“Berarti masih ada sekitar 45 juta warga yang sedang menunggu dosis keduanya,” tambah Reisa.
Guna mendukung ketersediaan vaksin, sejak setahun ini, program vaksinasi Indonesia telah menyediakan setidaknya 7 jenis vaksin, yaitu Sinovac, Vaksin COVID-19 PT Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Janssen.
Sedangkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM), ujar Reisa, sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk 11 jenis vaksin COVID-19 yakni yakni Sinovac, Vaksin COVID-19 PT Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, Sputnik V, Zifivax, Janssen, Convidecia dan Covovax.
Baca Juga: KABAR Gembira, Anak Kelima Sule Lahir dengan Selamat
Berkat upaya seluruh pihak, berdasarkan data Our World in Data pada awal Desember 2021 ini, Indonesia menduduki peringkat ke-5 negara dengan jumlah terbanyak vaksinasi COVID-19 dosis lengkap, setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat dan Brazil.
Pada kesempatan tersebut, Reisa juga menyampaikan apresiasi kepada semua pejuang dan aktor vaksinasi yang berjasa sebagai pahlawan yang membantu mengakhiri pandemi.
Terkait target vaksinasi, Reisa menyebutkan, Kemenkes RI sendiri telah menargetkan vaksinasi lengkap untuk 208,2 juta warga akan dicapai di Maret atau April tahun depan.
Baca Juga: DITUTUP! Semua Alun-alun Sejak 31 Desember Hingga 1 Januari 2022: Perayaan Malam Tahun Baru Dilarang
Vaksin, dikatakakannya, bertujuan untuk mengurangi angka kesakitan berat bahkan kematian apabila sampai terpapar.
Laporan dari Satgas Penanganan COVID-19 juga menunjukkan bahwa jumlah pasien sembuh naik secara rata-rata dan jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia semakin sedikit. Vaksinasi juga sudah menjadi syarat perjalanan baik dalam negeri maupun luar negeri.