PORTAL MAJALENGKA- Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) mendesak pemerintah mengedepankan keterbukaan dan transparansi terkait data kematian Covid-19.
Data tersebut, menurut PB PMII harus sinkron antara data yang dilaporkan dengan data yang berada di lapangan.
"Pemerintah baiknya tetap mengedepankan keterbukaan dan transparansi untuk menanggulangi Covid-19," kata Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri, dikutip Portal Majalengka dari Antara, pada Sabtu 14 Agustus 2021.
Baca Juga: PMII Desak Pemerintah Utamakan Vaksinasi di Pondok Pesantren dan Masyarakat Pedesaan
“Data kematian dapat dicatat dan dilaporkan sesuai kondisi lapangan terkini,” tambahnya.
Pria yang kerap disapa Abe itu menyebutkan dengan transparansi data itu setidaknya membuat masyarakat lebih disiplin kembali dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes)
"Baik daerah dan pusat harus disampaikan apa adanya agar masyarakat waspada, penanggulangan dan penanganan COVID-19 juga akan lebih cepat dilakukan," papar Abe.
Baca Juga: PB PMII Bagikan Daging Kurban untuk Warga yang Jalani Isoman
Abe juga mengingatkan agar pemerintah lebih mengutamakan kepada mereka yang ditinggal oleh ayah dan ibunya karena Covid-19.