PORTAL MAJALENGKA - Kasus penembakan Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J terus memunculkan fakta baru.
Pasalnya baru-baru ini, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyampaikan dalam penyelidikannya dugaan sementara Brigadir J tewas di tembak dari jarak yang berlainan.
Hal itu dilihat dari luka yang ada pada Brigadir J, yang karakternya berbeda-beda.
Baca Juga: Pengajian Habib Luthfi bin Yahya Didatangi Dukun Sakti Jahat apa yang Terjadi?
"Kalau dari karakter luka, jaraknya memang tidak terlalu jauh. Tetapi ada beberapa karakter jarak yang berbeda-beda. Itu dari hasil pendalaman kami," ucap pria yang akrab disapa Cak Anam ini Selasa 24 Juli 2022 dikutip dari PMJ News.
Anam menjelaskan dalam luka tembak di bagian tubuh Brigadir J teridiei dari luka peluru masuk dan peluru keluar.
Kendati demikian, Anam masih belum bisa membeberkan berapa jumlah luka tembak yang ada pada Brigadir J.
Baca Juga: MISTERI JABAL KOPIAH Goa Safarwadi Syekh Abdul Muhyi, Wali Setelah Masa Sunan Gunung Jati
"Ada pertanyaan, kenapa kok jumlah lukanya masuk dan keluar berbeda? Jumlah luka masuk dan keluar berbeda karena memang ada yang masuk dan keluarnya memang pelurunya masih bersarang di tubuh. Sehingga jumlahnya berbeda," ujar Anam.
Dikabarkan sebelumnya, Komnas HAM sudah bisa menyimpulkan soal luka pada tubuh Brigadir J
Akan tetapi pihaknya masih menunggu hasil dari proses otopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J.
Baca Juga: SOSOK GAGAH BERANI Raden Arya Kemuning Panglima Perang Kepercayaan Sunan Gunung Jati
"Sebenarnya kami juga bisa langsung menarik titik-titik kesimpulan. Namun, karena masih ada proses ekshumasi, kami tunggu proses ekshumasi," ungkap Anam dalam jumpa pers di Jakarta, Senin 25 Juli 2022 kemarin. ***