Wasiat Dorce Gamalama Minta Dimakamkan Cara Perempuan, Begini Tanggapan Gus Miftah dan Buya Yahya

31 Januari 2022, 07:30 WIB
Minta dimandikan sebagai perempuan saat meninggal, Dorce Gamalama serahkan semua proses meninggalnya nanti diurus keluarga. /Instagram.com/@buyayahya_albahjah/@dg_kcp/Tangkap layar YouTube.com Trans TV Official

PORTAL MAJALENGKA - Ramai diperbincangkan tentang wasiat Dorce Gamalama yang disampaikan kepada Denny Sumargo dalam acara podcastnya di kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo.

Video tersebut diunggah pada 23 Januari 2022 dan saat ini sudah ditonton hampir 1 juta penonton.

Dorce Gamalama memyampaikan kepada Denny Sumargo bahwa ia berpesan kepada anak-anaknya untuk tidak menyakitinya.

Baca Juga: Kemenkes Terbitkan Sertifikat Vaksin Internasional, Guna Pelaku Luar Negeri dan Pekerja Migran Indonesia

Bahkan Dorce pun sudah menyiapkan kain kafan dan kuburan sendiri.

"Saya bilang sama anak-anak, kamu jangan sakiti mama, karena umur mama nggak panjang, saya kan punya kain kafan sendiri, saya punya kuburan sendiri," ujarnya.

Tak hanya itu, Dorce memberikan sebuah wasiat ketika dirinya sudah meninggal.

Dorce ingin ketika dirinya meninggal dunia, dia ingin dimandikan layaknya seorang perempuan.

Baca Juga: Kisah Pengembaraan Nyi Mas Rara Santang, hingga Melahirkan Sunan Gunung Jati dan Syarif Nurullah (2)

Alasan Dorce ingin diperlakukan layaknya perempuan ketika meninggal karena setelah melakukan operasi, dirinya sudah menjadi perempuan dan punya kelamin perempuan.

Akibat wasiatnya tersebut selebritis senior Dorce Gamalama, ia menjadi perhatian publik usai dikabarkan sempat mengalami sakit.

Kondisi Dorce Gamalama yang sebelumnya telah membaik, rupanya mendadak turun drastis sehingga membuatnya harus kembali menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Baca Juga: Begini Klarifikasi Pengacara Doddy Sudrajat soal Statment yang Minta Ketua Komnas PA Diganti Perempuan

Keinginan Dorce pun langsung menuai beragam reaksi dari netizen, tetapi tidak sedikit cacian yang menghantam artis senior itu.

Dorce Gamalama mengaku meminta dimakamkan sebagai perempuan ketika ia meninggal dunia. Ia ingin wasiat itu dikabulkan.

Atas keinginannya tersebut, Gus Miftah menyampaikan tanggapannya dalam kanal YouTube Official NIT NOT baru-baru ini.

Baca Juga: Arist Merdeka Sirait Kecewa terhadap Pihak Doddy Sudrajat karena Ini

Gus Miftah menguraikan persoalan dengan rasional dan mengutip Al-Quran dan Hadist.

"Saya dengar ada beberapa wasiat, ya kayaknya ya dari beliau. Itu salah satu yang saya dengar itu nggak usah ada upacara doa tahlil 40 hari. Terus kemudian, yang kedua soal dia minta untuk dimakamkan secara perempuan," ungkap Gus Miftah.

Kemudian Gus Miftah mengutip ayat-ayat Al-Quran terkait penciptaan manusia.

"Jadi yang pertama, dalam Surat Al Hujurat itu, Allah menciptakan kelamin itu cuma ada dua, jadi jenis laki-laki dan perempuan. Kemudian dalam fiqh itu ada jenis kelamin yang ketiga namanya, Khunsa," jelas  Gus Miftah.

Baca Juga: Hasil Laga Ke-2 Indonesia vs Timor Leste Skor 3-0, Garuda Geser Singapura di Ranking FIFA

Hal itu ada penjelasan medisnya. Seperti yang belum lama ini terjadi pada Aprilio Manganang.

Gus Miftah lantas membandingkan dengan kondisi Dorce Gamalama. Seperti yang diketahui, Dorce mengubah kelaminnya atas kemauan sendiri, bukan karena kondisi medis.

"Nah, yang saya dengar tentang Bunda Dorce ini, kalau beliau dulu yang saya dengar ya beliau kan terlahir sebagai laki-laki, kemudian dioperasi transgender menjadi seorang perempuan. Nah, bagaimana kalau kondisi seperti ini? Artinya, pengebumiannya sepanjang yang saya tahu, yaitu kembali ke kodrat asal dulu dia dilahirkan," ujarnya.

Ada pun perbedaan yang sangat jelas terkait pengurusan jenazah antara laki-laki dan perempuan. Mulai dari cara memakaikan kain kafan, salat dan doa jenazahnya pun berbeda.

Baca Juga: Muhammadiyah Siapkan Sumber Daya Manusia Unggul di IKN Nusantara

"Soal kain kafan, perempuan jauh lebih banyak. Kemudian soal salat jenazah niatnya dan lain sebagainya, ini kan berbeda. Siapa pun yang lahir (laki-laki atau perempuan), sesuai dengan jenis kelaminnya ya itulah cara dia dimakamkan," tutur Gus Miftah.

Disebut Gus Miftah, khunsa adalah orang yang dalam tanda kutip berjenis kelamin ganda, yakni laki-laki dan perempuan.

Sementara  Buya Yahya pun berkomentar terkait wasiat Dorce Gamalama dan memberikan pandangannya tentang hukum dan cara mengurus jenazah dalam Kanal YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 27 Januari 2022.

Baca Juga: Puskesmas Tanah Abang Buka Lowongan Tenaga Medis Non PNS, Cek Formasi dan Ketentuannya

“Seorang laki-laki yang lahir laki-laki, kemudian dirubah menjadi perempuan, hakikatnya dia tetap laki-laki. Cara merawat jenazahnya laki-laki, karena dia bukan perempuan sesungguhnya,” ucapnya.

Kemudian Buya Yahya juga mengungkapkan bahwa ada sejumlah orang yang memang memiliki ujian dalam identitas sejatinya.

“Hanya dibuatkan alat seperti alat perempuan, tidak akan berubah menjadi perempuan (utuh) kecuali yang terbukti kelaki-lakiannya atau perempuannya,” kata Buya Yahya.

Baca Juga: Kekian Goreng Udang, Makanan Pelengkap Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili, Berikut Bahan dan Cara Membuatnya

Buya Yahya juga menjelaskan kita harus bisa membedakan mana laki-laki dan mana perempuan, dari segi biologis atau hormon.

“Ada orang yang lahir tak jelas dia laki-laki atau perempuannya, karena alatnya gak jelas, tapi kadang berjalannya waktu itu tampak hormon ke-lakian nya, semuanya dilihatkan kepada ahli,” jelasnya

Secara tegas, Buya Yahya mengatakan jika pria yang berubah menjadi perempuan tetap dianggap sebagai pria.

Baca Juga: Selain Taman Kota Kuningan, Ridwan Kamil Akan Menata Kawasan Ini

“Dia tetap ahli iman, bukan keluar dari iman, kalau meninggal ya semoga Allah ampuni.Kalau yang hidup jangan tiru karena besar dosanya, tapi kalau sudah meninggal jangan di dosa-dosakan wong dia orang beriman kok,” tuturnya.

Meski begitu, Buya Yahya juga kecewa dengan caci maki yang diarahkan kepada Dorce Gamalama terkait wasiatnya itu.

“Jika ada teman-teman yang sedang diuji oleh Allah, itu kami ingin menyambungkan dengan mereka untuk mengobrol secara khusus, bukan untuk dihinakan kemudian dilaknat enggak,” ujarnya.

Baca Juga: Gus Yahya Resmi Membangun Kantor Baru PBNU di Ibu Kota Baru IKN Nusantara

“Karena ada satu hal yang berbeda dalam dirinya yang perlu dibenahi, jadi jangan dibiasakan untuk mencaci maki atau mengolok-olok,” ujar Buya Yahya lagi.

Demikian pendapat dua Ulama yaitu Gus Miftah dan Buya Yahya menyikapi wasiat Dorce Gamalama.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube Al Bahjah TV YouTube OFFICIAL NIT NOT

Tags

Terkini

Terpopuler