PB IDI: Antibodi Penyintas COVID-19 Tidak Bertahan Lama

- 4 Februari 2021, 17:00 WIB
Ketum PB IDI Daeng Mohammad Faqih.
Ketum PB IDI Daeng Mohammad Faqih. /setkab.go.id

PORTAL MAJALENGKA-Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Prof Iris Rengganis mengungkapkan Antibodi penyintas COVID-19 tidak bertahan lama, hanya selang tiga hingga delapan bulan antibodi kembali menurun.

"Antibodi penyintas COVID-19 tidak akan bertahan lama, setelah itu akan menurun," kata Prof Iris Rengganis saat diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Diketahui para penyintas COVID-19 belum menjadi prioritas pemerintah untuk mendapatkan vaksin karena dianggap Antibodi penyintas COVID-19 cukup kuat.

Baca Juga: Melihat Lebih Dekat 'Kampung Mati' di Majalengka yang Viral di Media Sosial

"Namun, setelah itu kita harapkan kelompok ini dapat divaksinasi. Sebab, antibodi alamiahnya sudah mulai turun," katanya.

Dalam kesempatan itu pihaknya juga memberikan penjelasan terkait imunitas serba pembagiannya.

Imunitas terbagi menjadi dua, lanjut dia, Pertama, imunitas alamiah dan imunitas yang didapat. Imunitas alamiah juga tergolong dua, yakni aktif dan pasif.

Baca Juga: Diduga Akibat Aliran Pendek Listrik, Enam Rumah Hangus Terbakar di Cianjur

Antibodi aktif diperoleh setelah seseorang terinfeksi suatu penyakit. Sedangkan yang pasif terjadi dari ibu ke janin melalui plasenta.

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x