Nyaris Putus Asa, Abu Nawas Buktikan Kehebatan di Hadapan Baginda Raja Menangkap Angin

- 11 Juni 2023, 12:00 WIB
Kisah Abu Nawas. Kehebatan ABU NAWAS Menangkap Angin
Kisah Abu Nawas. Kehebatan ABU NAWAS Menangkap Angin /Tangkap Layar You Tube/

PORTAL MAJALENGKA - Abu Nawas atau dikenal sebagai Abu-Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami, atau Abu-Nuwas.

Abu Nawas adalah seorang pujangga Arab, sekaligus ulama besar yang sangat cerdas dan cerdik.

Abu Nawas dilahirkan di kota Ahvaz di negeri Persia. Karena itu, darah Arab dan Persia mengalir di tubuhnya.

Baca Juga: Kisah Abu Nawas Menipu Komandan Raja

Abu Nawas juga dikenal dunia mempunyai karomah sebagai Wali Allah.

Abu Nawas kaget bukan main ketika seorang utusan Baginda Raja datang ke rumahnya.

Dilansir portal Majalengka dari akun Facebook V Surawan Dibyosudarmo, berikut kisah kehebatan Abu Nawas menangkap angin.

Baca Juga: 6 Makanan Unik dan Lezat Ada di Majalengka

Dikisahkan, Abu Nawas harus menghadap Baginda secepatnya. Entah permainan apa lagi yang akan dihadapi kali ini, pikiran Abu Nawas berloncatan ke sana ke mari.

Setelah tiba di istana, Baginda Raja menyambut Abu Nawas dengan sebuah senyuman.

"Akhir-akhir ini aku sering mendapat gangguan perut. Kata tabib pribadiku, aku kena serangan angin," kata Baginda Raja memulai pembicaraan.

Baca Juga: Abu Nawas Mengecoh Seekor MONYET

"Ampun Tuanku, apa yang bisa hamba lakukan hingga hamba dipanggil," tanya Abu Nawas.

"Aku hanya menginginkan engkau menangkap angin dan memenjarakannya," kata Baginda. Abu Nawas hanya diam. Tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya.

Ia tidak memikirkan bagaimana cara menangkap angin nanti. Tetapi ia bingung bagaimana cara membuktikan bahwa yang ditangkap itu memang benar-benar angin.

Baca Juga: Gol Tunggal, Inter Milan Harus Relakan Gelar Liga Champions Usai Takluk dari Manchester City di Partai Final

Karena angin tidak bisa dilihat. Tidak ada benda yang lebih aneh dari angin. Tidak seperti halnya air walaupun tidak berwarna tetapi masih bisa dilihat.

Sedangkan angin tidak. Baginda hanya memberi Abu Nawas waktu tidak lebih dari tiga hari. Abu Nawas pulang membawa pekerjaan rumah dari Baginda Raja. Namun Abu Nawas tidak begitu sedih.

Karena berpikir sudah merupakan bagian dari hidupnya, bahkan merupakan suatu kebutuhan.

Baca Juga: ABU NAWAS DIKABARKAN MATI, Apakah yang Terjadi Sebenarnya?

Ia yakin bahwa dengan berpikir akan terbentang jalan keluar dari kesulitan yang sedang dihadapi. Dan, dengan berpikir pula ia yakin bisa menyumbangkan sesuatu kepada orang lain yang membutuhkan terutama orang-orang miskin.

Karena tidak jarang Abu Nawas menggondol sepundi penuh uang emas hadiah dari Baginda Raja atas kecerdikannya.

Tetapi sudah dua hari ini Abu Nawas belum juga mendapat akal untuk menangkap angin apalagi memenjarakannya. Sedangkan besok adalah hari terakhir yang telah ditetapkan Baginda Raja. Abu Nawas hampir putus asa.

Baca Juga: INILAH Doa-doa Terpilih agar Hajat Cepat Terkabul, Teks Arab dan Latin

Abu Nawas benar-benar tidak bisa tidur walau hanya sekejap. Sepertinya kali ini Abu Nawas harus menjalani hukuman karena gagal melaksanakan perintah Baginda. Ia berjalan gontai menuju istana.

Di sela-sela kepasrahannya kepada takdir ia ingat sesuatu, yaitu Aladin dan lampu wasiatnya.

"Bukankah jin itu tidak terlihat?" Abu Nawas bertanya kepada diri sendiri. Ia berjingkrak girang dan segera berlari pulang. Sesampai di rumah ia secepat mungkin menyiapkan segala sesuatunya kemudian manuju istana.

Baca Juga: Kisi-Kisi Tes Akhlak Rekrutmen Bersama BUMN 2023, Lengkap dengan Contoh Soal Latihannya

Di pintu gerbang istana Abu Nawas langsung dipersilakan masuk oleh para pengawal karena Baginda sedang menunggu kehadirannya. Dengan tidak sabar Baginda langsung bertanya kepada Abu Nawas.

"Sudahkah engkau berhasil memenjarakan angin, hai Abu Nawas? "

"Sudah Paduka yang mulia," jawab Abu Nawas dengan muka berseri-seri sambil mengeluarkan botol yang sudah disumbat. Kemudian Abu Nawas menyerahkan botol itu. Baginda menimang-nimang botol itu.

Baca Juga: Kisah Abu Nawas Kehujanan Tetapi Tidak Basah, Apakah yang Terjadi?

"Mana angin itu, hai Abu Nawas?," tanya Baginda. "Di dalam, Tuanku yang mulia," jawab Abu Nawas penuh takzim. "Aku tak melihat apa-apa," kata Baginda Raja.

"Ampun Tuanku, memang angin tak bisa dilihat, tetapi bila Paduka ingin tahu angin, tutup botol itu harus dibuka terlebih dahulu," jawab Abu Nawas menjelaskan.

Setelah tutup botol dibuka, Baginda mencium bau busuk. Bau kentut yang begitu menyengat hidung.

Baca Juga: 8 Fakta Menarik Sosok Putri Ariani, Pemilik Suara Emas yang Diganjar Golden Buzzer di American's Got Talent 2

"Bau apa ini, hai Abu Nawas?" tanya Baginda marah. "Ampun Tuanku yang mulia, tedi hamba buang angin dan hamba masukkan ke dalam botol.

Karena hamba takut angin yang hamba buang itu keluar, maka hamba memenjarakannya dengan cara menyumbat mulut botol," kata Abu Nawas ketakutan.

Tetapi Baginda tidak jadi marah. Karena penjelasan Abu Nawas memang masuk akal. "Heheheheh kau memang pintar Abu Nawas," jawab sang Baginda Raja.***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah