Sri Mulyani : Tidak Terjadi Konsumsi saat Libur Panjang

- 24 November 2020, 06:45 WIB
Menkeu Sri Mulyani menjelaskan tidak memberikan perbaikan kepada indikator ekonomi
Menkeu Sri Mulyani menjelaskan tidak memberikan perbaikan kepada indikator ekonomi /kemenkeu.go.id/BPMI Setpres

PORTAL MAJALENGKA - Pemerintah bisa saja meniadakan libur panjang akhir tahun 2020 untuk antisipasi penularan Covid-19 yang lebih luas.

Namun, keputusan libur atau tidaknya sangat bergantung pada perkembangan kasus aktif Covid-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan libur panjang saat pandemi justru tidak memberikan perbaikan kepada indikator ekonomi atau tidak terjadi konsumsi, tapi justru menambah jumlah kasus Covid-19.

Baca Juga: Akibat Covid-19 Pengangguran Bertambah 2,56 Juta Orang, Begini Tanggapan Sri Mulyani

“Berarti ini harus hati-hati melihatnya, apakah dengan libur panjang masyarakat melakukan aktivitas, mobilitasnya tinggi namun tidak menimbulkan belanja dan menimbulkan tambahan kasus Covid,” katanya.

Menurut Menkeu, pada kuartal IV-2020 jumlah hari kerja memang lebih sedikit dibandingkan periode sama tahun lalu.

Pada Oktober tahun ini, lanjut dia, jumlah hari kerja mencapai 23 hari sedangkan tahun ini 19 hari kerja karena adanya libur panjang.

Baca Juga: Kemungkinan Libur Panjang Akhir Tahun 2020 Ditiadakan

Namun, konsumsi listrik di sektor bisnis dan manufaktur menurun, sehingga dampaknya ke sektor produksi juga menurun dan sektor konsumsi ternyata tidak terjadi kenaikan.

Halaman:

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x