Wahida membenarkan tindakan Erfika. Beda dengan Herdy. Dia menegur Erfika yang bertindak keterlaluan terhadap Amara.
Namun Wahida menentang Herdy. Menurutnya tidak patut Herdy menegur anak kandungnya. Seharusnya Herdy menegur Amara yang telah membuat malu Erfika di sekolah.
Saat Herdy hendak meluruskan pandangan Wahida, perempuan itu justru mengatakan, semua persoalan terjadi karena Herdy sebagai kepala rumah tangga tidak mampu menafkahi keluarganya. Herdy langsung merasa terpojok. Batinnya terluka oleh ucapan Wahida.
Lain saat, Erfika menyuruh dua orang temannya untuk mengotori kembali lantai sekolah yang sedang dipel oleh Amara. Tentu saja karena lantai masih dalam keadaan basah menyebabkan kotoran di telapak sepatu melekat erat di lantai.
Baca Juga: Ganjil-genap, Mulai 16 Agustus Pengendara di Kota Cirebon Harus Selalu Ingat Tanggal
Amara sambil menahan tangis, minta agar teman-teman Erfika tidak mengganggunya. Namun saat itu juga muncul Erfika dan langsung mendamprat Amara.
Bahkan dengan kasar Erfika mendorong tubuh Amarah hingga terjatuh di lantai.
Sambil berurai air mata Amara memanjatkan doa agar Erfika mendapat ampunan. Amara juga berdoa agar Erfika mendapat kesadaran sehingga tidak lagi berbuat zalim kepadanya.
Catatan, Sinopsis Sinetron Cinta Amara diolah berdasarkan sumber-sumber tidak resmi dan bersifat prediksi. Diharapkan kedewasaan semua pihak untuk menyikapi perbedaan dengan versi tayangnya.***