5 Kekeliruan dalam Treatment Ikan Channa Jenis Apa Pun yang Jarang Disadari para Keeper

16 Februari 2023, 22:00 WIB
5 Kekeliruan dalam Treatment Ikan Channa Jenis Apa Pun yang Jarang Disadari para Keeper /Tangkapan layar/Facebook Fish Collection

PORTAL MAJALENGKA - Dalam upaya pemeliharaan ikan channa ada banyak hal yang dilakukan para keeper untuk mendapatkan ikan kesayangannya tampil perfect dan cantik.

Para keeper berupaya memberikan yang terbaik pada ikan channa peliharaannya dari sarana tempat tinggal, pakan yang berkualitas hingga perawatan dengan treatment-treatment khusus.

Semuanya dilakukan agar ikan channa kesayangannya bisa tampil dengan performa terbaik.

Baca Juga: JANGAN PANIK! Ikan Channa Gigit Ekor Cepat Atasi dengan Cara Berikut

Dalam pelaksanan berbagai treatment tersebut banyak keeper terutama pemula yang keliru dengan berbagai hal terkait treatment yang dijalankannya.

Dan berikut beberapa kekeliruan dalam treatment yang sering dilakukan keeper, yakni di antaranya:

Kekeliruan pertama adalah masalah tujuan dan fokus treatment yang acak dan tidak tepat. Masih banyak keeper yang keliru dalam menerapkan tujuan atau fokus treatment yang mereka lakukan.

Baca Juga: 7 Kuliner Nusantara yang Miliki Nama Unik dan Aneh, Nasi Kentut Salah Satunya, Kamu Harus Coba

Ada sebagian keeper channa maru iingin mentreatment ikan mereka fokus pada penumbuhan sisik bunganya.

Mungkin mereka beralasan karena hal Itu dianggap lebih sulit ketimbang proses menaikkan warna. Bisa jadi hal itu dipicu karena tujuan ikut kontes.

Sementara ada sebagian keeper juga yang lebih memilih untuk men-treatment warna. Alasannya karena suka dengan tampilan visualnya yang indah.

Baca Juga: PMII IAIN Syekh Nurjati Cirebon Gelar Pelatihan Kader Dasar

Terlebih pada jenis ikan channa maru yang memiliki warna mencolok. Di mana warnanya yang super kuning, oranye hingga kemerahan.

Sebenarnya esensi dari treatment itu sendiri pada dasarnya adalah lebih mengutamakan agar ikan channa sehat dan bebas stres.  

Proses penerimaan makanan pada ikan channa jenis apapun itu secara alami akan melewati empat tahapan urutan peruntukan.

Baca Juga: Berikut 7 Kuliner Khas Indonesia yang Terkenal Sampai Luar Negeri, Salah Satunya Favorit Barack Obama

Tahapan pertama adalah ketika ikan diberi makan maka mekanisme tubuh ikan akan berupaya untuk memelihara dan merawat organ tubuhnya terlebih dulu dengan baik.

Sistem tubuh ikan akan mempriotitaskan nutrisi makanan tersebut difungsikan untuk mempertahankan status kesehatannya dulu.

Setelah itu masuk tahapan kedua. Di mana nutrisi makanan akan digunakan untuk  mempertahankan hidupnya agar tidak terjadi mortalitas atau kematian.

Baca Juga: Terpilih sebagai Ketua Umum PSSI 2023-2027, Erick Thohir: Belum Ada Kemenangan Siang Ini

Ketika tahap kedua dicapai kemudian berlanjut ke tahapan tiga yaitu pemanfaatan energi atau nutrisi yang diperolehnya digunakan untuk proses pertumbuhan.

Apabila ketiga tahapan diatas sudah berjalan dengan baik atau maka sistem metabolisme ikan baru bisa masuk ke proses pigmentasi atau pewarnaan.

Jadi kesimpulannya apa pun cara dalam mentreatment ikan, hendaknya yang menjadi fokus dan tujuan prioritas utamanya adalah kesehatan dari ikan channa tersebut.

Baca Juga: Resmi! Putra Majalengka, Erick Thohir Terpilih Menjadi Ketua Umum PSSI 2023-2027

Mereka harus hidup dengan cara selayaknya mereka hidup. Karena kesehatan adalah faktor fundamental bagi semua jenis makhluk hidup.

Kekeliruan kedua adalah  penggunaan produk pewarna aditif yang kurang tepat dan asal. Warna memang menjadi daya tarik utama pada tampilan semua jenis ikan hias termasuk channa.

Berkaitan dengan treatment warna ini banyak sekali para keeper yang menggunakan produk pigmentasi sintetis untuk  mendongkrak warna pada ikannya agar cepat meniingkat.

Baca Juga: WAJAH CERIA Ibu-ibu Kuwu di Majalengka, Sukses Daftar KTP Digital, Berikut Kelebihan Miliki KTP Digital

Tentu  saja hal ini bukan masalah jika produk-produk yang digunakan tepat dan benar. Artinya sesuai kebutuhan dan telah mendapat sertifikasi keamanan dalam  pemakaiannya.

Sayangnya banyak di antara para keeper menggunakan produk yang salah akibat kurang paham dan sekedar coba-coba.  

Salah satu contoh dalam penggunaan carophyll yelllow atau red untuk ikan channa maru. Mereka beranggapan zat aditif ini diperuntukkan untuk treatment warna ikan hias.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Ramen Terenak dan Terkenal di Kota Bandung, Kamu Pasti Ketagihan

Padahal kedua produk ini lebih digunakan unggas Carophyll yellow digunakan untuk menguningkan kulit ayam agar cerah dan terlihat menarik.

Sedangkan untuk carophyll red sendiri digunakan untuk membuat kuning telur ayam menjadi lebih orange.

Agar tidak terjadi kesalahpahaman sebaiknya keeper harus lebih teliti. Setidaknya cari zat aditif warna tersebut yang recomended khusus untuk jenis ikan hias channa.

Baca Juga: Sosok Wa Kancil dalam Lagu Tarling' Kelara' yang Menyayat Hati, Simak Terjemahan Lirik dan Pesannya

Keeper dapat cari literasi atau informasi yang benar dan tepat. Ada banyak keeper senior yang dapat dihubungi untuk bertukar informasi atau diskusi ataupun baca-baca berbagai jurnal penelitian terkait hal teraebut.

Kekeliruan ketiga, terkait penggunaan ekstrak daun ketapang yang kurang tepat dan tidak terukur.

Daun ketapang banyak digunakan untuk menjaga kestabilan PH air termasuk menggelapkan air agar menyerupai habitat asli ikan channa terutama channa maru.

Baca Juga: Ferdy Sambo Tak Bisa Mengelak, Hakim Beberkan Bukti Ikut Tembak Brigadir J Dua Kali

Memang tak dapat dipungkiri penggunaan daun ketapang baik yang terlarut sendiri ataupun ekstrak sangat bagus untuk kesehatan ikan.

Hal itu karena daun ketapang terbukti memiliki sifat antibakteri. Dari hasil penelitian para akademisi menyebutkan bahwa pemberian ekstrak Ketapang menunjukkan daya hambat pada beberapa bakteri.

Kandungan tanin yang biasa disebut juga asam tanat memiliki  kemampuan untuk mengendapkan enzim penting dari bakteri dan jamur.

Baca Juga: Kunjungi Wisata Kuliner Khas Jepara yang Enaknya Gugah Selera, Perlu Kamu Coba

Dengan demikian tingkat rasio keberhasilan ikan untuk melawan infeksi lebih meningkat. Meskipun begitu tanin juga memiliki efek samping karena dapat menghambat tubuh ikan an dalam menyerap zat besi.

Selain itu dalam pemakaian berlebihan tanin juga dapat membuat iritasi pada jaringan pencernaan ikan channa.

Karena itu bagi keeper yang mau mentreatment channa maru dengan air ketapang dalam jangka waktu yang lama, pastikan untuk menyiapkan TDS.

Baca Juga: Richard Eliezer Divonis 1 Tahun 6 Bulan Penjara

TDS atau total dissolved solids adalah ukuran berat total semua kandungan yang terlarut dalam sejumlah volume air. Termasuk mineral garam atau logam dinyatakan dalam miligram per liter atau disingkat PPM.

Sederhananya, TDS merupakan patokan jumlah zat yang terlarut dalam air. TDS air untuk ikan channa maru sendiri agar dapat hidup baik berkisar 36 hingga 270 PPM.

Adapun jika air ketapang yang digunakan untuk tujuan pengobatan atau pemakaian yang singkat, keeper mungkin tidak perlu harus menyiapkan alat TDS tersebut.

Baca Juga: OLEH-OLEH Khas Brebes Rasanya Enak dan Menggugah Selera, Cocok Dibawa Pulang

Sebenarnya TDS meter ini harganya cukup terjangkau dan bisa didapat di toko-toko baik ofline maupun online.

Kekeliruan keempat menanggap sepele kualitas air. Berkenaan dengan kualitas air banyak yang berpendapat bahwa semua channa adalah spesies ikan tahan banting. Mereka dapat hidup dengan kondisi air yang buruk sekalipun.   

Secara ilmiah memang channa maru memiliki organ supra broncial yang memungkinkannya mereka untuk dapat menghirup oksigen langsung dari udara.

Baca Juga: Wewekas dan Ipat-ipat, Pesan Sunan Gunung Jati Berbahasa Cirebon dan Terjemahannya

Tetapi hal itu tidak berarti menjadikan jenis ikan channa kemudiian tidak butuh oksigen yang terlarut dalam air.

Karena sejatinya ikan channa apa saja termasuk channa maru tetap mengambil oksigen dalam air dengan insangnya.

Dari hasil banyak penelitian menyatakan bahwa sebagian besar penyakit ikan dimulai dari stres akibat kualitas air yang buruk.

Baca Juga: Lucky Hakim Angkat Bicara Soal Pengunduran Dirinya Sebagai Wakil Bupati Indramayu

Oleh karena itu untuk menjaga kualitas air keeper disarankan untuk menggunakan filter. Atau bagi yang tidak maka harus pastikan untuk membersihkannya setiap hari.

Disamping harus bersih air perlu juga harus diganti secara teratur, cukup ganti 30% air lama dengan air baru. Gunakan substrat dan tanaman air yang mencukupi dan rutin mengukur parameter air.

Pastinya dengan tetap menjaga kondisi air yang optimal  akan dapat mengurangi risiko penyakit secara signifikan.

Baca Juga: Ampah Nangka Kuningan, Wisata Alam Menakjubkan yang Ditemukan oleh Klub Motor Trail

kualitas air yang buruk mungkin tidak akan membunuh channa Anda. Tetapi dalam jangka waktu yang panjang akan sangat berpengaruh kepada performa atau penampilan channa maru Anda.

Kekeliruan kelima adalah masalah porsi makan. Salah satu daya tarik dalam memelihara ikan channa adalah menyaksikan Keseruan channa saat melahap makanan.

Di situ kadang keeper lupa porsinya sehingga berlebihan. Hal ini tentu berdampak kurang baik.

Baca Juga: Kena Comeback! Persib Telan Kekalahan Pertama Bersama Luis Milla di Tangan PSM Makassar

Ikan hias pada umumnya tidak terkecuali channa yang diberi makan berlebihan akan sangat beresiko untuk sakit bahkan mati ketimbang yang diberi makan seadanya

Hal ini dikarenakan air tank menjadi cepat kotor akibat kotoran dan sisa makanan ikan yang berlebih.

Jadi dalam pemberian pakan baiknya harus terjadwal dan terukur dengan jumlah berimbang sesuai kebutuhan ikan.

Baca Juga: Side Land Kuningan Makin Lengkap dengan Adanya Villa, Cek Harganya!

Tak ada salahnya juga untuk channa dewasa seperti channa maru dengan ukuran di atas  30 cm untuk dipuasakan. Dimana dalam seminggu satu kali atau cukup sehari.

Hal itu bermanfaat  untuk menjaga stabilitas metabolisme, berat badan dan juga pergerakan ikan agar tetap lincah.

Puasa juga dapat menghindari toksisitas pada ususnya sehingga ikan akan menjadi lebih  kuat terhadap kondisi perubahan lingkungannya.

Baca Juga: Objek Wisata Sarae Land Kuningan Kian Lengkap dengan Adanya Wahana Bermain Anak-anak

Meski demikian sebaiknya keeper jangan terlalu ketat dalam penerapan puasa apalagi untuk tujuan melatih mental.

Ikan channa yang agresif galak karena kelaparan bukanlah ciri-ciri ikan yang ideal. Jadi Ingat puasa bukan dilakukan untuk menyiksa, namun lebih utama untuk kebaikan ikan channa itu sendiri.

Pada akhirnya respons ikan channa akan terbiasa sendiri ketika keeper sering mengajaknya berinteraksi. Sekian semoga bisa bermanfaat. ***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Husain Ali

Tags

Terkini

Terpopuler