PC PMII Cirebon Resmi Dilantik, Kader Dituntut Mampu Mentransformasikan Tantangan Zaman

- 18 Oktober 2021, 17:15 WIB
Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Cirebon Masa Khidmat 2021-2022 resmi dilantik pada Minggu, 17 Oktober 2021.
Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Cirebon Masa Khidmat 2021-2022 resmi dilantik pada Minggu, 17 Oktober 2021. /PMII Cirebon for Portal Majalengka

 

PORTAL MAJALENGKA - Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Cirebon Masa Khidmat 2021-2022 resmi dilantik pada Minggu, 17 Oktober 2021.

Pelantikan PMII Cirebon 2021-2022 berlangsung di Islamic Center At Taqwa dengan mengusung tema "Eskalasi Digitalisasi PMII Cirebon dalam Pembangunan Daerah.”

Ketua PMII Cabang Cirebon, Alisa Riska Maulidiya menyampaikan, PMII merupakan organisasi besar yang menjadi wadah mahasiswa dalam berproses membentuk karakter dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya. Karena mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis, namun juga mampu bertransformasi menjawab tantangan zaman

“Untuk dapat mewujudkan eskalasi digitalisasi PMII dalam pembangunan daerah dengan Visi PMII Kolaboratif, saya yakin dan percaya jika kita semua sahabat-sahabat dapat bersatu, bersinergi dan berkolaborasi dengan semangat kolektif yang sama. Maka ini akan menjadi momentum bersama dalam membangun peradaban baru yang kita cita-citakan bersama PMII yang progresif mampu menjawab tantangan zaman di era digitalisasi ini untuk berkontribusi aktif dalam membangun daerah,” ujarnya.

Baca Juga: Ribut Pelatih Persib dengan Coo Bhayangkara FC, Ini Sebenarnya yang Terjadi

Menurutnya, eskalasi digitalisasi dalam PMII merupakan keniscayaan. Kemajuan zaman dan era digitalisasi yang begitu cepat saat ini membuat perubahan yang begitu terasa. Karena itu relevansi kerja-kerja organisasi sangat penting.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PMII, Muhammad Abdullah Syukri mengatakan, Cirebon merupakan salah satu cabang PMII tertua. Pada Kongres PMII pertama terapat 13 cabang, salah satunya Cirebon.

“Saya berpesan kepada kader-kader PMII untuk dapat mengembangkan diri masing-masing sebagai aktivis yang secara iedologi kebangsaan selesai, ideologi keislaman Ahlussunnah Waljamaah An Nadliyah selesai, namun tidak lupa pula harus dilengkapi dengan skill kemampuan dan ilmu pengetahuan yang spesifik dan mendalam,” ujar Abe sapaan akrabnya.

Menurutnya, hal ini berbeda pada era tahun 60 sampai 90-an. Misalnya, pada era 90-an, tidak keren kalau tudak turun jalan. Karena kebutuhan zaman saat itu adalah melawan Orde Baru.

Halaman:

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x