Kisah Siluman Buaya Nikahi Gadis Desa Jatisawit Indramayu, Hingga Larangan Pukul Beduk Sembarangan

- 22 November 2022, 06:11 WIB
Kisah Siluman Buaya Nikahi Gadis Desa Jatisawit Indramayu, Hingga Larangan Pukul Beduk Sembarangan
Kisah Siluman Buaya Nikahi Gadis Desa Jatisawit Indramayu, Hingga Larangan Pukul Beduk Sembarangan /Tangkapan layar Instagram/ @imannurjaman25

PORTAL MAJALENGKA - Begini kisah siluman buaya nikahi gadis Desa Jatisawit Indramayu, hingga larangan pukul beduk sembarangan.

Larangan pukul beduk sembarangan tersebut lantaran kejadian zaman dahulu yang terjadi di Desa Jatisawit. Konon jika memukul beduk maka akan datang buaya dari kali Cimanuk.

Sebagaimana kisahnya pada zaman dahulu di Desa Jatisawit tinggalah pasangan suami istri yang hidup yaitu Ki Kamal dan istrinya bernama Nyai Santi.

Baca Juga: REKAP Hasil Pertandingan dan Top Skor Sementara di Piala Dunia 2022, Saka, Valencia dan Taremi Cetak Brace

Pada saat itu yang menjadi Kuwu atau kepala desa Jatisawit adalah Ki Sardana. Ki Sardana memiliki seorang anak gadis yang sangat cantik bernama Katijah.

Ki Kamal dan Nyai Santi hidup sangat sederhana di rumah gubuknya, mereka tetap sabar dan tawakal walaupun belum dikaruniai seorang anak.

Pekerjaan sehari-hari Ki Kamal adalah mencari ikan, pada pagi hari dia pergi ke sungai dengan membawa jala dan kembu atau bakul kecil tempat ikan.

Baca Juga: Gempa Bumi Cianjur Terkini: 62 Korban Jiwa, 25 Orang Masih Tertimbun Runtuhan Bangunan, 5.389 Warga Mengungsi

Kemudian pada sore harinya, ia pulang dengan membawa ikan yang nantinya akan dijual oleh Nyai Santi ke pasar.

Namun sayang seharian Ki Kamal mencari ikan di sungai, tidak seekor pun ikan yang diperoleh olehnya.

Karena hari sudah sore maka Ki Kamal pun memutuskan untuk pulang ke rumah dengan membawa kembu kosong.

Baca Juga: REKAP TOP SKOR SEMENTARA di Piala Dunia Qatar 2022, Saka dan Enner Valencia dan Taremi Cetak 2 Gol

Di tengah perjalanan ia melihat seekor anak buaya, karena kasihan lalu ia pun menangkap dan membawanya pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah anak buaya tersebut ia letakkan di kamar dan dipelihara layaknya manusia.

Awalnya buaya tersebut diberi makan ikan tetapi lama-kelamaan buaya tersebut memiliki keanehan, ia suka makan nasi sambal dan segala makanan yang biasa dimakan oleh manusia.

Baca Juga: Cerdik! Tongkat Ajaib Abu Nawas Mampu Ungkap Kasus Pencurian Uang Emas

Hari terus berganti dan buaya tersebut tumbuh semakin besar namun buaya tersebut tidak pernah mengganggu manusia.

Pada saat bulan purnama dan sinarnya sangat terang, ketika Ki Kamal dan Nyai Santi terlelap dalam tidurnya, tiba-tiba buaya peliharaan Ki Kamal tersebut berubah wujud dan menjelma menjadi seorang pemuda yang tampan rupawan.

Setelah berubah wujud dia pergi mencari teman untuk berbagi cerita, hingga sampailah dia di depan rumah Ki Kuwu Sardana.

Baca Juga: Piala Dunia 2022 Qatar: Peluang Wales Adang Amerika Serikat yang Bawa Misi Balas Dendam

Di sana juga terdapat banyak muda-mudi yang sedang berkumpul salah satu diantaranya adalah Katijah anak Kuwu Desa Jatisawit.

Jaka Bajul akhirnya berkenalan dan ikut mengobrol dengan semua pemuda-pemudi yang ada di depan rumah tersebut.

Katijah pun akhirnya menaruh hati kepada Jaka Bajul karena kesopanan dan ketampanannya.

Baca Juga: Gempa Bumi Cianjur Banyak Memakan Korban Jiwa, Netizen: Kenceng Banget Asli

Katijah pun kemudian menceritakan pertemuannya dengan Jaka Bajul kepada orang tuanya. Ia meminta ayahnya bersedia menjodohkan dirinya dengan Jaka Bajul yang mengaku anaknya Ki Kamal.

Keesokan harinya Ki Sardana menepati janjinya dan mendatangi rumah Ki Kamal untuk menjodohkan Jaka Bajul dengan Katijah.

Namun Ki Kamal terkejut bukan kepalang karena selama ini ia tidak memiliki anak. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak mempunyai anak laki-laki, tetapi Ki Sardana tidak percaya hingga akhirnya dia meminta Ki Kamal untuk memikirkan keinginannya tersebut.

Baca Juga: Prediksi Laga Pembuka Grup B Piala Dunia 2022 Qatar: Ingris ataukah Iran yang Tumbang?

Ki Sardana pun pulang ke rumahnya setelah menyampaikan maksud tersebut.

Karena penasaran, Ki Kamal dan Nyai Santi menyelidiki gerak-gerik buaya itu karena curiga buaya peliharaannya itu menjelma menjadi manusia.

Setelah melakukan penyelidikan akhirnya terbukti benar apa yang diperkirakan Ki Kamal dan Nyai Santi jika buaya tersebut berubah wujud menjadi manusia.

Karena kasihan melihat sikap Ki Sardana dan anaknya, akhirnya Ki Kamal pun bersedia menikahkan Jaka Bajul dengan Katijah.

Baca Juga: Misteri Mata Air Pantan Cigowong Majalengka, Sering Terjadi Kesurupan hingga Mitos Adanya Ular Besar

Karena senang dan bahagia Ki Sardana pun mengadakan pesta pernikahan besar-besaran selama tujuh hari tujuh malam.

Setelah menikah, Jaka Bajul bermaksud membawa istrinya ke tempat asalnya yaitu di dasar sungai. Ia telah mendapatkan izin orang tuanya untuk ikuti suaminya.

Jaka Bajul pun mengajak Katijah ke tepi sungai. Lalu Jaka Bajul membaca mantra sehingga air sungai itu seakan tidak tampak lagi dan terbentang jalan besar. Kemudian dia tinggal di rumah Jaka Bajul.

Di situlah kedua suami-istri tersebut dihormati oleh seluruh keluarga dan warganya.

Baca Juga: Update Korban Jiwa Gempa Bumi Cianjur: 46 Korban Jiwa dan 700 Orang Luka-luka

Saat itu juga Jaka Bajul sering keluar rumah untuk mencari nafkah hingga ia jarang pulang.

Sebelum pergi meninggalkan rumah ia berpesan kepada istrinya supaya tidak naik ke langit-langit rumah, tapi karena penasaran akhirnya Katijah naik ke atas atap walaupun sudah dilarang suaminya.

Begitu sampai di atas atap ternyata sampailah Katijah ke daratan, ia merasa bingung dengan kejadian itu. Ia menangis sepanjang jalan hingga sampai ke rumah kedua orang tuanya.

Ayahnya menyarankan agar Katijah tinggal kembali di rumah orang tuanya. Seminggu setelah kejadian Itu Jaka Bajul datang ke rumah Ki Sardana untuk menanyakan istrinya sesudah bertemu.

Baca Juga: Piala Dunia 2022 Qatar: INGGRIS vs IRAN, Tiga Gol Indah Kelas Dunia di Babak Pertama

Akhirnya Katijah memutuskan tidak mau kembali ke tempat tinggal Jaka Bajul. Akhirnya Jaka Bajul berpamitan sebelum pergi dia berpesan kepada istri dan rakyat Jatisawit

"Kalau nanti ada ribut-ribut di desa Jatisawit atau ada serangan dari desa lain bunyikan beduk ini nanti saya akan datang memberikan bantuan,"

Beduk itu dibuat oleh Jaka Bajul sendiri dan diserahkan kepada warga Jatisawit.

Setelah memberikan pesan tersebut Jaka Bajul pulang ke tempat tinggalnya yaitu di dasar sungai.

Baca Juga: Humor Gus Dur Kerjai Ajudannya yang Alumni Angkatan Laut

Karena merasa takut akan munculnya buaya jadi-jadian tersebut maka warga sekitar Desa Jatisawit tidak pernah membunyikan beduk walaupun pada saat lebaran sekalipun.

Hingga akhirnya bedug tersebut dihanyutkan ke sungai dan hingga kini mesjid di Jatisawit tidak ada yang memiliki beduk dan tidak boleh diizinkan membunyikan beduk sembarangan.

Itulah kisah siluman buaya yang menikahi gadis Desa Jatisawit Indramayu.***

 

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Youtube Kang Didno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x