Baca Juga: Dolar AS Menguat, Harga Emas Melemah
Awal pandemi berdampak pada minimnya pasokan APD baju hazmat dan masker kain, memberi inspirasi bagi Asih. Dia pun berinsiatif membuat masker kain dan merancang baju hazmat bagi kebutuhan paramedis.
Ia menyebutkan banyak sekali pesanan baju hazmat, seperti dari Baznas 15.000, Pertamina pesan 5.000, Dompet Dhuafa pesan 5.000, termasuk Wisma Atlet Jakarta yang menjadi rumah sakit bagi panderita Covid-19 pesan 5.000 baju hazmat.
Saat ini, seiring dengan ketersediaan baju hazmat yang sudah mencukupi Asih kembali para produk-produk kerajinan tangan dan jenis apa pun sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Baca Juga: Puncak Arus Balik Libur Maulid Nabi Muhammad SAW Diprediksi Sabtu-Minggu
Masker kain masih tetap memproduksi, hazmat juga masih ada meski tidak sebanyak dahulu. Bahkan, pihaknya juga memproduksi aksesoris untuk sepeda yang saat ini sedang tren, termasuk masker khusus untuk pesepeda.
Banting Stir
Asih adalah salah satu cerita pantang menyerah yang membantu ekonomi sekitar. Cerita lain datang dari binaan yang mampu memanfaatkan perkembangan zaman di tengah krisis akibat pandemi covid-19.
Pemilik usaha N&N Internasional ini sudah menerapkan seluruh skema pembinaan UMKM dari berbagai rujukan hingga pemanfaatan teknologi. Kini dia dapat memetik buah manis dari usahanya tersebut. Namun, siapa sangka, perjalanan Nurchaeti menapaki bisnisnya tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Baca Juga: Aktivis LAJ Bela Anies Baswedan yang dituduh Biayai Aksi Demo
Awalnya dia adalah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Singapura, kemudian pada tahun 2013 memutuskan pulang ke Indonesia, lalu buka usaha laundry. Tiga bulan pertama gagal total, hingga akhirnya bisa bertahan dan punya 6 cabang.
Dari pengalaman itu, semangat bisnis Nur kian membara. Berawal dari mengikuti pelatihan bisnis kuliner, Nur mendapatkan ilmu berharga terkait dengan bagaimana menentukan harga jual dan manajemen pemasaran. Dia pun terbesit untuk langsung terjun melakukan bisnis kuliner.
Awalnya, Nur mencoba memproduksi roti manis. Namun, karena kurang menguasai resep membuat adonan roti yang benar-benar pas, gagal pembuatan roti tersebut.
Baca Juga: Bandara Kertajati yang Telan Biaya Pembangunan Hampir Rp 3 Triliun, Kini Cuma Jadi tempat Prewedding
Nur lalu teringat bahwa almarhumah neneknya memiliki resep keripik pisang yang enak sekali. "Saat itu, saya kepikiran untuk memanfaatkan resep turun-temurun keluarga menjadi sebuah peluang bisnis," ucapnya.