PORTAL MAJALENGKA - Dikisahkan sebelumnya, Pangeran Muhammad murid Sunan Gunung Jati memasuki Kerajaan Panidagan yang dipimpin Ratu Sindangkasih.
Ratu Sindangkasih telah mengetahui akan kedatangan tamu yang tidak dikenal yang tidak lain adalah Pangeran Muhammad murid Sunan Gunung Jati.
Memiliki ilmu kesaktian menerawang Ratu Sindangkasih benar dalam ramalannya, Pangeran Muhammad murid Sunan Gunung Jati datang ke Panidagan.
Baca Juga: Kisah Pangeran Muhammad Murid Sunan Gunung Jati dengan Ratu Sindangkasih, Asal Usul Majalengka
Diceritakan ketiga Senopati yang berjaga mengetahui datangnya Pangeran Muhammad murid Sunan Gunung Jati ini.
Sesuai dengan titah Nyai Ratu Sindang Kasih untuk mewaspadai setiap yang datang, Pangeran Muhammad pun ditangkap oleh ketiga Senopati ini.
Namun Pangeran Muhammad berlari secepat kilat, dan menghentakkan kakinya ke tanah, seketika tanah pun terbelah.
Pangeran Muhammad pun hilang bersamaan dengan merapatnya kembali tanah yang tadinya retak.
Ketiga Senopati terus mencari hingga membabat semua rerumputan dan ilalang, namun tetap saja Pangeran Muhammad tidak ditemukan.
Namun tidak menemukan apapun akhirnya ketika Senopati itu melapor kan kejadian ini kepada Ratu Sindangkasih.
Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Indonesia U23 Vs Malaysia U23 di Perebutan Perunggu SEA GAMES 2022
Ratu Sindangkasih pun memerintahkan kembali pada Senopatinya untuk mencari Pangeran Muhammad hingga ketemu.
Ketiga senopati ini akhirnya berhasil menangkap Pangeran Muhammad dan diserahkan kepada Ratu Sindangkasih.
Baru saja sampai halaman keputren Ratu Sindangkasih sudah keluar dan menemui Pangeran Muhammad yang tertangkap.
Ratu Sindangkasih terpesona dengan kegagahan dan ketampanan yang dimiliki Pangeran Muhammad.
Ratu Sindangkasih memerintahkan untuk lepaskan dan membiarkan Pangeran Muhammad untuk beristirahat.
Pangeran Muhammad diperlakukan spesial oleh Ratu Sindangkasih. Ki Gedeng Tapa dan Ki Gedeng Kulur menyediakan makanan dan minuman untuknya
Ratu Sindangkasih terus memperhatikan Pangeran Muhammad yang begitu gagah dan juga tampan.
Ratu Sindangkasih kemudian menemui Pangeran Muhammad dan menanyakan maksud dan tujuannya datang ke Kerajaan Panidagan yang ia pimpin.
Pangeran Muhammad pun menceritakan apa maksud dan tujuannya yang diperintahkan Sunan Gunung Jati untuk mencari buah Maja untuk obat.
Ratu Sindangkasih yang terpesona dengan ketampanan Pangeran Muhammad memberikan syarat jika ia ingin mendapatkan buah Maja.
Syarat yang diberikan Ratu Sindangkasih adalah Pangeran Muhammad harus mau menikah dengannya dan memberikan keturunan untuknya.
Bukan Pangeran Muhammad tidak tertarik dengan Ratu Sindangkasih yang begitu cantik namun ia sudah memiliki istri hingga syarat ini ditolak olehnya.
Penolakan Pangeran Muhammad membuat Ratu Sindangkasih menjadi murka.
Ratu Sindangkasih kemudian masuk ke dalam kaputren, dan tidak berapa lama langit mendung, makin lama makin gelap tinggal turun hujan yang sangat deras.
Dalam murkanya Ratu Sindangkasih membakar semua pohon Maja yang ada di Kerajaan Panidagan, dan bersamaan dengan ini Kaputren serta Ratu Sindangkasih menghilang.
Kesokan harinya langit kembali cerah rakyat dan melakukan aktivitas seperti hari-hari sebelumnya.
Namun semua orang terpaku melihat keadaan kerajaan Panidagan yang berubah, Kaputren dan Ratu Sindangkasih menghilang.
Kebun Maja yang tadinya luas menghijau pun hilang tanpa bekas, rakyat Panidagan yang kaget berteriak kalau buah Maja sudah tidak ada dengan menggunakan bahasa Jawa yaitu
"Buah Maja Langka"
Maja Langka kata kata inilah yang menjadi asal dan usul nama daerah yang sekarang menjadi Majalengka, Wallahu a'lam bishawab.***