Longsor di Garut Rusak 55 Rumah, Puluhan Bangunan Lainnya Terancam Amblas

- 4 Desember 2020, 18:00 WIB
Foto : Longsor terjadi di Kabupaten Garut pada Kamis (3/12) pukul 06.30 waktu setempat yang menimbun 20 unit rumah warga. (BPBD Kabupaten Garut)
Foto : Longsor terjadi di Kabupaten Garut pada Kamis (3/12) pukul 06.30 waktu setempat yang menimbun 20 unit rumah warga. (BPBD Kabupaten Garut) /foto: humas BNPB/humas BNPB

PORTAL MAJALENGKA - Bencana tanah longsor telah merusak belasan rumah di Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat sejak Selasa (1/12).

Hingga kini bencana longsor masih mengancam puluhan rumah lainnya, meski kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa berkat warga diungsikan terlebih dahulu.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, mengakui bencana tanah longsor itu masih terus terjadi dan mengancam puluhan rumah warga di Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong.

Baca Juga: Oknum Polisi yang Kecam Habib Rizieq Diperiksa Kesehatan Jiwanya

"Sekarang menjadi 55 (rumah rusak dan terancam) karena memang tanahnya masih terus bergerak," kata Helmi Budiman usai meninjau lokasi longsor di Kampung Sawah Jeruk, Desa Sukamulya dikutp dari Antara.

Ia menuturkan, pergerakan tanah longsor itu sudah berlangsung sejak tiga hari lalu, kemudian warga diperingatkan agar waspada terkait ancaman bahaya bencana tersebut sehingga tidak ada korban jiwa.

Namun kejadian besar longsoran tanah di daerah itu, kata dia, terjadi Kamis pagi, menyebabkan 15 rumah rusak, dan 40 rumah terancam bahaya bencana longsor susulan.

Baca Juga: Polisi Tangkap Penyebar Video Azan Hayya Alal Jihad

"Sebenarnya kejadian bencana longsornya sudah tiga hari, longsornya (longsor besar) baru tadi pagi dan warga sudah mengungsi, tidak ada korban jiwa," katanya.

Ia menyampaikan petugas dari BPBD, TNI/Polri maupun sukarelawan belum dapat membersihkan sisa material tanah longsor yang menimpa rumah warga karena daerah tersebut masih berpotensi longsor susulan.

"Longsorannya sekarang masih bergerak, jadi belum bisa dibersihkan," ujarnya.

Baca Juga: Kisah Gajah Paling Kesepian di Dunia, Kini Sudah Punya Teman Baru di Kamboja

Terkait nasib warga yang rumahnya terancam dan rusak, kata Helmi, sementara diungsikan dulu di satu tempat bangunan sekolah yang lokasinya dekat dengan puskesmas maupun kantor kecamatan.

Selama di pengungsian, lanjut dia, pihaknya akan mendirikan dapur umum dan menyiapkan kebutuhan logistik serta menerjunkan tim medis untuk menangani masalah kesehatannya.

Baca Juga: Vaksinasi Sukses Jika Didukung 3M

"Sementara ditempatkan di sekolah, karena dekat dengan puskesmas, kita tinggal mendirikan dapur umum," katanya.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah