PORTAL MAJALENGKA - Vladimir Putin memperingatkan sedang merencanakan “menghancurkan Eropa” menggunakan krisis migran Belarus dan membangun pasukan di perbatasan Ukraina.
Menteri Luar Negeri Rusia, Dmytro Kuleba memperingatkan kedua peristiwa itu merupakan bagian strategi tunggal Kremlin untuk melemahkan dan mematahkan aliansi yang mengikat Eropa bersama dan menyeimbangkan kekuatan Vladimir Putin.
Kuleba mewakili Vladimir Putin berbicara setelah pertemuan di Brussel dengan kepala NATO Jens Stoltenburg dan menteri luar negeri Uni Eropa.
Kuleba mengatakan ketika melihat migran digunakan sebagai senjata, ketika disinformasi digunakan sebagai senjata, ketika melihat gas digunakan sebagai senjata, ini bukan elemen yang terpisah,” ujarnya.
Sementara Stoltenburg menegaskan NATO berdiri kokoh di belakang Ukraina dan memperingatkan Rusia terhadap tindakan agresif apapun setelah menempatkan pasukan di sepanjang perbatasan.
Secara terpisah, sebuah acara berita TV pro-Putin mengatakan ketegangan di Laut Hitam memanas setelah dua kapal perang AS yakni kapal komando USS Mount Whitney dan kapal perusak USS Porter berlayar ke Laut Hitam untuk penempatan 10 hari.
Dmitry Kiselyov, corong dan kepala propaganda Putin mengatakan, kapal-kapal itu jelas-jelas mencoba Mengintai titik lemah Rusia dan menegaskan NATO bertindak lebih agresif dari sebelumnya.
Akun twitter Amerik Serikat menjelaskan Whitney dan Porter, bagian dari Armada ke-6 Angkatan Laut AS, meninggalkan Laut Hitam dalam perjalanan kembali ke Mediterania.