PORTAL MAJALENGKA - Seru banget. Itulah kesan Muhammad Fery, setelah Mengikuti Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) di Bumi Perkemahan Trijaya, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan, Jumat hingga Minggu, 23-25 September 2022.
Fery merupakan satu dari ratusan pelajar SMK Lemahabang pesera Makesta yang diselenggarakan SMK Sahida Lemahabang.
Ia mengungkapkan pengalamannya selama mengikuti rangkaian agenda Makesta.
Baca Juga: 30 Caption Penuh Makna Untuk Peringati G30S PKI
"Seru banget, karena selain ngecamp di lereng Gunung Ciremai yang sangat sejuk dan indah, saya jadi tahu tentang Aswaja, NU dan IPNU-IPPNU," ungkapnya.
Aji, peserta dari kelas XII SMK Sahida juga merasakan hal serupa.
"Sangat berkesan, karena selain mendapatkan pengetahuan baru, kegiatan Makesta di alam ini sangat asyik," ucapnya.
Untuk diketahui, ada 276 siswa SMK Sahida yang mengikuti Makesta. Mereka dibekali pengetahuan tentang materi Aswaja, Ke-NU-an, Keorganisasian hingga Ke-IPNU dan IPPNU-an.
Ketua PC IPPNU Kabupaten Cirebon Devi Farida mengatakan, Makesta bertujuan untuk membekali para siswa menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas, kompeten dan tetap dalam koridor Ahlissunnah wal Jamaah annahdliyah.
Menurutnya, percepatan teknologi dan informasi di era Society 5.0 membuat banyak tafsir dan doktrin yang menyimpang bermunculan. Seperti radikalisme, intoleransi dan ekstrimisme.
Baca Juga: Hadapi Lawan dengan Ranking Jauh di Atasnya, Timnas Indonesia Sukses Kalahkan Curacao
Untuk membentengi para siswa dari masalah itu, kata Devi, pihak sekolah diharapkan dapat mengakomodasi paham agama yang santun, ramah dan memiliki sanad keilmuan yang jelas.
Devi juga berharap, setelah mengikuti kegiatan para peserta bisa segera membentuk Pimpinan Komisariat (PK) IPNU IPPNU SMK Sahida.
Sementara itu, Wakil Ketua III Bidang Jaringan Sekolah dan Pesantren PC IPNU Kabupaten Cirebon Ahmad Syauqi mengatakan, Yayasan Sahida menjadi saksi sejarah perjalanan IPNU di Kabupaten Cirebon. Pasalnya Yayasan Sahida pernah menjadi tuan rumah gelaran Konferensi Cabang PC IPNU Kabupaten Cirebon. Tepatnya pada tahun 2000.
Karena itu Syauqj berharap, pelajar SMK Sahida dapat menghidupkan kembali IPNU-IPPNU di Kabupaten Cirebon. Ia mengajak para peserta untuk tidak hanya aktif di sekolah dan peserta. Tetapi juga di tengah-tengah lingkungan masyarakat.
"IPNU dan IPPNU itu luas. Setelah kalian aktif di sekolah dan pesantren, para peserta juga harus aktif di tengah-tengah masyarakat," pungkasnya.***