Ridwan Kamil Dukung Digitalisasi Aksara Sunda Oleh PANDI

- 7 Februari 2021, 07:00 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil /Humas Pemprov Jabar

PORTAL MAJALENGKA-Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengaku mendukung program digitalisasi aksara Sunda oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) dan komunitas pegiat budaya.

Kang emil berharap dengan adanya digitalisasi aksara Sunda bisa membuat kemajuan budaya yang relevan dengan perkembangan jaman.

Meski pemerintah memiliki kewenangan untuk mengambil sebuah keputusan namun pihaknya berharap masyarakat mau memberikan masukan atau saran terkait budaya untuk pelaksanaan program digitalisasi aksara Sunda tersebut.

Baca Juga: Mutasi Virus Baru Berpotensi Menular Lebih Cepat dan Luas, Protokol Kesehatan Tidak Dapat Ditawar Lagi

"Dalam hal ini (digitalisasi) dalam kemajuan budaya Sunda dari konteks bahasa dan aksara, tentu saya sangat menyambut baik, tapi perlu juga kita pahami, saya menitipkan bagaimana budaya Sunda ini bisa diterjemahkan ke dalam relevansi jaman," kata Emil dalam audensi daring yang juga diikuti Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Jabar.

Dalam kesempatan tersebut disampaikan juga permintaan kang emil agar masyarakat bersedia memberikan masukan untuk berjalannya program.

"Pada dasarnya tanggung jawab kami adalah pengambil keputusan. Sehingga dalam hal-hal tertentu tidak semua dimensi kami kuasai, itulah kenapa kami perlu penasihat orang-orang yang pakar di bidangnya untuk memberikan masukan-masukan agar kami bisa mengambil keputusan yang baik," katanya dalam acara itu, dikutip dari pernyataan pers PANDI, Sabtu.

Pada 2021, Ridwan Kamil mengajak semua pemangku kepentingan untuk saling berdiskusi, memberi masukan dan inovasi baru agar ke depannya bisa sama-sama melestarikan budaya, bahasa, dan aksara Sunda.

Baca Juga: Percepatan Vaksinasi Tenaga Kesehatan untuk Mengendalikan Pandemi

Ada atau tidak ada pengakuan internasional, kata Ridwan Kamil, semangat pelestarian budaya ini adalah kewajiban.

"Kita direkognisi oleh lembaga internasional, itu adalah sebuah kebanggaan. Tapi tidak menghalangi semangat kita, katakanlah masih belum berhasil, semangat melestarikan dimensi-dimensi kebudayaan adalah sebuah keharusan." katanya

Ketua PANDI Yudho Giri Sucahyo mengatakan perlu perjuangan untuk menumbuhkan penggunaan aksara-aksara daerah dalam komunikasi sehari-hari.

Selain itu, dari sisi regulasi, Yudho menganggap perlu ada regulasi yang secara spesifik menyebutkan tentang penggunaan aksara daerah. Hal ini diperlukan untuk memperkuat bukti bahwa memang aksara tersebut diakui dan dipergunakan oleh masyarakat di Indonesia, sehingga dalam pendaftarannya bisa berjalan mulus.

Baca Juga: Efektifkah Sistem Kapitalisme Tangani Covid-19

"Kami membutuhkan Peraturan Gubernur (Pergub) yang menyebutkan secara spesifik terkait penggunaan aksara di Jawa Barat, sehingga bisa memperkuat evidence kami dalam rangka pendaftaran digitalisasi aksara Sunda. Dan alhamdulilah Pak Gubernur beserta jajaran Pemprov Jabar sangat terbuka sekali dan siap melakukan konsolidasi untuk mendiskusikan hal ini ke depan," tambahnya.

Kegiatan digitalisasi aksara Sunda yang didukung oleh UNESCO, akan mencapai puncaknya tanggal 21 Februari bertepatan dengan Hari Bahasa Ibu Internasional yang juga merupakan agenda UNESCO. Gubernur Jabar juga menyatakan kesediaannya untuk hadir secara daring dalam acara selebrasi digitalisasi aksara Sunda mendatang.

Menurut koordinator acara, Miftahul Malik, acara tersebut diselenggarakan secara virtual dengan mengundang banyak pihak mulai dari para ketua lembaga pegiat budaya Sunda, pemangku kepentingan, hingga pejabat pemerintahan.

Baca Juga: Resepsi Pernikahan di Bogor Dilarang Selama Dua Pekan

Di tingkat Jawa Barat, selain gubernur ada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Dinas Komunikasi dan Informatika. Di tingkat nasional ada Kementerian Pendidikan Kebudayaan untuk urusan budaya dan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk urusan digitalisasi.

“Dari sekitar 11 lomba yang tengah berlangsung, akan ada sekitar 40 juara untuk keseluruhan lomba. Antusias masyarakat terhadap perlombaan berbasis digital memang tinggi. Hingga saat ini sudah ada sekitar 4.000 orang yang mendaftar untuk keseluruhan lomba, dan akan terus bertambah karena pendaftaran masih dibuka,” kata Malik.***

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah