DKI Jakarta Diminta Tetap Waspada Hadapi Hepatitis Akut Misterius

30 Mei 2022, 19:23 WIB
Kasus hepatitis akut di Indonesia hingga kini masih belum diketahui penyababnya. Tercatat ada enam dugaan penyebab kasus hepatitis akut. (Foto ilustrasi: Pixabay/Tumisu) /

PORTAL MAJALENGKA - Anggota Komisi E DPRD DKI Fraksi PKS Solikhah meminta Dinkes DKI tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan virus misterius penyebab hepatitis akut.

Virus tersebut telah menjangkiti anak-anak di Jakarta.

Penyakit yang belum diketahui pasti penyebabnya itu harus diwaspadai lantaran ada catatan kenaikan kasus di Jakarta meskipun sebarannya tak secepat virus COVID-19. 

Baca Juga: Pelaku UMKM yang Jualan di Area Formula E Dapat Pesan Ini dari Anies Baswedan

"Tapi prinsipnya tetap waspada seperti mengahadapi COVID-19 kemarin dan kolaborasi harus terus dilakukan dengan berbagai pihak," katanya, Senin 30 Mei 2022.

Politisi PKS itu mengatakan pihaknya telah memanggil Dinkes DKI ke ruang rapat Komisi E DPRD DKI untuk meminta penjelasan-penjelasan terkait kasus hepatitis akut misterius itu di Jakarta.

Pemprov, kata dia, berkomitmen tinggi untuk mencegah penularan virus pada anak-anak.

Baca Juga: Pelaku UMKM yang Jualan di Area Formula E Dapat Pesan Ini dari Anies Baswedan

"Hasil dari rapat kerja komisi E dng Dinkes
bahwa Pemda komitmen untuk serius mencegah dan menanggulangi hepatitis akut walau sampai hari ini PBB, WHO belum infokan bahwa penyebab virus ini masih dalam penelitian dan kajian," ungkapnya.

Dia menambahkan, masyarakat juga harus tetap menjaga protokol kesehatan dasar dan sanitasi yang baik, dan mencuci tangan. Sehingga potensi tertular penyakit ataupun menularkan ke orang lain semakin kecil.

"Pesan kami untuk masyarakat supaya tetap menjaga kesehatan dasar. Karena itu cara kita mencegah," katanya.

Baca Juga: RESMI, Daftar 22 Pemain Timnas Indonesia U-19 yang Dibawa ke Toulon Cup Prancis 2022

Sebelumnya diberitakan, kasus hepatitis akut menjadi ancaman baru bagi masyarakat Jakarta. Khususnya pada anak usia 16 bahkan lebih banyak dialami anak usia dibawah 10 tahun.

Mulai munculnya kasus itu bersamaan dengan melandainya kasus COVID-19 di Jakarta dan Indonesia.***

Editor: Muhammad Ayus

Tags

Terkini

Terpopuler