Penderita Sakit Lambung, Maag, dan Gerd, Wajib Tahu Hal-hal Ini

- 5 Februari 2022, 13:52 WIB
Sayuran lebih baik dikonsumsi dalam kondisi mentah. Karena proses masak dapat mematikan kandungan vitamin dan mineral di dalamnya.
Sayuran lebih baik dikonsumsi dalam kondisi mentah. Karena proses masak dapat mematikan kandungan vitamin dan mineral di dalamnya. /Valeria Aksakova/Freepik

PORTAL MAJALENGKA – Sakit lambung, maag dan gerd sering dialami setiap orang. Penyebabnya, saluran pencernaan yang tidak sehat.

Saluran pencernaan sangat penting bagi manusia karena berkaitan dengan daya tahan tubuh. Artinya, apa yang masuk ke dalam tubuh berpengaruh pada kesehatan.

Pencernaan yang sehat membuat daya tahan tubuh baik dan terhindar dari berbagai macam penyakit. Saluran cerna yang sehat membuat nutrisi pun akan terserap ke dalam tubuh secara maksimal.

Baca Juga: Hari Kanker Sedunia: Berikut Cara Mencegah Penyakit Paling Mematikan Ini

Sebaliknya jika pencernaan kurang baik, penyerapan nutrisi terganggu dan melemahkan daya tahan tubuh. Hal ini menyebabkan sakit maag, GERD, batu empedu, bahkan kanker.

Bagaimana menjaga saluran pencernaan tetap sehat? Jaga pola makan sehat.

Pola makan yang tidak ssehat artinya bahan dan cara mengolahnya membuat makanan menjadi tidak sehat.

Baca Juga: Konsumsi Jagung, Selain Lezat Baik Buat Kesehatan: Tunda Penuaan Dini

Berikut yang harus diperhatikan supaya saluran penceraan tetap sehat.

1. Hindari makanan mengandung tepung proses.

Tepung proses, baik yang terbuat dari gandum atau bahan lainnya adalah sumber permasalahan kesehatan manusia.
Tepung proses memiliki kandungan karbohidat tinggi yang dapat menimbulkan masalah gula darah.

Tepung proses juga mengandung protein yang tidak ramah untuk tubuh manusia, yaitu gluten, wheat germ agglutinin, dan amylase tripsin.

Baca Juga: Daftar Pemain Timnas Indonesia Piala AFF U23 2022 tanpa Nama-nama Beken Ini

Ketiga jenis protein tersebut tidak dapat diproses tubuh dan menimbulkan berbagai masalah pada pencernaan.

2. Kurangi mengonsumsi dairy product.

Kurangi konsumsi susu dan produk turunan susu yang biasa disebut dairy product. Dairy product antara lain keju, yougurt, butter, krim, dan lainnya.

Susu mengandung karbohidrat yang kebanyakan disumbang oleh kandungan gula dalam susu yang disebut lactose.
Tubuh manusia memerlukan enzim khusus bernama lactase untuk memecah dan mengolah lactose dalam susu.

Baca Juga: PERTAHANAN Arema FC Rapuh, Peluang Persija Jakarta Jegal dan Curi Poin Singo Edan

Namun, mayoritas manusia tidak memiliki enzim ini, akibatnya tubuh tidak dapat mengolah lactose dan menimbulkan masalah pencernaan.

3. Perbanyak serat

Serat pada dasarnya makanan yang berasal dari tumbuhan seperti buah,sayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Sayuran yang diolah dengan cara yang sehat sangat penting bagi kesehatan dan daya tahan tubuh. Mengolah sayuran yang baik bukan dimasak dengan kuah bersantan, dimasak terlalu lama, atau bergelimang mentega.

Baca Juga: SAVEFROM Bisa Gratis Download Video YouTube, TikTok dan Instagram Kualitas HD MP4, MP3 Audio tanpa Watermark

Sayuran lebih baik dimakan dalam kondisi mentah karena proses memasak dapat merusak bahkan mematikan vitamin dan mineral di dalamnya.

Jika ingin dimasak, buat sayuran yang ditumis dengan sedikit minyak, gunakan minyak kelapa, dan sayuran yang dikukus.

4. Berhenti makan makanan cepat saji.

Makanan cepat saji tidak memiliki nilai gizi, hanya menawarkan kepraktisan, rasa yang gurih atau manis, dan harga yang murah.

Baca Juga: PREDIKSI SKOR Arema FC Vs Persija Jakarta Malan Ini, Macan Kemayoran Lebih Unggul dari Head to Head

Makanan cepat saji mengandung lemak. Namun jenis lemak yang salah dan tidak sehat. Lemak yang menimbulkan berbagai penyakit.

Bahan dasar yang digunakan pun diproduksi secara massal oleh industri makanan yang banyak menggunakan pestisida, hormon, dan antibiotik dalam proses penanaman atau peternakannya.

Dengan mengusahakan hal-hal tersebut dapat menjadi usaha memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah berbagai macam penyakit dalam tubuh. Semoga bermanfaat.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Buku Eating Clean oleh Inge Tumiwa-Bachrens


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah