Network
PORTAL MAJALENGKA - Dampak buruk akibat polusi udara terhadap kesehatan mulai banyak dirasakan oleh masyarakat terutama di daerah perkotaan besar seperti Jakarta atau kota besar lainnya.
Banyak faktor yang menjadi penyebab naiknya tingkat polusi udara di sebuah wilayah, Salah satunya adalah pembakaran bahan bakar fosil. Baik itu dalam wujud batu bara, minyak, bensin yang menghasilkan listrik dan energi.
Bahan bakar fosil yang terpakai untuk pembangkitan listrik atau energi itu akan menjadi polusi udara. Bahan-bahan tersebut akan melepaskan karbon monoksida dalam kadar tinggi.
Baca Juga: Inilah 4 Kebiasaan yang Dapat Mengurangi Pencemaran Sampah Plastik di Dunia
Karbon monoksida itu sendiri merupakan polutan beracun di udara. Dan ketika terhirup, polutan ini dapat menyebabkan seseorang menderita sakit pada bagian pernapasan.
Sebenarnya salah satu langkah antisipasi pemerintah terkait ppolusi udara di beberapa kota besar seperti Jakarta, bisa dengan memanfaatkan ruang terbuka hijau (RTH) .
Sayangnya langkah itu masih belum berjalan secara optimal. Menurut data
jakartasatu.jakarta.go.id, RTH di Jakarta baru tersedia 33,33 kilometer persegi dari 664,01 kilometer persegi total luas wilayah Jakarta atau hanya 5,18%.
Baca Juga: 9 Kata Mutiara Menambah Semangat Merayakan HUT RI Ke 78
Adapun ketentuan penerapan RTH dalam suatu kota pada dasarnya sudah diatur dalam Permen ATRKBPN Nomor 14 Tahun 2022, tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau ((RTH).
Dalam Permen itu dijelaskan bahwa, suatu wilayah kota harus memiliki minimal 20% RTH yang bersifat publik dan 10% RTH privat yang berasal dari perseorangan.
Dengan kondisi begitu, selain peran pemerintah dalam penanganan polusi udara harus lebih di optimalkan. Semua pihak termasuk masyarakat yang ada di kota-kota besar juga harus turut berperan pula secara bersama-sama menjaga lingkungan agar polusi udara bisa diminimalisir.
Untuk mengatasi polusi udara khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, sebenarnya bisa dimulai dari masing masing individu melakukan hal-hal sederhana sebagai berikut :
1. Menanam Pohon
Langkah kecil untuk mengubah lingkungan menjadi lebih baik bisa dimulai dengan menanam pohon di pekarangan, di dalam atau teras rumah dengan menggunakan pot.
Pohon dapat mengubah karbondioksida menjadi oksigen. Pohon juga mampu menyerap kotoran pada udara dan mengubah udara menjadi lebih bersih.
Baca Juga: LANGKAH KEMENKES Terkait Polusi Udara Fokus Lakukan Deteksi 5 Penyakit Utama
2. Menggunakan Kendaraan Umum
Lebih baik gunakanlah transportasi umum agar kualitas udara lebih baik. Saat ini kendaraan pribadi sudah merajalela.
Jika masing- masing individu tidak juga sadar, maka kondisi kualitas udara di suatu wilayah akan.berubah cemar dengan cepat.
Imbasnya tentu akan berdampak buruk bagi kesehatan orang yang tinggal di wilayah tersebut. Berbagai gangguan penyakit pernafasan akan tumbuh dan terus berkembang di wilayah itu.
Baca Juga: JETP Jangan Abaikan Energi Terbarukan Berbasis Komunitas
3. Membiasakan reuse dan recycle
Plastik mengandung partikel mikroplastik, logam berat dan bifenil polikrolinasi yang dapat mencemari udara dan tanah.
Karena itu mulailah membiasakan pola reuse dan recycle agar tidak banyak mengumpulkan sampah plastik.
4. Membatasi Penggunaan AC
Penggunaan AC memerlukan gas CFC yang berbahaya. Selain dapat memicu pemanasan global juga berdampak buruk pada kualitas udara.
Untuk itu batasi penggunaan AC, misalnya hanya digunakan dimalam hari dalam waktu 5-7 jam.
Baca Juga: JARANG DISEBUT, Kerajaan Majapahit Miliki Nama Lain Namun Mempunyai Arti Sama
5. Mengubur sampah yang bisa diuraikan
Lakukan pemisahan sampah organik dan non organik untuk memudahkan penanganan sampah di rumah. Untuk sampah organik yang mudah diuraikan sebaiknya bisa anda kubur di halaman atau pekarangan.
6. Kurangi merokok
Asap rokok juga berkontribusi terhadapp
polusi udara., karena dalam asap rokok mengandung karbon monoksida, hidrogen sianida seraya zat racun lainnya.
Baca Juga: TAK DISANGKA, Jenis Burung-burung Ini Menjadi Barang Ekspor di Era Majapahit
Demikian beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi atau meminimalisir tingkat polusi udara terutama si kota-kota besar seperti Jakarta. Semoga bermanfaat. ***
