TRADISI IMLEK Hingga Cap Go Meh, Mengapa Penuh Warna Merah dan Bagi-bagi Angpao

30 Januari 2022, 14:00 WIB
Angpao dan warna merah selalu identik dengan tradisi perayaan tahun baru Imlek hingga Cap Go Meh. /Pexels/RODNAE Productions

PORTAL MAJALENGKA - Tinggal menghitung hari, masyarakat akan merayakan tahun baru Imlek 2022. Tahun Baru Imlek 2022 akan jatuh pada 1 Februari 2022 mendatang.

Sepanjang Hari Raya Imlek berlangsung, banyak sekali tradisi yang dilakukan, mulai dari Sam Sip Am Pu (satu hari sebelum perayaan Imlek) hingga Cap Go Meh (hari ke-15 atau penutupan Hari Raya Imlek). 

Setiap merayakan tahun baru Imlak khususnya saat Sam Sip Am Pu, masyarakat Tionghoa akan melakukan sembahyang kepada dewa atau dewi penjaga rumah dan pelindung, serta para leluhur mereka.

Hal ini bertujuan untuk menjamu mereka dan juga memohon berkah dan mendapatkan rezeki untuk tahun 2022. Saat sembahyang, masyarakat Tionghoa meletakkan meja besar dan kursi di depan pintu rumah.

Baca Juga: Rekening Fiersa Besari Kebobolan hingga Raib Belasan Juta Rupiah, Begini Modus dan Kronologinya

Di atas meja tersebut akan ada dupa atau hio, lilin merah, kertas tuakim, buah-buahan, ayam rebus, kue, arak, teh, hingga tulisan nama leluhur pada kertas merah. 

Dimana setiap anggota keluarga akan mengambil hio dan menyalakan sumbunya, lalu berdoa di depan meja persembahan.  

Setelah itu, hio akan ditancapkan ke vas pasir dengan tulisan nama leluhur, lalu menunggu sampai semua hio terbakar habis. 

Jika sudah habis, mereka akan melanjutkan dengan membakar berbagai perlengkapan sembahyang tersebut pada tempat terbuka, seperti hio, kertas tuakim, hingga tulisan nama leluhur.

Baca Juga: ASAL-USUL PRABU SILIWANGI, Raja-Raja Padjajaran dan 19 Strategi Peperangan Kuno

Mereka percaya kalau asap dari hasil bakaran tersebut akan mengantarkan semua persembahan mereka kepada leluhur atau dewa yang mereka doakan.

Selain tradisi membakar hio, ada beberapa kebiasaan lain yang dilakukan menjelang Hari Raya Imlek. Seperti bersih-bersih rumah, potong rambut, mandi bunga tujuh rupa, mendekorasi rumah dengan warna merah, serta membuat kue dan hidangan khas imlek. 

Ada juga beberapa pantangan Imlek yang harus dihindari agar tidak mendapatkan kesialan sepanjang tahun. 

Misalnya, tidak boleh membersihkan rumah, tidak boleh keramas, tidak boleh pakai baju hitam, serta tidak boleh berteriak atau berkata kasar, hingga membicarakan hal-hal terkait kematian. 

Sedangkan tepat pada Hari Raya Imlek, orang Tionghoa biasanya akan berbagi angpao, mengunjungi rumah kerabat, hingga berkumpul bersama keluarga besar.

Umumnya, perayaan Imlek berlangsung selama 15 hari. Lalu, akan ditutup dengan hari Cap Go Meh, yang identik dengan kue keranjang dan pertunjukan barongsai. 

Baca Juga: Sebanyak 46,8 Persen Pasien yang Meninggal Karena COVID-19 adalah Kelompok Lansia

SIMBOL PERAYAAN IMLEK

Hari Raya Imlek biasanya identik dengan beberapa simbol, yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi kamu, seperti warna merah, angpao, hingga barongsai dan naga.

Warna Merah

Mungkin banyak sekali dari kita yang sering bertanya-tanya kenapa imlek identik dengan warna merah?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tradisi ini berawal dari legenda tentang monster bernama “Nian”, yang sangat meresahkan desa bahkan memakan manusia, tanaman dan hewan.

Akhirnya, penduduk desa menemukan cara untuk menakuti Nian dengan menggunakan warna merah. Oleh karena itu, mereka menempel kertas merah di rumah, menggunakan baju merah, hingga menyalakan lampu-lampu berwarna merah terang.

Selain itu, di China, warna merah juga sering melambangkan kesuksesan dan berkah yang dapat mendatangkan keberuntungan bagi setiap orang.

Baca Juga: RAHASIA RITUAL Prabu Siliwangi di Mata Air Istana Ghaib Sebelum Tirakat

Angpao

Saat Perayaan Imlek, bagi-bagi angpao pasti jadi hal yang paling ditunggu-tunggu. Angpao merupakan sebuah amplop merah berisi sejumlah uang, yang biasanya diberikan kepada anak-anak atau orang yang belum menikah dan tidak memiliki pekerjaan. 

Menurut legenda, memberikan angpao kepada anak-anak atau orang yang belum menikah, dapat melindungi mereka dari iblis bernama “Sui”, yang sering berkunjung pada malam Tahun Baru Imlek. 

Namun, ada aturan dalam memberikan angpao, loh. Isi angpao tidak boleh mengandung angka 4, seperti Rp40 ribu, Rp400 ribu, Rp4 juta, dan seterusnya karena bisa mendatangkan keburukan.

Baca Juga: Ini Bahayanya Terlalu Banyak Mengkonsumsi Makanan Pedas Bagi Kesehatan

Sebaliknya, agar dapat mendatangkan keberuntungan, lebih baik memberikan angpao dengan angka 8, seperti Rp80 ribu, Rp800 ribu, Rp8 juta, dan seterusnya.

Demikian tradisi Imlek hingga Cap Go Meh yang sarat akan makna dan simbol melekat didalamnya. *

 

Editor: Ayi Abdullah

Tags

Terkini

Terpopuler