Sejarah Ampel Denta, Asal-usul Lokasi Bergurunya Sunan Gunung Jati kepada Sunan Ampel

22 Maret 2022, 22:16 WIB
Sejarah Ampel Denta, Asal-usul Lokasi Bergurunya Sunan Gunung Jati kepada Sunan Ampel /YouTube

PORTAL MAJALENGKA - Membahas sejarah perjalanan hidup Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah sebagai pendakwah Islam di Pulau Jawa memang tidak ada habisnya.

Dalam catatan sejarah teks-teks kuno mengemukakan, sebelum menyiarkan Islam di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Sunan Gunung Jati belajar dulu ke Raden Rahmat atau Sunan Ampel.

Perjalanan Sunan Gunung Jati untuk berguru kepada Sunan Ampel cukup panjang.

Baca Juga: Asal Usul Pusaka Sakti Milik Kakek Sunan Gunung Jati, yaitu Kujang Prabu Siliwangi

Berdasarkan ulasan Agus Sunyoto dalam bukunya Atlas Wali Songo, Syarif Hidayatullah mendapat rekomendasi untuk berguru ke Sunan Ampel atau Raden Rahmat berasal dari Datuk Barul.

Datuk Barul merupakan seorang ahli rohani yang menetap di Kudus dan mempenyai tempat tinggal terapung di tengah laut.

Sesampainya Syarif Hidayatullah di kediaman Datuk Barul, dia diminta untuk datang ke wilayah yang bernama Ampel Denta dan berguru kepada Sunan Ampel.

Baca Juga: Prabu Siliwangi Kakek dari Sunan Gunung Jati Miliki Dua Senjata Sakti dengan Gagang Kepala Macan dan Naga

Berkat petunjuk tersebut, Syarif Hidayatullah pun langsung bergegas menuju tempat yang direkomendasikan sang ahli rohani.

Akhirnya, Syarif Hidayatullah pun bertemu dengan Sunan Ampel dan dipersaudrakan dengan Sunan Giri, Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga.

Keberadaan Ampel Denta sendiri tidak serta merta ada begitu saja.

Baca Juga: Marc Marquez Kembali Alami Gangguan Penglihatan Ganda setelah Crash di Sesi Pemanasan MotoGP 2022 Mandalika

Berdasarkan ulasan buku Mazhab Dakwah Wasathiyah Sunan Ampel, karya Dr H Abdul Halim MAg dan Dr Prihananto MAg dkk bahwa Raden Rahmat adalah seorang Champa berangkat ke Majapahit.

Setelah bertemu dengan Raja Majapahit dan istrinya, putri Campa, yang notabene adalah bibi Raden Rahmat, dia dibujuk untuk menetap di Jawa.

Kemudian bujukan itu ia terima dan oleh Raja Majapahit ditempatkan di lokasi yang bernama "parak-parak lawan pasisir", atau di sekitar pesisir.

Baca Juga: David da Silva dan Bruno Cantanhede serta 7 Pemain Persib Lainnya Terancam Larangan Main di Laga Terakhir

Tempat itu adalah sebuah bekas perdukuhan atau kampung kecil yang sudah lama ditinggalkan oleh penduduknya. Namanya Dukuh Ampel Gading.

"Ampel Gading sendiri sudah disebut dalam naskah Kidung Sunda yang berkisah tentang peristiwa Perang Bubat antara Kerajaan Sunda dan Majapahit pada era Raja Hayam Wuruk. Dalam naskah ini nama Ampel Gading disebut tiga kali," demikian ditulis dalam buku tersebut.

Ampel Gading kemudian dibabat dan dibuat menjadi permukiman baru.

Baca Juga: Swiss Open 2022, Inilah Jadwal Pertandingan Babak Pertama Malam Ini

Di tengah proses pembersihan itulah Raden Rahmat dikisahkan menemukan sebuah kayu gading atau denta, yang kemudian dijadikannya tongkat.

Oleh karena itulah, tempat tersebut kemudian dinamakan Ampel Gading atau Ampel Denta-sebagaimana nama yang sudah dikenal sejak era Hayam Wuruk.

Ampel Denta ini menjadi lokasi kawah candradimuka para Walisongo, termasuk Sunan Gunung Jati dalam menimba ilmu.

Baca Juga: Aksi Kocak Pembalap MotoGP Franco Morbidelli Pinjam Motor Polisi

Setelah mendapat wejangan dan dinyatakan lulus oleh Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati diminta untuk berdakwah di wilayah pesisir Muara Jati yang sekarang masuk wilayah administrasi Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Atlas Wali Songo, Agus Sunyoto Buku Mazhab Dakwah Wasathiyah Sunan Ampel

Tags

Terkini

Terpopuler