Network
PORTAL MAJALENGKA - Semakin hari virus penyebab Covid-19, Sars CoV-2 terus mengalami mutasi yang membentuk varian-varian baru. Baru-baru ini telah terdeteksi di beberapa negara yaitu Varian Omicron.
Sejak pertama kali ditemukan di Benua Afrika. Varian ini disebut sebagai salah satu yang sangat cepat dalam menularkan virus.
World Health Organization (WHO) menyatakan varian B.1.1.529 atau Omicron pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021. Kini WHO telah mengklasifikasikan varian tersebut sebagai varian yang diwaspadai (variant of concern).
Baca Juga: PSM Makassar vs Persija Jakarta, Banjir Gol untuk Kemenangan Macan Kemayoran
Hal tersebut terbukti dari hasil penelitian awal adanya peningkatan risiko infeksi yang berulang, walaupun masih belum terdapat bukti bahwa varian ini dapat menular lebih parah dibandingkan varian lain.
Hingga saat ini tes PCR masih dapat mendeteksi varian Omicron dan hingha setidaknya 28 November 2021 belum ada bukti kasus varian Omicron ditemukan di Asia Tenggara. Walaupun demikian, kemungkinan penukaran varian varian Omicron ini di Kawasan Asia Tenggara juga dinilai tinggi.
Karenanya, berdasarkan bukti-bukti yang sudah ada, WHO menetapkan varian Omicron sebagai Variant of Concern (VOC).
Baca Juga: Rizki DA Ajukan Talak Cerai terhadap Istrinya Nadia Mustika Rahayu Mengejutkan karena Ini
VOC diartikan sebagai varian virus Corona yang menyebabkan peningkatan penularan serta kematian dan bahkan dapat memengaruhi efektivitas vaksin. Sebelum Omicron, WHO juga telah menetapkan varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta sebagai VOC.
