Halalkah Vaksin Sinovac? Ini Kata BPOM

27 November 2020, 06:15 WIB
Kepala BPOM Penny K Lukito (tiga kanan)dalam kegiatan konferensi pers bersama dengan tema Pengawalan Keamanan, Khasiat dan Mutu Vaksin Covid-19 di Jakarta 19 November 2020 lalu. /Biofarma

PORTAL MAJALENGKA - Pemerintah terus berupaya sosialisasi vaksin Covid-19, yang dianggap beberapa kalangan tidak aman dan diragukan kehalalannya.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan, pengujian vaksin Covid-19 hasil kolaborasi PT Bio Farma (Persero) dengan Sinovac China, memasuki tahap monitoring dan dalam kondisi masih aman.

Baca Juga: Vaksin Upaya Serius Negara Melindungi Masyarakat

Penny juga menyebutkan bahwa vaksin Sinovac memenuhi syarat untuk mendapat label halal.

“Alhamdulillah dari aspek mutu hasil inspeksi BPOM, Biofarma dan Majelis Ulama Indonesia, aspek halalnya bisa dikatakan sudah memenuhi dan sudah sesuai aspek obat yang baik,” kata Penny dalam jumpa pers daring, Kamis 26 November 2020.

Baca Juga: Munas X MUI Bahas Fatwa Vaksin Covid-19

Penny mengatakan aspek kehalalan vaksin telah diperiksa MUI. Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia sedang dalam proses membahas soal fatwa vaksin Covid-19 dalam Musyawarah Nasional MUI yang digelar 25-27 November.

Dia mengatakan BPOM terus memantau perkembangan uji coba vaksin Sinovac yang memasuki uji klinis fase III di Bandung.

Baca Juga: Harga Vaksin COVID-19 Moderna Dibandrol Sekitar Rp300-500 ribu

BPOM mengumpulkan data uji klinis Sinovac yang nantinya dipadukan dengan data dari negara lain, seperti Brazil.

Untuk itu, dia mengatakan BPOM belum mengambil kesimpulan sehingga memberikan Otorisasi Penggunaan Darurat (EUA) bagi vaksin COVID-19 meski sudah mendapat data aspek keamanan, khasiat dan mutu vaksin.

Perlu keseksamaan lebih lanjut untuk memberi EUA bagi Sinovac.

Baca Juga: Jokowi Mengaku Siap Jadi Orang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19

BPOM, kata dia, akan terus memantau perkembangan uji klinis vaksin Sinovac dalam tiga bulan ke depan.

“Aspek keamanan akan terus kita pantau selama tiga bulan, nanti enam bulan penuh ke depan. Kita butuh vaksin yang tidak hanya bermutu dan aman, tapi juga efektif, memiliki khasiat yang baik,” katanya.

Baca Juga: 10.000 Prajurit Akan Terima Vaksin Covid-19

Lebih lanjut, dia mengatakan BPOM mengumpulkan data soal bagaimana vaksin Sinovac dapat memunculkan antibodi ke tubuh manusia sehingga seseorang dapat kebal terhadap Covid-19. ***

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler