Jasad Sunan Gunung Jati Dibawa Malaikat ke Langit, dan Air Bekas Memandikan Jasad Rasulullah Jadi Masjid

4 Juli 2022, 11:30 WIB
Kisah Sunan Gunung Jati /Twitter @ganaislamika

PORTAL MAJALENGKA - Dalam beberapa sumber sejarah, menuliskan kalau Sunan Gunung Jati ketika wafat, jasadnya dibawa terbang malaikat ke langit.

Hanya Tasbih dan Jubah yang tertinggal dalam pembaringan, saat Sunan Gunung Jati wafat dan dibawa terbang Malaikat.

Sehingga yang dikuburkan hanyalah tasbih dan jubahnya Sunan Gunung Jati saja. Namun dalam versi lain juga ada yang menyebutkan bahwa Sunan Gunung Jati benar benar dikuburkan di Gunung Sembung, Cirebon.

Baca Juga: 2 Karomah Syekh Abdul Qodir Al Jailani yang Jarang Diketahui Banyak Orang

Dan ada satu kisah penuh hikmah yang terjadi saat Rosulullah SAW wafat. Rosulullah SAW wafat pada usia ke 63. Rosulullah SAW dimakamkan di kamar istrinya yaitu Sayyidah Aisyah Radiallahu Anha, yang sekarang berada di dalam area masjid Nabawi di kota Madinah.

Menurut Ibnu Hisyam saat proses memandikan jenazah Rasulullah SAW.

"Ada para sahabat nabi yang turut memandikan yakni Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Abbas bin Abdul Muthalib, al-fadhl Bin Abbas, Qutham Bin Abbas,Usamah Bin Zaid, Syuqran Maula dan Aus Bin Khauli"

Baca Juga: Karomah Syekh Abdul Qodir Al Jailani Merubah Pendeta Pria Menjadi Perempuan untuk Meyakinkan Isra' Mi'raj

Sebelum wafatnya, Rasulullah pernah berwasiat:

"Jika aku meninggal maka mandikanlah aku dengan tujuh geriba dari air sumurku, yaitu sumur Ghars". (HR. Ibnu Majah No.1457)

Penting diketahui bersama bahwa Kisah ini bukanlah datang dari Alquran dan hadits ataupun atsar para sahabat, Namun kisah ini berdasarkan penuturan seorang ulama yang sangat sholeh di zamannya.

Jadi kita cukup mengambil hikmah dan pengajarannya saja serta menyerahkan kebenarannya kepada Allah subhanahu wa ta'ala yang maha mengetahui segala sesuatunya.

Baca Juga: 7 Keunikan Mbah Hasyim Asy'ari Bikin Geleng-Geleng Salah Satunya Anti Ledak, Karomah Wali Allah

Pernah diceritakan pada suatu hari di dalam majelis pertemuan ulama dunia, seorang ulama ternama yakni Syekh Mutawalli Asy-Sya'rawi, Beliau memiliki pertanyaan yang cukup membingungkan semua ulama yang hadir.

Sebab belum pernah ada dari orang yang hadir dalam majelis itu memiliki pertanyaan yang seperti itu. Pertanyaan dari Syekh Mutawalli itu ialah kemanakah perginya aliran air bekas memandikan jenazah Rasulullah SAW.

Saat mendengar pertanyaan tersebut seluruh hadirin dalam pertemuan itu terdiam sebab mereka tidak tahu jawaban yang sebenarnya

Di dalam catatan sejarah sekalipun, belum ada tulisan mengenai hal tersebut.

Baca Juga: SHOLAWAT JIBRIL Bisa Jadikan Orang Wali Setingkat Sunan Gunung Jati dan Para Wali

Pemimpin majelis saat itu berkata:
"beri aku waktu hingga esok sehingga aku dapat mencarikan jawabannya"

Kemudian keesokan harinya pimpinan majelis ulama itu berdiri dan memberikan jawaban pertanyaan yang dilontarkan pada hari yang lalu

Pimpinan majelis itu berkata,

"air bekas memandikan jasad Rasulullah itu naik menuju langit, lalu Allah menurunkan kembali ke bumi bersamaan dengan air hujan, yang di mana air bekas memandikan jasad rasul tersebut turun, maka di situlah berdiri sebuah masjid".

Lalu Syekh Mutawalli bertanya kembali,
"engkau benar. Dari mana engkau mengetahui jawaban tersebut".

Baca Juga: SANG WALI INI Kalahkan Keramat Puluhan Wali Qutub, Bukan Sunan Gunung Jati atau Walisongo

Pimpinan majelis itu berkata:

"Semalam aku bermimpi bertemu dengan Baginda Rasulullah, Sedang bersama dengan seorang lelaki Agung yang membawa sebuah qindil atau lentera.

Belum selesai pimpinan majelis itu berbicara tiba-tiba Syekh Mutawalli memotong pembicaraannya Dengan sopan dan bertanya kembali.

"Apakah pemegang qindil tersebut yang memberitahumu?" tanya Syekh Mutawalli.

Maka pimpinan majelis itu menjawab "Benar Rasulullah mengisyaratkan kepada pemegang qindil tersebut untuk menjawab pertanyaanku, Lalu ia menjawabnya" ucap pimpinan Majlis.

Baca Juga: KISAH MBAH JOGO REKSO Menguji Kewalian Gus Miek, Kisah Penerus Sunan Gunung Jati dan Para Wali

"Bagaimana engkau bisa tahu bahwa yang menjawab pertanyaanku adalah sang pemegang qindil tersebut?" Pimpinan Majlis balik bertanya.

Lalu Syekh Mutawalli menjawab pertanyaannya itu,

"Sebab akulah pemegang qindil dalam mimpimu tersebut"

Para ulama yang hadir Dan yang menyaksikan momen tersebut dalam pertemuan saat itu pun menyikapinya dengan beragam,

Sebagian ada yang mempercayainya dan sebagain ada yang menolak dan tidak mempercayainya. Namun perihal tentang menyikapi kisah ini pernah ada seorang ulama menjawab pertanyaan seorang jamaah, yang menanyakan tentang kebenaran dari kisah tersebut.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Tunaikan Ibadah Haji atas Nama Eril, Berangkat Senin 3 Juli 2022

Maka ulama tersebut berkata kisah itu berasal dari Syekh Mutawalli Asy-Sya'rawi langsung, bukan dari hadits maupun atsar sahabat. Beliau merupakan ulama yang terkenal dengan kealiman dan kesalehannya.

Bisa jadi hal tersebut adalah sebuah Ilham dari Allah subhanahu wa ta'ala, Karena bukan dari hadits, maka tidak wajib bagi kita mengimaninya namun kita bisa mempercayai perkataan orang sholeh.

Itulah salah satu kemuliaan Rasulullah SAW, Sesuatu yang bersentuhan dengan Rasulullah SAW pun pasti akan membawa kebaikan. Sebab beliau adalah sumber kebaikan yang pernah Allah anugerahkan untuk umat manusia.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Tunaikan Ibadah Haji atas Nama Eril, Berangkat Senin 3 Juli 2022

Allah jadikan tetesan air bekas memandikan jasad Rasulullah yang mulia itu sebagai wilayah berdirinya masjid-masjid di dunia ini. Sholu 'ala Nabi Muhammad.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Youtube Lensa Aswaja

Tags

Terkini

Terpopuler