Kementerian Pertahanan negara itu mengkonfirmasi tes tersebut hari ini. Tetapi para pejabat membalas tuduhan dari AS dan NATO bahwa tes itu “sembrono”, dan bersikeras ISS tidak pernah terancam oleh puing-puing.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduh AS munafik, dengan mengatakan Pentagon memicu perlombaan senjata luar angkasa dan telah menguji senjatanya sendiri.
Berita tentang uji coba itu pecah beberapa hari setelah Washington menuduh Vladimir Putin bersiap untuk invasi ke Ukraina, dan di tengah krisis migran di perbatasan Polandia-Belarus.
Dalam sedikit audio kedua, kontrol darat terdengar berbicara dengan komandan ISS Raja Chari setelah dia berhasil masuk ke salah satu pesawat pelarian tentang apa yang akan terjadi jika stasiun luar angkasa terkena puing-puing.
Baca Juga: Rusia Hindari Penerbitan Karikatur yang Menghina Islam
“Kami memperkirakan bahwa serangan ke Dragon akan lebih rendah daripada ISS lainnya, dan itulah sebabnya mereka diperintahkan masuk,” bunyi suara kontrol darat.
“Kami hanya ingin menegaskan kembali bahwa menurut kami kecil kemungkinan Dragon akan terkena dampak,” tambah pengendali darat. “Salin, terima kasih,” jawab Chari.
Sementara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 15 November berhasil melakukan tes, akibatnya pesawat ruang angkasa Tselina-D Rusia yang tidak beroperasi dan mengorbit sejak 1982 diserang.
“Amerika Serikat tahu pasti bahwa fragmen yang dihasilkan tidak mewakili dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi stasiun orbit, pesawat ruang angkasa, dan aktivitas ruang angkasa,” terang pernyataan Rusia.
Baca Juga: Tolak Tawaran Dialog Amerika Serikat, Korea Utara Diduga Uji Coba Rudal Balistik