Ternyata Ada Pesan Positif dari Pandemi Covid-19, Dua Diantaranya Terkait Gaya Hidup

- 2 Januari 2021, 15:45 WIB
Ilustrasi obat herbal. Selama pandemi Covid-19 banyak masyarakat yang mengonsumsi minuman herbal, yang bisa meningkatkan imunitas tubuh
Ilustrasi obat herbal. Selama pandemi Covid-19 banyak masyarakat yang mengonsumsi minuman herbal, yang bisa meningkatkan imunitas tubuh // Pexels / Mareefe /

PORTAL MAJALENGKA - Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020 menyisakan pesan positif khususnya terkait gaya hidup masyarakat.

Apa saja pesannya, berikut rangkumannya:

  1. Kebiasaan 3M

Psikolog Ajeng Raviando menilai, protokol kesehatan 3M yakni mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan yang digaungkan para pakar medis dan pemerintah bukan lagi sekadar aturan melainkan bagian dari kebiasaan selama pandemi Covid-19.

“(3M) sudah harus menjadi new culture, this is our way of life. Jadi, jangan lupa apa yang dilakukan dalam protokol kesehatan sudah menjadi kebiasaan,” kata dia dalam wawancara bersama ANTARA beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Picu Kenaikan Kasus Covid-19, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan saat Libur Panjang

Saat ini, orang mengenakan masker saat berada di fasilitas publik, berkali-kali mengoleskan hand sanitizer usai menyentuh permukaan benda yang sering disentuh orang dan berusaha menjaga jarak, menjadi pemandangan biasa.

Dokter sekaligus relawan Covid-19, Muhamad Fajri Adda’i mengatakan, orang-orang ini memahami betul pentingnya 3M dan menjalankan protokol kesehatan dengan baik saat keluar rumah.

Walau begitu, menurut Fajri, ada juga yang sebenarnya tidak paham manfaat protokol kesehatan namun tetap menerapkannya karena khawatir terkena denda atau teguran dari aparat.

Baca Juga: Cegah Covid-19, Mendagri Ingin Imbauan 3M Diganti 4M

Di sisi lain, Ajeng tak menampik adanya golongan orang cuek pada protokol kesehatan. Alasannya beragam, mulai dari merasa kebal terhadap COVID-19 hingga lelah menerapkan 3M dan ingin kembali ke masa sebelum pandemi.

Mereka yang tak mau taat ini, menurut Fajri terbagi menjadi dua golongan yakni paham pentingnya 3M tetapi tidak mau menerapkannya serta tidak paham dan tidak mau taat.

Padahal, 3M menjadi upaya penting mencegah penularan COVID-19. Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono mengatakan, mencuci tangan pakai sabun bisa mengurangi risiko tertular hingga 35 persen.

Lalu memakai masker kain diketahui menurunkan 45 persen risiko dan angka penurunan mencapai angka 70 persen jika orang mengenakan masker bedah.

Sementara itu, penerapan menjaga jarak minimal satu meter dilaporkan mengurangi risiko orang tertular Covid-19 sebanyak 85 persen.

Baca Juga: Polisi Siapkan Tindakan Tegas Pemudik yang Tak Patuhi Protokol Kesehatan

  1. Konsumsi herbal

Selain 3M, memperkuat imunitas juga menjadi bagian penting mencegah seseorang terkena Covid-19.

Seiring pandemi, orang-orang melirik jejamuan atau herbal untuk membantu menguatkan sistem imun tubuh mereka.

Peracik jamu di bawah label ‘Sejiwa’, Retno Hemawati mengaku pembeli produknya makin banyak termasuk saat pandemi melanda.

Baca Juga: Vaksin Perlu Didukung Kepatuhan Masyarakat Menerapkan 3M

Menurut dia, sebagian besar para pembeli ini sudah merasakan manfaat jamu racikannya. “Jamu kan bahan asli ya, ini jadi pilihan sehat mereka dibandingkan harus minum obat-obatan kimia,” kata Retno yang berasal dari Wonosobo itu.

Penyanyi Cynthia Lamusu juga salah satu sosok yang rutin mengonsumsi minuman herbal, yakni empon-empon.

Dia biasanya meminum empon-empon yang terdiri dari jahe, sereh, kunyit dan temulawak tiga kali dalam sehari.

Baca Juga: Vaksin dan 3M Dijalankan Berdampingan Untuk Proteksi Diri

Dari sisi manfaat, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia, dr. Inggrid Tania menyatakan herbal bisa meningkatkan imunitas tubuh sekaligus mengurangi peradangan dan kadar lemak tubuh.

Ada berbagai racikan jamu yang bisa menjadi pilihan, antara lain: kunyit asam, beras kencur ditambah lemon, jahe, empon-empon hingga sambiloto bagi yang toleran dengan rasa pahit.

“Setiap hari, boleh 2-3 kali sehari (dikonsumsi) sebelum makan (khusus mereka yang tidak memiliki keluhan di lambung),” kata dia.

Baca Juga: Melanggar Protokol Kesehatan, 60 Tempat Usaha di Jaksel Kena Sanksi Penutupan dan Denda

Namun, dia mengingatkan jangan sampai termakan klaim berlebihan apalagi yang menyesatkan, misalnya yang menyatakan obat herbal manjur menyembuhkan pasien Covid-19. ***

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah