KRL Yogyakarta-Solo Dapat Memberikan Manfaat Ekonomi

- 11 Februari 2021, 11:20 WIB
KRL Yogyakarta-Solo.
KRL Yogyakarta-Solo. /

Setelah ada pelayanan KRL Yogya-Solo akan singgah di 11 stasiun elektrifikasi, yaitu Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Brambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari, Solo Balapan. Ada tambahan 6 stasiun untuk disinggahi. Selanjutnya, KA Prameks hanya melayani lintas Kutoarjo-Yogyakarta.

Untuk kelancaran operasional KRL Yogya Solo dibutuhkan lima sumber daya PLN dan delapan gardu listrik. Sementara, persiapan pengoperasian elektrifikasi Yogyakarta –Solo, ada sejumlah perlintasan sebidang yang sudah rambu WCM (Wire Caution Marker) atau rambu penanda listrik aliran atas, terpasang 108 WCM.

Baca Juga: Segera Daftar! Jabar Buka Seleksi Program Petani Milenial, Ini Link dan Syaratnya

Elektrifikasi lintas Yogyakarta-Solo membutuhkan biaya Rp 1,2 triliun selama dua tahun anggaran. Rata-rata Rp 50 miliar per km. Proses pembangunan KRL Yogyakarta – Solo dimulai 2011 dengan dilakukan Studi Kelayakan Pembangunan Elektrifikasi Lintas Kutoarjo–Yogyakarta –Solo. Selanjutnya tahun 2012 dilakukan Detail Engineering Design. Tahun 2019 dimulai pekerjaan konstruksi Pembangunan Elektrifikasi Segmen Stasiun Tugu Yogyakarta – Staiun Klaten. Berikutnya tahun 2020, pengoperasian elektrifikasi segmen Stasiun Tugu Yogyakarta – Stasiun Klaten dan pembangunan segmen Stasiun Klaten – Stasiun Solo Balapan. Tahun 2021 mulailah pengoperasian elektrifikasi Lintas Yogyakarta –Solo Balapan.

Selama masa pembangunan tentunya ada sejumlah tantangan, seperti banyaknya jaringan kabel listrik yang melinas di jalur KA, adanya penertiban lahan di jalur simpang di Stasiun Klaten, perubahan desain track layout empalsemen Stasun Solo Balapan, pengadaan material impor jadi terlambat saat pandemi Covid-19.

Harapan dengan pengoperasian KRL ini adalah meningkatkan pelayanan jasa angkutan penumpang KA, meningkatkan keselamatan lalu lintas perjalanan KA, meningkatkan pelayanan aksebilitas dan mobilitas antar moda serta keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa, kinerja pengoperasian yang lebih baik, bebas polusi udara dan suara, kapasitas penumpang dapat lebih banyak. Selain itu dapat juga meningkatkan jumlah pelancong domestik dan mancanegara untuk menikmati potensi wisata di sekitar Yogyakarta, Klaten dan Solo.

Baca Juga: Chacha Mantan Istri Andika Kangen Band Terseret Kasus Narkoba

Surakarta – Yogyakarta yang dapat ditempuh dalam waktu 1 jam 50 menit dengan jalur darat. Dengan KRL Yogya Solo (60 kilometer), akan ditempuh dalam 1 jam 8 menit (68 menit). Berarti perjalanan dengan KRL Yogya Solo akan menghemat waktu sekitar 34 menit.

Warga Klaten akan semakin besar peluang untuk menikmati layanan kereta komuter ini. Pasalnya, enam stasiun kecil yang selama ini dilewati KA Prameks, sekarang aktifkan kembali untuk melayani penumpang yang akan menggunakan KRL. Ke enam stasiun itu terakses dengan jaringan angkutan pedesaan.

Sayangnya, sekarang angkutan pedesaan di Klaten mati suri dan bahkan sulit untuk bangkit kembali tanpa ada pertolongan dari pemerintah. Sesungguhnya Kab. Klaten sangat memerlukan pelayanan angkuta pedesaan. Terutama dengan adanya KRL dan di bukanya 6 stasiun di Kab Klaten.

Halaman:

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah