Ideologi Islam dan Pancasila

- 5 September 2022, 18:10 WIB
Ilustrasi. Ideologi Islam dan Pancasila
Ilustrasi. Ideologi Islam dan Pancasila /Ukki/unesa.ac.id

Dari sini pula sebetulnya kita bisa belajar dari realitas sejarah dan pengalaman dalam hidup berbangsa sekaligus memprediksi perhelatan hasil pemilu ke depan.

Islam sebagai ideologi dikaitkan Pancasila yang kini menjadi dasar negara Indonesia tidak lepas dari istikharahnya ulama. Disebutkan, ketika tanggal 22 Juni 1945 dirumuskan sila pertama, “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya,” kalimat yang dikenal sebagai rumusan Piagam Jakarta ini menjadi masalah besar bagi wilayah Indonesia bagian timur yang banyak nonmuslimnya.

Melalui wakil-wakilnya di PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia): Dr. Sam Ratulangi dari Sulawesi, Mr. Latuharhary dari Maluku, dan Mr. I Ketoet Poedja dari Bali, maka akan memisahkan diri dari Indonesia apabila sila pertama tidak diubah.

Baca Juga: Strategi Politik PKI yang Jitu Untuk Gaet Suara, Masih Banyak Digunakan Sampai Saat Ini

Presiden Soekarno mengutus rombongan yang dipimpin KH Wahid Hasyim yang menjadi salah seorang Tim Sembilan perumus Pancasila untuk menghadap KH Hasyim Asy`ari (pendiri NU), ulama yang paling berpengaruh di Jawa waktu itu untuk mengkaji apakah Pancasila sudah sesuai dengan syariat Islam atau belum.

Kyai Hasyim tidak langsung menjawab dan minta waktu, “Sek aku tak poso telung dino,” jawab beliau seperti yang dikisahkan KH. Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) dalam haul KH. Sholeh di Pesantren Sumberrejo Bojonegoro.

Disebutkan KH Hasyim Asy`ari tirakat puasa tiga hari dengan mengkhatamkan Alquran dan membaca Al-Fatihah. Ketika membaca Surah Al-Fatihah ayat, “Iyyaka na`budu wa iyyaka nasta`in,” beliau mengulangnya sampai 350.000 kali.

Baca Juga: ANEH! Abu Nawas Memberi Upah untuk Pencuri Barang Belanjaannya, Ini Alasannya

Sehabis puasa tiga hari, Kyai Hasyim sholat istikharah dua rakaat. Pada rakaat pertama dibaca Surah At-Taubah 41 kali, kemudian rakaat kedua dibaca Surah Al-Kahfi juga 41 kali.

Kyai Hasyim Asyari kemudian istirahat dan tidur seraya sebelumnya membaca ayat 110 dari Surah Al-Kahfi sebanyak 11 kali.

Halaman:

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x