Jarang Diceritakan, Perjuangan Raden Kamandaka Putra Prabu Siliwangi Mencari Pasangan Hidup

- 11 Juni 2022, 06:30 WIB
Ilustrasi. Kisah Cinta Romantis Raden Kamandaka Putra Prabu Siliwangi Kakek Dari Sunan Gunung Jati.
Ilustrasi. Kisah Cinta Romantis Raden Kamandaka Putra Prabu Siliwangi Kakek Dari Sunan Gunung Jati. /YouTube

PORTAL MAJALENGKA - Kisah perjuangan Raden Kamandaka Putra Prabu Siliwangi dalam mencari pasangan hidup.

Prabu Siliwangi adalah Raja Pajajaran yang juga kakek dari Sunan Gunung Jati.

Sunan Gunung Jati anak dari Nyimas Rara Santang yang merupakan putri Prabu Siliwangi dari Istri Nyimas Subang Larang.

Baca Juga: TAJAM! Ditegur Sunan Muria, 2 Orang Jadi Kura-kura, Kisah Walisongo dan Sunan Gunung Jati

Sunan Gunung Jati berhasil menjadi Sultan Cirebon dan merupakan seorang wali dari Walisongo yang ada di tanah Jawa.

Salah satu keturunan Prabu Siliwangi yang tidak banyak disebutkan dalam sejarah adalah putra dari istrinya Nyi Ambet Kasih atau Nyi Sindang Kasih.

Menjadi cerita sejarah atau legenda yang tidak terlalu dikenal dan populer di masyarakat Pasundan tentang putra Nyi Ambet Kasih ini.

Baca Juga: Kisah Cokro Joyo, Karomah Sakti Sunan Geseng dan Sunan Kalijaga Murid Sunan Gunung Jati

Nyi Ambet Kasih merupakan istri pertama Prabu Siliwangi yang kisahnya tertera dalam naskah lontar Cerita Ratu Pakuan.

Kisah mengenai permaisuri pertama Prabu Siliwangi ini sangat jarang dituturkan dalam sejarah kerajaan Sunda Galuh atau Pajajaran.

Sebagaimana yang disebutkan dalam naskah Carita purwaka Caruban Nagari konon hal tersebut dikarenakan dari pernikahan Prabu Siliwangi dan Nyi Ambet Kasih tidak menghasilkan keturunan.

Baca Juga: TAJAM! Ditegur Sunan Muria, 2 Orang Jadi Kura-kura, Kisah Walisongo dan Sunan Gunung Jati

Hal ini menjadi sangat menarik karena justru kisahnya berlanjut dan populer di daerah Jawa Tengah.

Nyi Ambet Kasih disebut dalam naskah Babad Pasir yang menceritakan tentang cikal bakal kerajaan Dayeuh Luhur atau daerah Cilacap dan Kerajaan Pasir atau daerah Banyumas.

Jika menurut kisah yang terdapat dalam naskah Carita purwaka Caruban Nagari yang menyebutkan bahwa Nyi Ambet Kasih tidak memiliki keturunan.

Hal ini berbeda dengan Naskah Babad Pasir, dalam naskah tersebut menyebutkan bahwa pernikahan Nyi Ambet Kasih dengan Prabu Siliwangi dikaruniai tiga orang putra.

Salah satu dari putra Prabu Siliwangi dari perkawinannya dengan Nyi Ambet Kasih adalah Raden Kamandaka.

Raden Kamandaka yang merupakan anak pertama laki-laki dari pernikahan Prabu Siliwangi dengan Nyi Ambet Kasih.

Menjadi anak pertama dari Prabu Siliwangi membuat Raden Kamandaka memiliki hak dan kesempatan untuk menjadi penerus takhta Prabu Siliwangi.

Namun setelah ibundanya Nyi Ambet Kasih meninggal, Raden Banyak Cakra atau Raden Kamandaka memilih menjadi seorang pengembara.

Pengembaraan Raden Kamandaka untuk berguru berbagai ilmu pengetahuan termasuk ilmu kanuragan.

Dalam pengembaraannya itu ia juga berniat untuk mencari seorang calon istri yang mirip dengan ibunya, baik secara wajah maupun sikap dan kepribadian yang penuh dengan kasih sayang.

Raden Kamandaka bertemu dengan seorang Petapa yang bernama Azhar Wirangrong.

Dari pertapa inilah Raden Banyak Cakra diberi nama Kamandaka, yang kemudian ia pakai selama mengembara.

Selama berbulan-bulan Raden Kamandaka mengembara, setelah ia mengunjungi banyak pertapaan dan bertemu banyak guru akhirnya ia tiba di wilayah Pasir Luhur

Di sinilah kemudian Raden Kamandaka menemukan gadis impian yang selama ini ia cari, seorang putri yang sangat cantik jelita dengan tutur kata yang lembut.

Gadis cantik ini bernama Dewi Cipta Rasa, Ia adalah Putri dari sang Adipati Pasir Luhur Kandada.

Kisah cinta antara Raden Kamandaka dan Dewi Cipta Rasa pun terjalin antara keduanya.

Kedua insan ini benar-benar sudah di mabuk asmara, Mereka berdua menjalani kisah cintanya dengan cara sembunyi.

Ditengah kisah cintanya yang berjalan secara sembunyi-sembunyi Raden Kamandaka menemui satu kendala.

Putra Raja Pule Bahas dari Nusa Kambangan ternyata jatuh cinta pada Dewi Cipta Rasa, dan datang melamar.

Raden Kamandaka yang pada saat itu menyamar sebagai rakyat biasa tentu saja sangat sulit untuk bersaing dengan seorang raja dari Nusakambangan.

Untuk memperjuangkan cintanya, ruang gerak Raden Kamandaka semakin sulit untuk mendekati Dewi Cipta Rasa.

Konon dalam penyamarannya, diceritakan Raden Kamandaka sesekali berubah menjadi seekor Lutung berwarna hitam.

Dari sinilah kemudian kisah tersebut dikenal di masyarakat dengan legenda lutung kasarung.

Mengenai lamaran Raja Pule Bahas atas Dewi Cipta Rasa, Ia menolak lamaran Raja Pule Bahas Nusa Kambangan.

Hal ini membuat kerajaan Pasir Luhur pun tiba selain karena Sang Dewi tidak mau dipersunting Raja Nusa Kambangan,

Raja Pasir Luhur pun kurang setuju mengingat watak dari Raja Pule Bahas dikenal arogan.

Hal ini yang membuat lamaran Raja Pule Bahas akhirnya ditolak yang membuat murka Raja Pule Bahas.

Raja Pule Bahas yang tidak terima lamarannya ditolak, kemudian mengerahkan prajurit Nusa Kambangan untuk menyerang kerajaan Pasir Luhur.

Di sinilah peran penting Raden Kamandaka terlihat ketika serangan itu datang, Raden Kamandaka membantu prajurit Pasir Luhur untuk menjaga istana dari gempuran pasukan Nusakambangan.

Setelah melewati pertempuran yang sangat sengit akhirnya Raja Pule Bahas tewas ditangan Raden Kamandaka dengan menggunakan pusaka Kujang pemberian dari ayahnya Prabu Siliwangi.

Setelah pertempuran selesai yang dimenangkan oleh Pasir Luhur atas bantuan Raden Kamandaka.

Penyamaran yang dilakukan Raden Kamandaka pun terbongkar, lalu ia pun mengaku bahwa ia seorang putra mahkota kerajaan Pajajaran.

Raden Kamandaka mengaku kalau dirinya sedang mengembara demi mencari calon istri.

Setelah identitasnya diketahui Raden Kamandaka pun direstui untuk mempersunting Putri Pasir Luhur yang bernama Dewi Cipta Rasa.

Karena cintanya yang sangat besar kepada Dewi Cipta Rasa maka ketika tahta kerajaan Pajajaran akan diserahkan kepadanya ia memilih untuk tetap tinggal di Pasir Luhur.

Raden Kamandaka meneruskan kerajaan Pasir Luhur menggantikan mertuanya yang telah meninggal dunia.

Sedangkan Pajajaran diserahkan kepada adiknya yang berlainan Ibu Raden Sura Wisesa putra dari Nyimas Kentring Manik.

Itulah kisah Cinta salah satu putra Prabu Siliwangi dari istri pertamanya Nyi Ambet Kasih yaitu Raden Kamandaka.

Disclaimer: Sejarah memiliki banyak versi yang berbeda, kemungkinan ada fakta atau kenyataan yang berbeda.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube Dablank Tv


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah