Rusia Siap Melakukan Perundingan Damai Putaran Kedua dengan Ukraina

- 2 Maret 2022, 23:45 WIB
Citra Satelit Tunjukan Serangan Rusia Terhadap Toko Bangunan Ukraina. Rusia Siap Melakukan Perundingan Damai Putaran Kedua dengan Ukraina
Citra Satelit Tunjukan Serangan Rusia Terhadap Toko Bangunan Ukraina. Rusia Siap Melakukan Perundingan Damai Putaran Kedua dengan Ukraina /Blacksky

PORTAL MAJALENGKA - Istana Kremlin menyatakan bahwa Rusia siap mengirimkan delegasinya guna mengadakan perundingan damai pada putaran kedua dengan Ukraina.

Kendati demikian, Kremlin belum bisa memastikan apakah delegasi Ukraina mau melakukan perundangan perdamaian pada putaran kedua tersebut.

"Delegasi kami akan siap untuk melanjutkan pembicaraan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, yang dikutip dari nypost.com, Rabu 2 Maret 2022.

Baca Juga: Invasi Rusia ke Ukraina, 2 Pesepakbola Tewas

Dmitry Peskov memperkirakan, bahwa delegasi dari Moskow akan melakukan diskusi hingga Rabu 2 Maret 2022 malam.

“Pertama kita bisa mencoba memprediksi apakah negosiator Ukraina akan muncul atau tidak. Mari berharap ini terjadi. (Negosiator) kami akan berada di sana dan siap,” katanya kepada wartawan.

Peskov mengatakan bahwa ajudan orang kuat Rusia Vladimir Putin, Vladimir Medinsky, tetap menjadi negosiator utama tetapi tidak mengatakan di mana putaran pembicaraan berikutnya akan berlangsung.

Baca Juga: Uni Eropa dan Sekutu Bantu Pasok Senjata ke Ukraina, Rusia Mengancam Ini

Putaran pertama pembicaraan antara kedua belah pihak berlangsung di perbatasan Ukraina-Belarusia tetapi tidak membawa hasil.

Pada hari Selasa 1 Maret 2022, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa Rusia harus berhenti mengebom negaranya sebelum pembicaraan lebih lanjut dapat dilakukan mengenai invasi.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memperingatkan bahwa jika Perang Dunia III meletus, itu akan menjadi perang "nuklir dan destruktif," lapor kantor berita RIA yang dikutip nypost.com melalui portal majalengka.

Kata-kata dingin diplomat itu muncul saat invasi Rusia—yang disebut Moskow sebagai operasi militer khusus untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina—memasuki hari ketujuh.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x