GEGER PEMBANTAIAN Kiai dan Guru Ngaji, KH Fuad Hasyim Keturunan Sunan Gunung Jati Bekali Santri Ilmu Kebal

- 30 Juli 2022, 18:23 WIB
GEGER PEMBANTAIAN Kiai dan Guru Ngaji, KH Fuad Hasyim Keturunan Sunan Gunung Jati Bekali Santri Ilmu Kebal
GEGER PEMBANTAIAN Kiai dan Guru Ngaji, KH Fuad Hasyim Keturunan Sunan Gunung Jati Bekali Santri Ilmu Kebal /YouTube A'az Ibad

PORTAL MAJALENGKA - KH Fuad Hasyim atau Abah Fuad merupakan sosok ulama kharismatik asal Buntet Pesantren Cirebon. Silsilah nasabnya sambung hingga Sunan Gunung Jati Cirebon.

Menjadi salah satu keturunan Sunan Gunung Jati, KH Fuad Hasyim sangat dikenal akan keramat sakti yang dimilikinya.

KH Fuad Hasyim menjadi salah satu ulama asal Cirebon yang menjadi panutan da tuntunan bagi para kiai lainnya.

Baca Juga: Keramat Mbah Malik Ilyas dan Kisah Habib Luthfi bin Yahya Wali Allah Saat Mondok Kepada Kyai Bajuri Indramayu

Satu kisah yang sangat menggemparkan saat itu tepatnya pada tahun 1998, terjadi satu peristiwa yang sangat mencekam.

Peristiwa tersebut adalah teror pembantaian terhadap para kiai dan ulama yang terjadi di Banyuwangi.

Pelaku pembantaian tersebut diduga dilakukan oleh kelompok yang dikenal nama Ninja. Hal ini karena pelaku dalam aksinya mengenakan pakaian serba hitam dan penutup muka.

Baca Juga: BISIKAN GAIB di Depan Kakbah, Ayah Sunan Gunung Jati Dapatkan Isyarat dari Langit

Teror pembunuhan terhadap kiai dan juga guru ngaji pun meluas mulai dari Banyuwangi. Bukan hanya terjadi di Banyuwangi saja, melainkan hingga ke daerah lainnya.

Abah Fuad Hasyim tidak tinggal diam saat terjadi tragedi berdarah tersebut. Akibat aksi Ninja yang merajalela membantai para kiai dan ulama di Banyuwangi.

Abah Fuad Hasyim Buntet Pesantren Cirebon pun bergerak cepat dengan segera membekali para santrinya dengan ilmu kebal senjata.

Baca Juga: Tuan Rumah Sempat Unggul, Hasil Persib Bandung vs Bali United Berakhir 1-3 di Liga 1 BRI 2022-2023 Pekan Ke-2

Hal ini untuk berjaga-jaga. Karena saat itu komplotan Ninja mengincar para ulama dan kiai sebagai target pembantaian.

Bukan hanya para santrinya saja, masyarakat sekitar pun ikut diisi ilmu kebal senjata oleh Abah Fuad waktu itu.

Banyak masyarakat berdatangan dari seluruh penjuru Nusantara untuk mendapatkan ijazah kebal senjata dari Abah Fuad Hasyim Buntet Pesantren Cirebon.

Baca Juga: Keramat Sakti Mbah Malik Guru Habib Luthfi bin Yahya, Wali Allah Tidur Selama 3 Tahun

Mereka berbondong-bondong datang ke Pondok Pesantren Nadwatul Ummah milik Abah Fuad Hasyim setiap Jumat.

Bukan hanya masyarakat Cirebon saja yang datang untuk meminta ijazah tersebut. Tapi dari seluruh pelosok negeri semua datang ke Pondokan Abah Fuad Hasyim yang berada di Buntet Pesantren Cirebon.

Mereka akan bergantian masuk ke lingkungan Pesantren Nadwatul Ummah. Dari mulai pagi Jumat hingga malam hari tanpa putus dari mereka yang datang.

Baca Juga: Daftar Susunan Pemain RESMI BIG MATCH Persib vs Madura United pada Liga 1 Musim 2022-2023 Pekan ke-2

Hal ini diceritakan langsung oleh salah satu santri Abah Fuad asal Kuningan yaitu Afifuddin. Ia menceritakan kisah Abah Fuad Hasyim semasa hidupnya pada Portal Majalengka

Afifuddin menceritakan kisah saat dirinya nyantri di Pondok Pesantren Nadwatul Ummah yang diasuh oleh Abah Fuad Hasyim.

Ia mengisahkan kalau Abah Fuad Hasyim banyak dikunjungi ribuan tamu dari berbagai daerah. Seperti Indramayu, Majalengka, Tegal, Brebes Losari, bahkan dari Jawa Timur dan dari luar Jawa.

Baca Juga: Kominfo Resmi Blokir Paypal dan Sejumlah Situs Game Online karena Tidak Mendaftar sebagai PSE

"Iya mas, pas waktu ramai pembantaian Ninja Banyuwangi, pada tahun 1998, saya saat itu kelas dua Aliyah dan masih nyantri di Abah Fuad," ucap Afifuddin pada Portal Majalengka, Rabu, 20 Juli 2022.

"Dulu itu Abah Fuad sebelumnya sudah mengisi para santrinya dengan ilmu kebal senjata dengan satu amalan yang dulu dikenal PalDot, kalau bisa hapal bakal kedot" ucap Afifuddin.

"Nah, baru setelah santri semua diisi kekebalan oleh Abah Fuad Hasyim, pada setiap hari Jumat itu berdatangan tamu untuk mengisi badan dengan ilmu kekebalan," ujarnya lagi.

Baca Juga: Ardhito Pramono Unggah Status Ini di Instagram saat Ramai Beredar Video Syur yang Diduga Mirip Dirinya

"Itu setiap hari Jumat, tamu itu seakan tidak ada putus-putusnya yang datang dari berbagai daerah, bahkan ada rombongan dari luar Jawa," ujar alumni Buntet Pesantren ini.

"Ya setelah diisi ilmu kekebalan oleh Abah Fuad Hasyim, langsung dicoba satu satu dengan menggunakan pedang yang sangat tajam, dan ya semuanya tidak mempan oleh pedang itu," ujarnya.

"Itu memang dilakukan Abah Fuad Hasyim untuk berjaga-jaga. Karena waktu itu teror yang dilakukan komplotan Ninja, semakin merembet ke berbagai daerah, yang awalnya hanya di Banyuwangi saja," tutur Afifuddin lagi.

Baca Juga: SELENDANG SAKTI Nyi Mas Rara Santang, Kisah Pengembaraan Putri Prabu Siliwangi dan Ibu dari Sunan Gunung Jati

Tragedi Berdarah Ninja Banyuwangi merupakan salah satu kisah kelam yang terjadi pada tahun 1998.

Begitu banyak korban nyawa yang melayang. Nyawa orang yang tidak berdosa yang harus melayang tanpa tau sebab dan asal usulnya.

Situasi saat itu begitu sangat mencekam. Bukan hanya di Banyuwangi saja, tapi meluas hingga di seluruh daerah yang semakin meresahkan.

Baca Juga: Sunan Gunung Jati Dibuat Murka, Hingga Lakukan Hal yang Tidak Terduga

Awalnya hanya dukun santet sebagai target pembantaian yang dilakukan komplotan Ninja. Namun semakin hari komplotan Ninja menarget para kiai.

Belum diketahui motif dari pembantaian yang dilakukan oleh komplotan Ninja yang sadis kepada para korbannya tersebut.

Hingga saat ini motif pembantaian yang dilakukan komplotan Ninja di Banyuwangi masih belum terungkap. Masih menjadi satu misteri besar sebuah tragedi berdarah yang terjadi di bumi pertiwi ini.

Baca Juga: Kisah Keramat Syekh Abdul Qodir Al Jaelani, Perampok Ini Menangis Seketika dan Bertaubat di Hadapan sang Wali

Itulah sekilas kisah yang dituturkan oleh salah satu santri Abah Fuad Hasyim, saat tragedi berdarah, teror Ninja pada 1998 silam.***

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah