Abu Nawas Menang Sayembara Melukis Hakim Bermata Sipit Hingga Dapatkan Uang Emas

15 November 2022, 07:30 WIB
Abu Nawas Menang Sayembara Melukis Hakim Bermata Sipit Hingga Dapatkan Uang Emas /

PORTAL MAJALENGKA - Abu Nawas menang sayembara melukis Hakim bermata sipit hingga dapatkan uang emas.

Abu Nawas merupakan tokoh sufi dan pujangga Arab yang terkenal di kota Baghdad, Mesir.

Ia juga dikenal dengan sosok yang cerdas dan cerdik dalam menyikapi segala problematika dalam hidupnya.

Baca Juga: Asal-usul Sebuah Desa di Kabupaten Majalengka Karena Adanya Teror Binatang Buas

Karena kecerdasannya Abu Nawas juga sering diundang ke istana untuk mengatasi permaslahan yang tengah terjadi.

Sebagaiman dalam kisahnya ada seorang Hakim istana yang menderita cacat sejak lahir di matanya, mata kirinya sipit sedangkan mata kanannya normal.

Permintaan Hakim ini terkadang aneh dan sulit dimengerti oleh orang-orang istana.

Baca Juga: Kisah Habib Ahmad Tempel Berguru kepada Nabi Muhammad dan Nabi Khidir

Pernah suatu hari Hakim yang bermata sipit ini mengadakan sayembara untuk melukis dirinya sendiri.

Apabila lukisannya dianggap bagus maka akan mendapatkan hadiah uang emas, namun apabila lukisannya dianggap jelek maka ia akan dipenjara.

Maka saat itulah dikumpulkan pelukis-pelukis handal di seluruh kota Baghdad. Ketika perlombaan melukis dimulai para warga berbondong-bondong menuju ke rumah Hakim untuk menyaksikannya.

Baca Juga: Kisah Mencekam Saat Gus Dur Bongkar Wali Kutub yang Bersembunyi di Gunung Lawu

Abu Nawas yang sedang berjalan-jalan santai tidak sengaja melihat keramaian di rumah Tuan Hakim, ia pun segera mendekat dan bertanya kepada salah satu warga.

"Ada apa ini banyak orang berkumpul," tanya Abu Nawas.

"Ada lomba melukis," jawabnya.

Baca Juga: CATAT Jadwal Piala Dunia 2022 Qatar, Lengkap dari Babak Penyisihan Grup sampai Final

Karena dibuat penasaran Abu Nawas semakin maju ke depan

"Oh ternyata lomba melukis Tuan Hakim," gumam Abu Nawas dalam hati.

Namun di antara semua pelukis hebat, ternyata banyak yang memilih mengundurkan diri karena risiko yang berat apabila lukisannya dianggap jelek.

Sehingga hanya tersisa dua orang pelukis nekat mengikuti sayembara tersebut.

Baca Juga: Kisah Guru Sekumpul Membongkar Kewalian Gus Dur, Hanya Wali yang Tahu Wali!

Kesempatan itu tak disia-siakan oleh Abu Nawas. Ia langsung menghadap Tuan Hakim guna mengikuti sayembara itu.

"Wahai Tuan Hakim bolehkah saya mengikuti lomba ini?," tanya Abu Nawas.

"Boleh saja Abu Nawas tapi kamu tahu peraturannya kan," kata Tuan Hakim.

"Peraturannya apa Tuan?," tanya Abu Nawas kembali.

Baca Juga: Peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang Masih Dapat Dijumpai, Salah Satunya Pertapaan Kembang Lampir

"Peraturannya adalah kalau lukisanmu saya anggap bagus kamu akan mendapatkan hadiah uang emas, tapi kalau lukisanmu saya anggap jelekmaka kamu harus dihukum penjara," kata Tuan Hakim menjelaskan.

"Oh itu baiklah saya siap mendaftar Tuan Hakim," balas Abu Nawas dengan penuh percaya diri.

Singkat cerita, setelah beberapa lama kemudian mereka bertiga pun telah berhasil menyelesaikan lukisannya.

Baca Juga: Film Pesantren Berlatar Ponpes Kebon Jambu Cirebon Ungkap Sisi Lain Kehidupan Santri, Kapan Tayang?

Kedua pelukis handal dan Abu Nawas itu pun siap menyerahkan masing-masing hasil lukisannya.

Pelukis pertama maju dengan menyerahkan hasil lukisannya kepada Tuan Hakim.

Ia melukis Tuan Hakim sesuai dengan kondisinya yaitu mata sipit di sebelah kirinya. Melihat hal itu Tuan Hakim menjadi murka

"Lukisan apa ini kau mengejekku?," hardik Tuan Hakim.

Baca Juga: Kisah Wali yang Menyamar Jadi Pemulung Menangis Keras di Hadapan Gus Dur

Karena dianggap gagal, pelukis pertama pun langsung dijebloskan ke dalam penjara.

Dilanjutkan pelukis kedua maju dan menyerahkan hasil lukisannya. Ia melukiskan Tuan Hakim dengan kondisi mata normal semua sehingga terlihat tak ada cacat pada matanya. Namun lukisan tersebut juga membuat Tuan Hakim marah.

"Beraninya kamu, apa maksudmu melukis wajahku dengan keadaan mata sempurna seolah aku tidak mensyukuri nikmat Allah?,"

Pelukis kedua juga dianggap gagal ia pun dimasukkan ke dalam penjara.

Baca Juga: Kisah Penuh Makna Gus Baha Tentang Wali Ahli Ibadah dan Wali Tukang Tidur

Tibalah giliran Abu Nawas untuk menunjukkan hasil lukisannya. Ia segera maju dan menyerahkan hasil lukisannya.

Dalam lukisan tersebut Abu Nawas menggambarkan Tuan Hakim dengan jubah kebesarannya sedang memanah yang seolah sedang memicingkan mata kirinya.

Melihat hasil karya lukisan Abu Nawas sang Tuan Hakim pun langsung berkata

"Ini adalah lukisan terbaik yang pernah aku lihat," puji Tuan Hakim kepada Abu Nawas.

Baca Juga: Kisah Dokter Kepresidenan Takjub Lihat Karomah Gus Dur saat Berada di Luar Negeri

Akhirnya Abu Nawas pun mendapatkan hadiah emas dari Tuan Hakim berkat lukisan indah yamg dibuatnya.

Itulah kisah kecerdasan Abu Nawas dalam melukis Tuan Hakim.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube Humor Sufi Official

Tags

Terkini

Terpopuler