Dibentuk Tim Independen Ungkap Pembunuhan Subang, Saran Mantan Kapolda Jabar Jenderal Anton Charliyan

- 30 Oktober 2021, 10:28 WIB
Kapolres Subang AKBP Sumarni saat olah TKP kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Kapolres Subang AKBP Sumarni saat olah TKP kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. /Instagram Polres Subang

PORTAL MAJALENGKA - Perlu dibentuk Tim Independen untuk mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, saran mantan Kapolda Jawa Barat Irjen (Purn) Anton Charliyan.

Dia mengatakan, untuk mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, perlu dibentuk satu tim khusus semacam tim independen.

Tim independen ini menampung isu-isu dari luar terkait semua informasi pembunuhan di Subang.

Baca Juga: Jelang Penetapan Tersangka Pembunuhan Subang, Danu Dicecar 17 Pertanyaan Penyidik

“Dan jika perlu kumpulkan para ahli-ahli  penyidikan yang ada di sekitar Jabar," kata Anton dalam wawancara eksklusif dengan Desk Jabar Pikiran Rakyat.

Anton menyebutkan banyak ahli penyidik, baik yang masih berdinas maupun yang sudah pensiun.

Nantinya, tim independen, kata Anton Charliyan, anggotanya harus dari berbagai elemen. 

Baca Juga: Update Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Kepolisian akan Segera Umumkan Pelaku

Ada LSM, ormas, tokoh masyarakat termasuk pengamat hukum.

Tim ini bisa memberikan masukan dan rutin melakukan evaluasi rapat dua minggu sekali atau sebulan sekali.

“Tapi harus ada targeting waktu. Misalnya dalam waktu 3 bulan ini harus terungkap," ujarnya.

Baca Juga: Bola Liar Kasus Pembunuhan Subang, Ungkap Motif Harta, Kuasa dan Cinta, Kata Pakar

Jadi ada quick respon time kapan tim independen harus menyelesaikan dan mengungkap kasus pembunuhan ini.

"Dan ini harus betul-betul ‘dimenej’ jangan hanya diserahkan kepada Polres, nanti keteteran,” tutur Anton Charliyan.

Disinggung kini sudah ada keterlibatan aparat dari mulai Polres Subang, Polda Jabar dan Bareskrim dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang?

,Anton Charliyan mengatakan hal itu tidak akan maksimal jika mereka tidak ‘stay’ di Subang.

“Saya dulu waktu mengungkap masalah bom, ada posko khusus yang menampung informasi sekecil apapun dari masyarakat," katanya.

Begitu juga dalam kasus Munir. Sekecil apapun informasi, baik yang hoax atau apapun juga semua ditampung.

"Alhamdulillah semua bisa kita ungkap”, beber Anton Charliyan.

Anton sebelumnya juga mengatakan, jika kasus pembunuh ibu dan anak di Subang harus dituntaskan karena sudah menjadi isu Jawa Barat atau isu nasional.

“Jangan sampai nanti dianggap Polri tidak mampu atau dianggap Polri menutupi kasus atau dianggap Polri tidak berani,” kata Anton Charliyan.

Pernyataan Anton tersebut hasil wawancara khusus dengan DeskJabar di Tasikmalaya, Kamis 28 Oktober 2021.

Anton memberikan tips berdasarkan pengalamannya dalam mengusut suatu  kasus yang rumit.

Anton Charliyan mengungkapkan kuncinya adalah penyidik harus ulet, serius dan harus berdasarkan scientific crime investigation.

Dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, kata dia, jika Polres kewalahan, harus ada backup khusus dari Polda.

Bahkan jika perlu, penyidik itu harus gabungan untuk bisa mengungkap dalang pembunuhan.

“Waktu saya melakukan penyidikan (kasus) Munir saja anggotanya itu lebih dari 60 orang," ujarnya.

Jadi, menurut dia, kepolisian harus betul-betul mengerahkan satu kekuatan yang cukup signifikan.

"Karena dalam setiap item itu harus ada yang menanganinya,” ungkap Anton Charliyan.

Tim penyidik juga harus dibagi-bagi lagi. Ada tim yang khusus menangani masalah saksi, ada tim yang khusus menangani barang bukti.

Ada juga tim yang menangani scintific crime investigation, dan tim lain tergantung kepentingan.

“Tim masalah saksi tugasnya khusus hanya mengelola saksi. Tim barang bukti hanya mengelola barang bukti, tim scintific investigation khusus menangani hasil uji lab dan lain-lain. Itu saja tugas masing-masing tim khusus itu,” ujar Anton.

Tak kalah penting, tambah Anton Charliyan, selanjutnya harus ada evaluasi yang berkala, membahas sampai sejauh mana perkembangan kasus yang dihadapi.

Bisa dilakukan minimal satu minggu satu kali sehingga progresnya setiap hari setiap bulan akan jelas.

“Kalau tanpa adanya evaluasi,  penyidikan ini nantinya ya begitu-begitu saja. Ini yang saya alami”, pungkas Anton.

Artikel ini tayang di Desk Jabar dengan judul: TANGKAP PEMBUNUH SUBANG UPDATE: Mantan Kadiv Humas Polri dan Kapolda Jabar Anton Charliyan Sarankan Begini...***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Desk Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah