Bayi di Singapura, Lahir dengan Antibodi Covid-19

- 2 Desember 2020, 15:00 WIB
Ilustrasi bayi baru lahir.
Ilustrasi bayi baru lahir. /Engin_Akyurt/pixabay.com/Engin_Akyurt

PORTAL MAJALENGKA - Hingga kini, vaksin Covid-19 masih dalam tahap uji Klinis. Namun, siapa sangka, bayi di Singapura lahir dengan Antibodi Covid-19.

Sejak kehadirannya, virus Corona jenis baru yang kini disebut Covid-19 mengundang perhatian banyak orang, khususnya para ilmuwan yang mencoba mengenali virus ini sebaik mungkin.

Bukan hanya untuk mencari penangkalnya, tapi juga mengenali sebaik mungkin cara penyebarannya dan siapa saja yang bisa tertular dan tidak tertular, serta alasan di baliknya.

Baca Juga: Jiwasraya Siap Bayar 100 Persen, Tapi..

Dengan mengerti hal semacam itu, manusia bisa tahu cara mencegahnya, merawat diri ketika terinfeksi, dan tahu cara perawatan dan penyembuhan yang efektif.

Meski saat ini masih banyak yang belum diketahui mengenai virus ini, namun tentu sudah banyak juga yang diketahui semenjak kemunculannya pertama kali di Wuhan, Tiongkok.

Baca Juga: Kumandang Adzan 'Hayya Alal Jihad' Diduga Terjadi Juga di Majalengka

Kini pengetahuan tersebut bertambah lagi, seorang perempuan asal Singapura yang terinfeksi Covid-19 pada bulan Maret lalu ketika sedang hamil, saat ini sudah melahirkan bayi dengan antibodi terhadap virus Corona.

Peristiwa ini menawarkan petunjuk baru mengenai potensi penularan virus Corona dari ibu ke anak, baik saat masih dalam kandungan maupun sesaat setelah dilahirkan.

Dilansir PORTAL JEMBER dari Reuters, dalam artikel yang berjudul Sempat Terinfeksi Virus Corona Saat Hamil, Ibu Ini Justru Melahirkan Bayi dengan Antibodi Covid-19, bayi tersebut lahir pada bulan ini tanpa infeksi Covid-19 tetapi justru memiliki antibodi virus.

Baca Juga: Vaksin, 3M, dan Hidup Sehat: Jurus Menyelesaikan Pandemi Covid-19  

Dokter pun berpendapat, antibodi virus Corona yang dimiliki bayi tersebut berasal dari ibunya yang pernah terinfeksi.

"Dokter saya curiga, saya telah mentransfer antibodi Covid-19 saya kepadanya (bayi yang dilahirkan) selama kehamilan saya," kata Celine Ng-Chan, dikutip Reuters dari Straits Times.

Sebelumnya, Ng-Chan mengalami gejala ringan akibat virus Corona yang menginfeksinya itu saat masa kehamilan dan keluar dari rumah sakit setelah mendapat perawatan selama dua setengah minggu.

Baca Juga: Hasil Survei 16 Persen Publik Tolak Vaksinasi, Begini Tanggapan Pemerintah

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, sampai saat ini masih belum bisa dipastikan mengenai kemungkinan perempuan hamil yang terinfeksi Covid-19 dapat menularkan virus tersebut ke janin atau bayinya selama kehamilan atau persalinan.

Akan tetapi, yang jelas sampai sekarang virus aktif belum ditemukan pada sampel cairan di sekitar bayi dalam kandungan maupun pada ASI.

Dokter di Tiongkok melalui artikelnya yang diterbitkan pada bulan Oktober di jurnal Emerging Infectious Diseases, melaporkan, antibodi Covid-19 pada bayi yang lahir dari perempuan yang terinfeksi virus Corona akan menurun dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Rizieq Diminta Kooperatif, Supriansa: Kalau Tidak Salah Jangan Risau, Hadapi Saja

Dokter dari Columbia University Irving Medical Center melaporkan pada bulan Oktober di JAMA Pediatrics, penularan Covid-19 dari ibu ke bayi baru lahir jarang terjadi.***(Mohammad Syahrial/Portal Jember)

 

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah