempuran.

Bersama pengikutnya, Prabu Siliwangi pergi menuju daerah selatan dan kemudian menghilang di Leuweung Sancang, yang terletak di Garut selatan.

Saat menuju Garut Selatan, Prabu Siliwangi singgah terlebih dahulu di daerah Garut Utara.

Prabu Siliwangi sempat beristirahat di sebuah tempat yang saat itu masih berupa hutan.

Saat istirahat itu, terdengar suara semak-semak beradu memunculkan bunyi srek srek.

Pasukan Prabu Siliwangi menduga bahwa bunyi srek srek itu ditimbulkan oleh pasukan lawan yang datang, sehingga mereka langsung mengambil posisi siap tempur.

Namun ternyata, bunyi srek-srek berasal dari semak-semak. Suara itu muncul karena ada sekelompok rusa yang datang untuk mencari makan.

Untuk mengenang kejadian itu, Prabu Siliwangi menamai tempat itu dengan nama Keresek.

Hingga sekarang nama Keresek pemberian dari Prabu Siliwangi tetap abadi dan Keresek tumbuh menjadi sebuah desa di Garut utara yang maju.

Selain itu, Prabu Siliwangi juga memberi nama sebuah wilayah yakni Wanakerta. Terletak sekira 1 km ke arah selatan dari Keresek.

Prabu Siliwangi cukup terpesona dengan kondisi alam Wanakerta yang subur dengan sungai yang airnya mengalir deras dan bening.

Akhirnya Prabu Siliwangi memberikan nama untuk tepat itu Wanakerta, tujuannya agar kesuburan alam daerah tersebut abadi.

Wanakerta merupakan gabungan dari dua kata yaitu wana dan kerta. Wana artinya hutan sementara kerta artinya subur.

Jadi wanakerta itu memiliki arti hutan yang subur.

Sebagaimana Keresek, Wanakerta pun kini berkembang menjadi sebuah desa.

Desa Wanakerta dan Keresek menjadi bagian wilayah Kecamatan Cibatu di kawasan Garut Utara.

Tanah Wanakerta pun subur makmur seperti harapan Prabu Siliwangi. Pertanian di daerah Wanakerta cukup maju.

Bahkan komoditas tembakau Wanakerta menjadi salah satu pemasok penting untuk perusahaan rokok di daerah Jawa.

Demikian dua tempat yang diberi nama oleh Prabu Siliwangi di wilayah Garut Utara saat beliau menuju daerah Garut Selatan.***

Editor: Muhammad Ayus

Tags

Terkini

Terpopuler