Pangeran Cakrabuana singgah untuk beberapa lama di Kesultanan Samudera Pasai.
Dikisahkan ketika Pangeran Cakrabuana singgah di Samudra Pasai, kondisi wilayah tersebut tengah diserang wabah penyakit yang menimpa hampir seluruh rakyat hingga raja dan penghuni istana.
Baca Juga: TAK PUNYA MODAL tapi Bisa Ekspor Barang ke Luar Negeri, Hal Ini yang Perlu Kamu Ketahui
Dengan penuh keyakinan Pangeran Cakrabuana memberanikan diri untuk mengobati penyakit sang Raja.
Dengan kuasa Allah wabah yang sulit disembuhkan itu ditangan Pangeran Cakrabuana dapat disembuhkan. Wabah yang menimpa Samudera Pasai dapat berangsur hilang setelah ditemukan obat penangkalnya.
Namun mirisnya di tengah kegembiraan rakyat Samudera Pasai akan hilangnya wabah yang menimpanya cukup lama.
Kesedihan kembali menyelimuti istana karena meninggalnya sang ratu yang pada saat itu tengah mengandung sembilan bulan.
Baca Juga: Kampung Terkecil di Dunia Ada di Majalengka, Yuk Cari Tahu Informasinya di Sini
Meski demikian, bayi di dalam kandungannya berhasil diselamatkan dan bayi tersebut berjenis kelamin perempuan.
Sang putri Pasai yang tidak memiliki ibu sejak lahir sudah memperlihatkan kedekatan dan rasa sayangnya terhadap Pangeran Cakrabuana, terlebih lagi bahwa terhadapnya sang putri begitu disayang dan sangat dekat layaknya anak sendiri.