DEKADE AWAL TARLING: Tumbuh dari Kesederhanaan, Berkembang dan Diakui Sebagai Jenis Musik Pantura Jawa Barat

- 16 Januari 2023, 16:08 WIB
Tarling di dekade awal merupakan musik rakyat yang menggunakan alat sederhana.
Tarling di dekade awal merupakan musik rakyat yang menggunakan alat sederhana. /Tangkapan layar /YouTube Dhewi Diva

PORTAL MAJALENGKA - Tarling merupakan salah satu jenis musik yang populer di wilayah pesisir pantai utara (pantura) Jawa Barat, terutama wilayah Indramayu dan Cirebon.

Nama tarling diidentikkan dengan nama instrumen gitar dan seruling. Istilah tarling sendiri sering dimaknai dengan “Yen wis mlatar gage eling “(jika telah belaku tidak benar maka segera sadar bertaubat).

Musik yang teriring alunan gitar dan suling bambu mulai mewabah sekitar dekade 1930-an. Tarling menjadi trend anak-anak muda di berbagai pelosok desa di Cirebon dan Indramayu saat itu.

Baca Juga: Jangan Bilang Kampungan! Lirik Lagu Tarling “Jam Siji Bengi” Bikin Tenang di Hati, Pahami Isi Liriknya

Pada 1935, dengan segala kesederhanaannya musik tarling mulai dilengkapi kotak sabun yang difungsikan sebagai kendang dan kendi yang dijadikan gong.

Setahun berikutnya musik tarling ditambahi dengan alat musik lain berupa baskom dan ketipung kecil yang berfungsi sebagai perkusi.

Nama tarling saat itu belum dijadikan sebagai jenis aliran musik. Orang kebanyakan menyebut jenis musik ini melodi Kota Udang untuk wilayah Cirebon dan melodi Kota Ayu untuk wilayah Indramayu.

Pada era ini ada sederet nama yang berjasa mengantarkan tarling hingga ke berbagai pelosok daerah antara lain Jayana, Raden Sulam, Carinih, Yayah Kamsiyah, Hj Dariyah, dan Dadang Darniyah.

Setelah Indonesia merdeka tepatnya pada tahun 1950-an di Kabupaten Cirebon muncul tokoh tarling bernama Uci Sanusi.

Baca Juga: Lirik Lagu Tarling 'Tetep Demen' Itih S, Meski Klasik Tetap Asyik, Penasaran SIMAK Translite dan Isi Pesannya

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x