Facebook dan YouTube Pantau Ketat Situasi Kerusuhan di Brazil, Konten Dukungan dan Pujian Bakal Dihapus

11 Januari 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi Kerusuhan di Brazil. /Netflix/

PORTAL MAJALENGKA - Adanya kerusuhan di Brazil yang belum lama ini, membuat media sosial Facebook dan YouTube waspada, keduanya memberi pengawasan intens serta tegas menghapus konten yang mendukung kerusuhan tersebut.

Bolsonaro yang kalah suara atas lawannya Luiz Inacio Lula da Silva, di pemilihan presiden Brazil 2022 menolak mengakui kekalahannya.

Sejumlah pendukungnya mengeklaim pemilu tidak sah, mereka berencana akan melakukan aksi protes lewat media sosial.

Baca Juga: Profil Iis Dahlia, Artis Dangdut Asal Indramayu yang Berjuang dari Desa Hingga Menjadi Idola

Ribuan pendukung mantan Presiden Brazil, Jair Bolsonaro bahkan telah menyerang istana kepresidenan Brazil.

Seperti disiarkan Reuters, Selasa, 10 Januari 2023. Para pendukung Bolsonaro bertindak brutal memecahkan kaca jendela.

Mereka juga menggeledah kamar Mahkamah Agung dan membuat banjir air di sejumlah ruang Kongres dengan menyalakan fasilitas sistem pemadam kebakaran.

Baca Juga: Perjalanan Karir Iis Dahlia yang Dibayar Puluhan Ribu Sampai Menjadi Bintang Dangdut

"Sebelum pemilihan umum, kami menetapkan Brazil sebagai lokasi berisiko tinggi untuk sementara dan menghapus konten yang mengajak untuk menyerbu Kongres, istana kepresidenan dan gedung milik federal," kata juru bicara Meta Platforms, perusahaan induk Facebook.

Meta menilai konten-konten itu melanggar aturan, ia juga berkomitmen menghapus konten yang mendukung atau memuji aksi itu.

"Kami secara aktif mengikuti situasi itu dan akan terus menghapus konten yang melanggar kebijakan kami," kata Meta.

Baca Juga: Berikut Jadwal Samsat Keliling P3DW Satlantas Polresta Cirebon Hari Ini 11 Januari 2023

Juru bicara YouTube mengatakan mereka memantau secara ketat situasi di Brazil dan menghapus konten yang tidak sesuai dengan kebijakan mereka, termasuk siaran langsung (live streaming).

"Kami akan tetap waspada karena situasi terus berkembang," kata YouTube.

Sementara itu, aplikasi pesan instan Telegram mengatakan bekerja dengan pemerintah dan pengecek fakta untuk mencegah penyebaran konten yang memicu kekerasan.

Baca Juga: Ini Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Cirebon 11 Sampai 14 Januari 2023

"Moderator kami menggunakan kombinasi pengawasan proaktif terhadap bagian platform untuk publik sebagai tambahan dari penerimaan laporan pengguna untuk menghapus konten seperti itu," kata Telegram.

Presiden Brazil yang baru Luiz Inacio Lula Da Silva, dari sayap kiri, resmi memerintah per 1 Januari 2023.***

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler