Pengembaraan Syekh Datuk Kahfi, Guru dari Nyimas Rara Santang Ibu dari Sunan Gunung Jati

14 Juni 2022, 10:00 WIB
Gambar ilustrasi. Dewi Rara Santang ibunda Raja Raja besar Nusantara /Pixabay/

PORTAL MAJALENGKA - Perjalanan panjang Syekh Datuk Kahfi dalam menyebarkan ajaran agama Islam hingga ke tanah Jawa, dan menjadi salah satu guru dari Sunan Gunung Jati.

Jauh sebelumnya ibunda Sunan Gunung Jati Nyi Mas Rara Santang sudah belajar kepada Syekh Datuk Kahfi.

Menjadi orang pertama dalam dakwah Islam, Syekh Datuk Kahfi menyebarkan ajaran agama Islam di tanah Cirebon.

Baca Juga: Kisah Sunan Gunung Jati Datangi Kediaman Syekh Datuk Barul yang Terapung di Tengah Lautan

Ia juga merupakan leluhur dari cikal bakal para pembesar di kerajaan Sumedang. Syekh Datuk Kahfi pertama kali datang di daerah amparan Jati.

Putra Syekh Datuk Kahfi merupakan wujud dari pangeran santri Sumedang penerus penguasa di Kerajaan Sumedang Larang Jawa Barat.

Syekh Datuk Kahfi juga merupakan keturunan dari Amir Abdullah, ia juga adalah tokoh perintis dakwah Islam di wilayah Cirebon.

Baca Juga: Amalan Sederhana Diberikan Sunan Gunung Jati, Hingga Kuwu Sangkan Hurip Jadi Kaya Raya

Syekh Datuk Kahfi menggunakan nama Syekh Nurjati pada saat berdakwah di Giri Amparan jati yang lebih terkenal dengan nama Gunung Jati.

Kronologis singkat Syekh Datuk Kahfi, ia lahir di Semenanjung Malaka.

Setelah berusia dewasa, Syekh Datuk Kahfi muda pergi ke Mekkah untuk menuntut ilmu dan berhaji.

Syekh Datuk Kahfi sampai di Nagari Singapura sekarang desa mertasinga Kabupaten Cilacap Cirebon.

Baca Juga: Nasib Mengenaskan Dukun Uji Kesaktian di Makam Ki Gede Suropati, Panglima Perang Sunan Gunung Jati

Cerita tentang Syekh Datuk Kahfi banyak dijumpai dalam naskah-naskah tradisi Cirebon, yang merupakan bukti sekunder.

Naskah-naskah tersebut berbentuk prosa, diantaranya Carita purwaka Caruban Nagari, Babad Tanah Sunda, dan sejarah Cirebon.

Cerita tentang Syekh Datuk Kahfi juga dapat dijumpai pada naskah yang berbentuk tembang.

Salah satu tembang yang menceritakan tentang Syekh Datuk Kahfi diantaranya Carukan dan Babad Cirebon.

Baca Juga: Setelah Nikahi Anak Sunan Gunung Jati, Sunan Drajat Ditolong Ikan Cucut di Tengah Laut

Babad Cirebon terbitan SZ Hadi Sucipto wawacan Sunan Gunung Jati, naskah mertasinga, naskah Kuningan dan naskah pulasaren.

Dari sekian banyak naskah-naskah Babad Cirebon, terbitan brandes saja yang tidak memuat tentang Syekh Nurjati.

Sedangkan naskah tertua yang menulis tentang Syekh Nurjati dibuat oleh Arya Cirebon pada tahun 1706 Masehi.

Singkat cerita Syekh Datuk Kahfi melakukan dakwah Islam di salah satu kampung yaitu Pasambangan.

Baca Juga: Inilah Amalan Eril Sampai Jenazahnya Diantar Jutaan Orang, Terungkap Leluhurnya Sunan Gunung Jati

Dalam melakukan dakwahnya Syekh Datuk Kahfi menggunakan cara yang bijak dengan mengikuti adat dan budaya yang ada.

Karena menggunakan cara yang bijaksana dan penuh hikmat dalam mengajarkan agama Islam, maka dalam waktu relatif singkat pengikutnya semakin banyak.

Syekh Datuk Kahfi akhirnya kedatangan Pangeran walangsungsang beserta istrinya Nyai Endang Ayu dan adiknya Nyimas Ratu Rara Santang.

Mereka bertiga bermaksud ingin mempelajari agama Islam dari Syekh Datuk Kahfi.

Baca Juga: Debat Sengit Syekh Siti Jenar dan Sunan Kalijaga Murid Sunan Gunung Jati: Kamu Sujud Pakai Apa?

Datangnya Pangeran Walangsungsang dan Nyimas Rara Santang merupakan perintah mendiang ibunya Nyimas Subang Larang.

Nyimas Subang Larang memerintahkan putra putrinya untuk belajar agama pada Syekh Datuk Kahfi semasa hidupnya.

Ikuti kisah Syekh Datuk Kahfi dalam menyebarkan Islam di Tatar Pasundan pada artikel selanjutnya, dan bagaimana silsilah nasab Syekh Datuk Kahfi hanya di Portal Majalengka.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Kanal YouTube Allbi Chanel

Tags

Terkini

Terpopuler