Sembilan Destinasi Wisata Berpotensi Dikembangkan Saat Pandemi

- 12 Desember 2020, 20:00 WIB
ANAK-anak bermain di ekowisata mangrove di Kecamatan Muara gembong Kabupaten Bekasi. Anggaran Rp 32 miliar disiapkan untuk mengembangkan potensi wisata di Muaragembong pada 2020 mendatang.*/TOMMI ANDRYANDY/PR
ANAK-anak bermain di ekowisata mangrove di Kecamatan Muara gembong Kabupaten Bekasi. Anggaran Rp 32 miliar disiapkan untuk mengembangkan potensi wisata di Muaragembong pada 2020 mendatang.*/TOMMI ANDRYANDY/PR /Tommi Andryandy

PORTAL MAJALENGKA - Dosen Program Studi Pariwisata Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), Dr. Diaz Pranita mengatakan ada sembilan jenis wisata minat khusus yang semakin digandrungi masyarakat, khususnya di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

"Jenis wisata tersebut akan memberi dampak lebih signifikan untuk ekonomi nasional dan masyarakat dibandingkan dengan wisata massal, sehingga mendukung program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," kata Diaz Pranita dalam keterangannya, Jumat dikutip dari Antara.

Sembilan wisata minat khusus yang memiliki potensi dikembangkan dengan tetap memenuhi aspek protokol kesehatan COVID-19, yaitu Wisata Perdesaan, Wisata Pendakian Gunung dan Olahraga Paralayang, Wisata Olahraga Marathon, Wisata Bahari Kapal Layar (yachting) dan Selam (diving).

Baca Juga: Ini Alasan Bawaslu Indramayu Rekomendasikan PSU di dua TPS

Selanjutnya Wisata Olahraga Arung Jeram, Wisata Gua dan Paramotor, Ekowisata, Wisata Hantu dan Wisata Milenial (youth tourism), serta Wisata Relawan (voluntourism).

Ia juga merekomendasikan, untuk memberikan pengalaman wisata yang lebih baik, aman dan terjaga keberlanjutannya, para pelaku wisata perlu memenuhi sejumlah aspek yaitu membatasi jumlah peserta, mempertimbangkan daya dukung dan kelestarian lingkungan, perencanaan secara detil, memberi dampak langsung kepada masyarakat, serta mendukung penciptaan citra positif pariwisata Indonesia.

Pandangannya tersebut disampaikan dalam seminar online bertajuk Tourism E-talk Series dengan tema umum Wisata Minat Khusus dan Olahraga yang ia selenggarakan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat (pengmas), sepanjang hari Sabtu, sejak 17 Oktober hingga 21 November 2020.

Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Akan Bubarkan Ormas Perusak Kebhinekaan

Kegiatan ini diikuti oleh pelaku usaha wisata, ratusan mahasiswa dan masyarakat umum dari seluruh Indonesia.

Diaz mengatakan pandemi COVID-19 telah menyebabkan pergeseran dari paradigma “safety first” menjadi “healthy first”.

Para pengusaha wisata minat khusus juga harus memenuhi protokol kesehatan agar meningkatkan kepercayaan dan memberi jaminan kesehatan dan kenyamanan pada wisatawan.

Baca Juga: Hasil Sementara Perolehan Suara Tujuh Selebritas di Pilkada 2020

Diaz juga mengundang para pakar untuk memberikan edukasi terkait pengembangan wisata minat khusus dan olahraga di Indonesia.

Dengan demian diharapkan kegiatan ini dapat memberi wawasan kepada mahasiswa dan masyarakat Indonesia secara umum mengenai tahap normalisasi pandemi COVID-19 di dunia wisata minat khusus.

Para pakar yang diundang dalam seminar pariwisata tersebut adalah Ghifari Y. Masyhari, Bima Saskuandra, Gendon Subandono, Ndang Mawardi, Riena Tambunan, Raymond T. Lesmana, Bayu Wardoyo, Amalia Yunita Alkantana, Cahyo Alkantana, Wiwik Mahdayani, Teguh Amor Patria, Satya Winnie, dan Jonathan Thamrin.

Baca Juga: Menteri PPPA: Teknologi Informasi Penting bagi Wirausaha Perempuan

"Para tenaga ahli yang menjadi narasumber ini sebagian besar terlibat dalam penyusunan Panduan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan dengan label I Do Care di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," demikian kata Diaz.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x