Pemprov Jabar Ajak Generasi Zaman Now Menjadi Petani Juara

- 18 Februari 2021, 08:00 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil /Humas Pemprov Jabar

PORTAL MAJALENGKA - Upaya pemerintah yang bertekad menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia akan terkendala jika sektor pertanian tidak lagi dilirik sebagai sektor yang menjanjikan bagi generasi "zaman now" atau kaum milienial.

Salah satu cara untuk mewujudkan cita-cita tersebut adalah dengan mencetak petani dari kalangan generasi "zaman now"

Akhir tahun 2020, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggagas sebuah program bernama "Petani Milenial Juara". Program ini bertujuan untuk mengubah wajah industri pertanian menjadi segar, sehingga generasi milenial tertarik menjadi petani dengan memanfaatkan teknologi.

Baca Juga: Menko Marves Dukung Usulan Pengembangan Jawa Barat Bagian Selatan

Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Benny Bachtiar mengatakan sektor pertanian saat ini belum menjadi magnet pekerjaan bagi generasi milenial di Jabar.

Hal tersebut,  berdampak pada rendahnya produktivitas pangan di Jabar yakni hampir 75 persen petani di Jabar sudah berusia 45 tahun.

Berdasarkan hasil survei pertanian antar sensus (sutas) 2018 yang dilakukan Badan Pusat Statistik, jumlah petani di Jabar mencapai 3.250.825 orang.

Baca Juga: Rapat Paripurna DPRD Kota Cirebon Sepakati Perubahan Susunan Anggota Bapemperda, Banmus dan Banggar

Dari jumlah tersebut, petani yang berusia 25-44 tahun hanya 945.574 orang atau 29 persen. Kondisi tersebut tentu memberikan efek domino bagi sektor pertanian di Jabar.

Benny mengatakan, selain untuk menarik minat generasi milenial, Petani Milenial Juara bertujuan menumbuh kembangkan kewirausahaan muda pertanian di Jabar.

Pemprov Jabar,  ingin menciptakan pertanian maju, mandiri, dan modern.

Baca Juga: Kapolsek Astanaanyar dan 11 Anggotanya Diduga Pesta Narkoba, Semua Ditangkap Propam Polda Jabar

Sehingga dengan adanya program tersebut maka diharapkan dapat mengurangi masalah pengangguran sekaligus mengubah wajah pertanian menjadi pertanian modern dan berbasis teknologi.

Sejumlah bantuan pun akan diberikan Pemda Provinsi Jabar dalam program Petani Milenial Juara. Pertama adalah peminjaman lahan garapan seluas 2.000 meter persegi selama kurun waktu dua tahun.

Bantuan permodalan lewat skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) pun akan diberikan. Termasuk pendampingan penanaman dari para penyuluh pertanian di lapangan.

Baca Juga: Dahlan Iskan Meninggal Dunia, Kabar Hoaks!

Menurut Benny, Pemda Provinsi Jabar akan mencari off taker atau pembeli. Dengan begitu, petani muda dapat berkolaborasi dengan offtaker mengenai komoditas apa yang mesti dihasilkan.

Benny mengatakan, teknologi 4.0 akan dimanfaatkan dalam program Petani Milenial Juara.

Ia menyebut bahwa implementasi teknologi menjadi dasar pembinaan petani milenial. Dengan pemanfaatan teknologi, diharapkan produktivitas petani milenial dapat meningkat.

Baca Juga: Baru Dilantik Seminggu Lalu, Bupati Indramayu Taufik Hidayat Pamit

Pemprov Jabar akan memanfaatkan Teknologi digital science base agriculture, seperti drips irigation, e-fishery, dan fish finder. Selain itu, ada TALESA atau online digital desa.

Program Petani Milenial Juara ini tidak hanya mencakup bidang pertanian tapi termasuk peternakan, perikanan, dan perkebunan.

Adapun komoditas pertaniannya akan sangat variatif. Untuk pertanian, mulai dari jagung, jahe, ubi-ubian, sampai tanaman holtikultura. Di sektor perkebunan adalah serahwangi. Kemudian, madu dan jamur tiram.

Baca Juga: KKP Dukung Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Jawa Barat

Selain itu, budidaya penggemukan domba, ayam boiler, ayam petelur dan ternak puyuh. Sedangkan di sektor perikanan yakni budidaya ikan tawar lewat kolam plastik.

5.000 petani

Pemerintah Provinsi Jabar sendiri akan menyiapkan lahan pertanian untuk dikelola oleh 5.000 petani milenial yang telah diseleksi dan memiliki semangat untuk mengembangkan produk pertanian sehingga tidak lagi mencari pekerjaan di kota.

"Lima ribu warga Jabar muda jadi petani, tanahnya dari provinsi sudah disiapkan hampir seribuan hektare," kata Gubernur Jabar M Ridwan Kamil usai peresmian Smart Green House PT Agro Jabar di Kampung Cikole, Desa Wanasari, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Kekuatan Media Sosial Bisa Picu Kerusuhan

Ia menuturkan Indonesia khususnya di Jabar membutuhkan petani muda agar sektor pertanian terus tumbuh untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Upaya mewujudkan petani muda maka Pemerintah Provinsi Jabar menyediakan lahan yang diperbolehkan petani milenial untuk menggarapnya dan menjadi sumber penghasilan yang lebih baik daripada di kota.

"Syaratnya mau berkeringat, dan syarat wajib tinggal di desa, jangan ingin programnya tapi tinggal di kota," kata pria yang akrab dipanggil Kang Emil itu.

Baca Juga: Menteri Sekretaris Negara Sebut Pemerintah Tolak Revisi UU Pemilu Bukan Ingin Muluskan Gibran

Ia menyampaikan petani milenial itu hanya cukup bekerja menanam dan merawat tanamannya agar tumbuh baik, kemudian diberi pinjaman modal, lalu hasil pertaniannya akan dibeli oleh PT Agro Jabar.

"Tanah dikasih, modal dikasih, hasil dibeli, sudah seenak-enaknya hidup, tinggal hidup mau kerja saja," katanya.

Rencananya Pemprov Jabar menyiapkan lahan 4 ribu hektare di Kabupaten Subang yang siap digunakan untuk petani milenial.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x