Network
PORTAL MAJALENGKA-Mbah Kuwu Sangkan Cirebon merupakan paman dari Sunan Gunung Jati, pemimpin Kesultanan Cirebon.
Sejarah panjang Mbah Kuwu Sangkan menjadi penasihat Sunan Gunung Jati setelah penyerahan kepemimpinan Kesultanan Cirebon.
Pada tahun 1430 masehi Mbah Kuwu Sangkan itu mendirikan dalem Agung Pakungwati, cikal bakal berdirinya Kesultanan Cirebon.
Baca Juga: Inilah Guru Besar Sunan Gunung Jati, Syekh Datuk Kahfi yang Sakti dan Alim
Setelah itu Mbah Kuwu Sangkan membentuk pemerintahan di Cirebon.
Sehingga Mbah Kuwu Sangkan merupakan salah satu pendiri Kesultanan Cirebon.
Pada tahun 1482 masehi kedudukan Mbah Kuwu Sangkan sebagai pemimpin Cirebon digantikan oleh Syarif Hidayatullah.
Baca Juga: Legenda Terciptanya Puser Bumi Gunung Jati dan Kesaktian Syekh Datuk Kahfi
Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati merupakan keponakannya, putra dari adiknya Rara Santang.
Mba Kuwu menunjuk langsung Sunan Gunung Jati sebagai penguasa Cirebon.
Karena dianggap mampu membawa Cirebon menjadi kesultanan Islam yang kuat dan besar di wilayah Jawa Barat.
Baca Juga: 5 WETON Ini Dihormati Makhluk Alam Gaib Menurut Ramalan Primbon Jawa Kuno
Pada masa kepemimpinan Sunan Gunung Jati dalam membangun Cirebon, Mbah Kuwu Sangkan memilih untuk menjadi seorang penasihat.
Ia juga sebagai tokoh Sentral kekuatan besar di belakang perjuangan Kesultanan Cirebon.
Dalam masa kepemimpinan Sunan Gunung Jati, peran Mbah Kuwu sangat besar.
Ia yang menentukan arah dan strategi kemenangan Cirebon dalam menghadapi berbagai pertempuran.
Berkat kecerdasan kebijaksanaan serta kesaktian yang beliau miliki Mbah Kuwu Sangkan kerap terlibat langsung dalam medan peperangan.
Bahkan dalam beberapa pertempuran, ia mengambil peran sebagai panglima titinggi.
Demikian kisah peran besar Mbah Kuwu Sangkan dalam perjalanan Kesultanan Cirebon.
Ia merupakan tokoh awal dan utama dalam pembentukan Kesultanan Cirebon.
Namun dengan sikap bijaksana dan rendah hatinya Mbah Kuwu Sangkan memilih menjadi seorang penasihat.
Dan menyerahkan kepemimpinan kepada Sunan gunung Jati sang keponakan.
Seseorang yang dianggap mampu membawa Cirebon menjadi kesultanan Islam yang besar dan menjadi pusat penyebaran agama Islam di Jawa Barat.***
Disclaimer: kisah di artikel ini dikutip dari satu versi. Membuka kemungkinan adanya perbedaan dari sumber kisah lainnya.
