Terungkap! Ini Alasan Kenapa Ulama Harus Dekat dengan Pemerintah, Simak Penjelasan Gus Baha

23 Februari 2022, 21:26 WIB
Terungkap! Ini Alasan Kenapa Ulama Harus Dekat dengan Pemerintah, Simak Penjelasan Gus Baha /facebook/udin/

PORTAL MAJALENGKA – Ulama adalah sosok orang yang pandai dalam bidang agama. Posisinya selalu dijadikan sebagai pusat panutan.

Hanya, status ulama itu kadang diartikan sebagai orang yang khusyuk dalam hal agama saja dan tidak boleh ikut serta dalam pemerintahan.

K H Bahauddin Nur Salim atau dikenal dengan Gus Baha, dalam salah satu majlis ilmu menjelaskan perihal pentingnya seorang ulama yang dekat dengan pemerintah.

Baca Juga: Jangan Sombong dengan Jabatan di Dunia yang Statusnya Belum Final, Begini Kata Gus Baha

"Salah satu ulama Syiria, Syaikh Romdhoni al-Buthi adalah ulama yang dekat dengan pemerintah saat itu, yakni Hafez al-Assad yang beraliran Syiah," ucap Gus Baha

Syaikh Romdhoni al-Buthi sering menjadi makmun shalat Jum’at dan kemudian mengulanginya dengan dzuhur.

"Perilaku Syaikh Romdhoni al-Buthi ini menuai kritik dari para ulama Aswaja lainnya. Di antaranya Syaikh Ali as-Shobuni," kata Gus Baha

Baca Juga: Allah Menjaga Matahari Supaya Tidak Terbit, Kisah Memuliakan Orang Tua oleh Gus Baha

Singkat cerita, K H Maimoen Zubair pernah menanyakan sikap Syaikh Romdhoni al-Buthi secara langsung. Lantas dijawab: saya seperti ini, dalam arti dekat dengan pemerintah, untuk mempertahankan paham Ahlussunah wal Jama’ah.

"Kalau kita dekat dengan pemerintah, mereka akan merasa segan untuk mengusik kita," ucap Syaikh Romdhoni al-Buthi yang diceritakan Gus Baha.

Bayangkan saja kalau ulama tidak dekat dengan pemerintah, maka bisa jadi praktik keagamaan pun akan sulit untuk dilakukan.

Baca Juga: Kenapa Zakat Fitrah Orang Indonesia Tidak Pakai Kurma? Begini Jawaban Gus Baha

"Makanya, salah satu berkah dari ulama yang dekat dengan pemerintah adalah kita bisa tenang dalam menjalankan ibadah sesuai paham kita,*  ungkap Gus Baha

Di Indonesia, yang mayoritas penganut Aswaja kalau tiba-tiba punya pemimpin yang wahabi dan tidak ada ulama Aswaja yang dekat dengan pemerintah.

"Bisa jadi makam para wali yang ada di Indonesia dulunya tertulis makam keramat, berubah menjadi pusat kemusyrikan. Sehingga sangat perlu adanya ulama yang dekat dengan pemerintah," tutur Gus Baha***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube SANTRI GAYENG

Tags

Terkini

Terpopuler