Masker Jenis Apa yang Paling Efektif Cegah Covid-19?

23 September 2020, 09:23 WIB
Ilustrasi orang menggunakan masker. /Pexels/

PORTAL MAJALENGKA - Pakar kesehatan sudah menekankan pentingnya mengenakan masker terutama saat ke luar rumah demi mencegah paparan virus corona baru penyebab Covid-19.

Masker idealnya bisa memblokir droplet dari batuk atau bersin --metode utama penyebaran COVID-19—bersama partikel udara yang lebih kecil, yang disebut aerosol yang diproduksi ketika orang berbicara atau menghembuskan napas.

Dikutip ANTARA, selain masker bedah kini orang-orang mengenakan masker berbahan kain untuk menutup mulut dan hidung mereka. Lantas mana masker kain terbaik?

Baca Juga: Masker Tiga Lapis Kain 100% Katun = Masker Bedah

Berikut ulasannya seperti dilansir dari Business Insider:

  1. Masker hibrida

Para peneliti di Inggris menyatakan masker “hibrida” yakni menggabungkan dua lapisan kain dan biasanya juga berbahan seperti katun, sutra, sifon, atau flannel.

Masker tersebut menyaring lebih dari 80 persen partikel kecil (kurang dari 300 nanometer) dan lebih dari 90 persen partikel lebih besar (lebih besar dari 300 nanometer).

Menurut peneliti, kombinasi katun dan sifon memberikan perlindungan yang paling besar, diikuti katun dan kain flanel, katun dan sutra, dan empat lapis sutera alam.

Para peneliti menyarankan masker ini bahkan mungkin lebih baik dalam menyaring partikel kecil daripada masker N95, meskipun tidak selalu lebih baik menyaring partikel yang lebih besar.

Dua lapis katun atau dua lapis sifon mungkin lebih baik dalam menyaring partikel kecil daripada masker bedah.

Baca Juga: Masker Alat Kesehatan Paling Penting Saat Ini

  1. Masker tiga lapis kain

WHO merekomendasikan masker kain memiliki tiga lapisan: lapisan dalam yang menyerap, lapisan tengah yang menyaring, dan lapisan luar yang terbuat dari bahan nonabsorben seperti poliester.

Sebuah studi Universitas Illinois yang masih menunggu tinjauan sejawat, menemukan tiga lapis sutra atau 100 persen katun mungkin sama protektifnya dengan masker medis.

Sutra khususnya memiliki sifat elektrostatik yang dapat membantu menjebak partikel virus yang lebih kecil.

Baca Juga: Belum Ada Aturan Larangan Penggunaan Masker Scuba dan Buff, Kang Uu: Pakai Saja Dulu

  1. Serbet dan kain antimikroba

Handuk dan kain antimikroba bukan bahan yang ideal, tetapi lebih baik dari pada satu lapisan kain katun.

Keduanya bisa menjadi alternatif terbaik berikutnya, asalkan dijalin rapat untuk memberikan perlindungan.

Kain antimikroba (biasanya terbuat dari satin, sutra, atau bambu) lebih disukai daripada kain katun standar, menurut peneliti.

Baca Juga: Soal Masker Scuba dan Buff, Kenapa Pemerintah Baru Ribut Sekarang?

  1. Sekadar kain katun di sekitar hidung dan mulut

Peneliti Inggris menemukan satu lapisan katun paling tidak efektif untuk memblokir partikel virus corona baik besar maupun kecil.

Temuan studi Journal of Hospital Infection menyebutkan, selembar selendang dan kaus katun mengurangi risiko infeksi sekitar 44 persen ketika dikenakan di daerah terkontaminasi virus corona selama 30 detik.

Namun, setelah 20 menit paparan di lingkungan yang sangat terkontaminasi, pengurangan risiko turun menjadi hanya 24 persen. Tapi itu lebih baik dari nol.

Baca Juga: Ini Bahaya Penggunaan Masker Scuba dan Buff

Bahkan masker katun yang dipasang longgar secara substansial mengurangi penyebaran partikel virus ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, menurut para peneliti di India baru-baru ini.

Peneliti menemukan, tetesan infeksius menjalar hingga 16 kaki atau 5 meter ketika seseorang tidak mengenakan masker, sementara risiko partikel masuk ke sisi masker hanya 5 kaki atau sekitar 1,5 meter.

Perlindungan masker termasuk N95 dan masker bedah menurun secara signifikan ketika ada celah antara masker dan kulit. Anda harus memastikan tidak ada celah antara kulit dan masker.

Meski begitu, penelitian menunjukkan memakai masker yang tidak tepat atau sporadis saja masih bisa mengurangi penularan. ***

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler